0.4 [ telah direvisi ]

703 121 17
                                    

Di pagi yang cerah ini, Caroline sudah bersiap untuk pergi ke sekolah seperti biasanya. Kakinya melangkah membawanya turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama mama dan papanya yang sudah siap di meja makan.

"Morning semua" sapa Caroline ketika sampai di meja makan dan menghampiri papanya yang duduk di kursi center.

"Morning juga sayang, gimana tidurnya nyenyak?" tanya papa Caroline setelah mencium keningnya karna melihat wajah Caroline yang sedikit putih pucat.

"Nyenyak kok pah," Caroline berbohong, padahal ia tidak bisa tidur semalaman karena terlalu overthinking selama di sekolah nanti. Apa dia akan menjadi bahan bully an fans nya Sunghoon? Seperti itu salah satunya.

"Tapi kamu juga keliatan pucet deh, beneran gak papa?" timpal mama yang ikut merasa khawatir.

"Enggak mah gakpapa" Caroline mencoba meyakinkan nya.

"Kalo gak sehat mending gausah masuk" tawar papa dengan tatapan cemasnya.

"Pa, aku beneran gakpapa kok" ujar Caroline sedikit kesal, untuk menunjukan bahwa ia baik baik saja.

"Yaudah makan dulu" ujar mama mengakhiri topik karena tak ingin buang buang waktu, lalu mengambil nasi dan lauk nya ke piring Caroline.

"Thank you mam."

"Sama sama sayang."

Kemudian kami sarapan tanpa obrolan yang tercipta hingga selesai, lalu Caroline meminum susu dan mengelap bibirnya dengan tisu.

"Non," panggil art Caroline dengan raut aneh.

"Kenapa bi?" tanya Caroline kebingungan karena raut wajah kebingungan art nya.

"I -itu ada yang nunggu di depan," ujarnya sembari menunjuk ke arah pintu depan.

Caroline mengerutkan kening, siapa yang dimaksud art nya?

"Jay?" tebak Caroline meski sedikit mustahil.

Karna orang biasanya itu langsung masuk kedalam, menganggap rumahnya seperti rumah keduanya yang bebas melakukan apapun, namun art nya menjawab dengan gelengan.

Jika bukan Jay, lalu siapa? Caroline pun bingung sendiri.

"Terus siapa?" tanya mama Caroline yang perlahan lahan ikut penasaran.

"Saya juga ngga tau nyonya, tapi katanya p-pacarnya nona Caroline..." ujarnya sambil gagap.

Seketika bola mataku melebar terkejut sekaligus panik, bahkan sendok garpu yang awalnya ku genggam langsung terhempas hingga menimbulkan suara dentingan keras yang mengagetkan.

PARK SUNGHOOOON!!! Teriak ku dalam hati.

Papa ku tersenyum jahil lalu menatap ke arah Caroline. "Yuk ma, kita kedepan liat calon mantu," ajak papa yang lekas berdiri dari duduk nya, mengabaikan kopi panas yang selalu ia minum sehabis makan seperti kebiasaannya.

Caroline segera berdiri menghalangi kedua orang tuanya dengan merentangkan kedua tangannya menahan mereka. "Papa disini aja gak usah ke depan" pinta Caroline dengan senyum manis yang dipaksakan.

"Papa cuma mau liat cowo nya kok, mau tau siapa yang mau sama kamu" ujarnya papa melewati rentangan tangan Caroline dan pergi ke depan, diikuti mama sambil tertawa jahil.

Rasanya tuh nyuuut ke jantung, Caroline emang tomboy tapi dia juga masih suka cowo kali pah! mana papa ngomongnya seakan akan Caroline ga laku.

"Pahh..." Caroline merengek ingin mereka tidak keluar, tetapi malah diabaikan. Mama? ia masih tertawa melihat anak gadisnya yang sedang kesal.

ℱᥲkꫀ gเɾᥣƒɾเꫀᥒd [ revisi ] Sunghoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang