-----
Selama masa suami-istri berlangsung, Kedua belah pihak yaitu Razka dan Nelfa wajib mematuhi setiap peraturan yang telah disepakati sebelumnya. Jika ada yang melanggar, maka poin akan berkurang. Apabila salah satu pihak melanggar Peraturan ket...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Populasi manusia ada 7,7 miliar di muka bumi. Terus, kenapa harus satu orang yang kedatangannya nggak diterima yang jadi jodoh?
RANEL & Impian
Hiruk-pikuk perkotaan tergambar jelas. Lalu-lalang kendaraan bermotor. Hawa panas jika berada di luar ruangan. Jika di dalam ruangan, seperti kafe yang Nelfa dan Iki kunjungi saat ini, sejuk.
Iki menyibukkan diri dengan laptop. Menyelesaikan naskah puisi yang hampir selesai.
Gadis menyebalkan itu berhasil meyakinkan Iki untuk mengikuti lomba puisi nasional. Sore nanti adalah pengumpulan naskah terakhir. Jadi, Iki hanya memperoleh sisa waktu sampai sore.
Nelfa, mengamati jalanan kota, wajah-wajah masam pejalan kaki tercetak akibat teriknya matahari siang. Sesekali menyeruput Jus mangga dingin di depannya.
"Masih banyak, Ki?" Nelfa bertanya sekilas melirik Iki yang fokus mengetik.
"Dikit lagi."
"Gue bilang juga apa, lo nggak bisa nolak permintaan gue, kan?"
"Gue dipaksa. Coba aja lo nggak merengek minta gue ikut lomba ini, mana mau gue," tuding Iki. Tidak memalingkan wajahnya kemana pun.
"Hhe... pemaksa banget ya gue. Apa selama ini gue nyusahin lo Ki selama jadi sahabat gue?"
"Banget."
"Astaga. Gue kira, gue itu orangnya suka membantu. Eh, malah gue yang ngerepotin," tutur Nelfa tak enak, ada rasa sedikit bersalah karena selalu merepotkan sahabat-sahabatnya.
Garis bawahi, sedikit bersalah!
Iki melirik Nelfa yang memasang wajah menyesal, tapi masih ada ngeselin-nya. "Don't worry. Gue malah seneng lo repotin. Sehari aja lo nggak buat gue gedek sama tingkah, lo. Rasanya nggak hidup." Satu tangan Iki menepuk bahu Nelfa. Sekilas tersenyum manis.
Setelah itu, Iki kembali sibuk pada laptop.
"Asik. Gue bermanfaat buat orang lain." Nelfa berbangga. Mencomot satu pizza, lalu memakannya.
