0.1 [ telah direvisi ]

1.9K 212 26
                                    

Fake girlfriend

"NESSA!"

"Berapa kali gue bilang?! Gue bukan pacar lo yang harus lo bawain bekal tiap hari?!!" bentak pria yang bernama Park Sunghoon di dalam kelas kepada gadis imut dan lucu bernama Vanessa.

"Maaf Sunghoon , Nessa cuma mau bikinin Sunghoon bekal buat makan siang," ujarnya sambil menunduk dengan suara yang bergetar hampir menangis.

"Gua gak butuh! harus berapa kali sih gue bilang!? dan satu hal lagi, stop obsess gila lo itu karena sampai kapanpun gue gak akan pernah jadi pacar lo," ucap Sunghoon sedingin es.

Setelah mengatakan kalimat yang menusuk hati Vanessa, Sunghoon meninggalkan kelas dengan bergumam berisikan sumpah serapah untuk Vanessa sebagai bentuk kekesalannya. Sekarang tujuan Sunghoon adalah ke lapangan basket, karna ia akan menghampiri kedua temannya yang selalu berada disana saat jam istirahat.

Melihat Sunghoon datang dengan raut wajah seperti itu, lantas membuat Jay meninggalkan permainannya dan mendekat ke arah Sunghoon yang sudah duduk di tribun. "Vanes lagi?" tebak Jay begitu datang.

Sunghoon membalas anggukan lalu Jay mengambil duduk disampingnya.

"Gue gak habis pikir lagi sama dia, harus pake cara apa biar dia menjauh," ujarnya dengan nada kesal, ia sangat benci terus menerus berada di dekat Vanessa.

"Itu namanya cinta sejati sunghoon- dah gue bilang dari dulu juga," balas Jay yang ikut kesal.

Menurut Jay, Vanessa itu adalah gadis polos yang imut namun menyedihkan karna harus menahan sakit hati sebab menyukai Sunghoon si pria kasar. Hal itu membuat Jay menggeleng sambil menatap sahabatnya yang kebingungan itu.

Kemudian datang seorang laki laki menghampiri mereka dalam keadaan keringat yang bercucuran didahi dan pelipis nya, ia langsung duduk di tribun disisi kiri Sunghoon.

"Kenapa lagi?"

"Biasa si Vanes," jawab Jay lalu dibalas anggukan kecil oleh laki laki campuran aussie yang bernama Jake yang paham dengan maksud Jay.

"Udah lah Hoon, kita memang gak tau apa masalah awalnya tapi masa sih harus sampe nyakitin perasaannya? lupain aja. Vanes itu baik kok buktinya dia masih mau berusaha biar lo suka sama dia meskipun udah lo permaluin di depan umum," sindir Jake dengan kekehan kecil tanpa suara.

"Gak, gak sudi gue."

"Kalo lo pada tau apa yang Vanes lakuin sampe gue kaya gini lo juga ngga bakal mau liat mukanya."

Jay dan Jake hanya bisa menghela nafas sabar sambil membuang muka, mereka tidak bisa menimpalinya lagi jika Sunghoon sudah bersikeras seperti ini. Mereka tidak tau masalah ini karna Sunghoon menutup nya dengan rapat, dan mereka baru berteman ketika SMP kelas 3 karena rolling kelas. Ia menjadi anak keras kepala, dingin, dan kasar, tapi itu hanya berlaku untuk Vanessa.

5 menit mereka disana tanpa suara, hanya ada Jay dan Jake mengibasi tubuh dengan tangan yang sedang terasa panas, kemudian datanglah seorang gadis dengan rambut panjang yang dikucir kuda mendatangi mereka sambil membawa botol tumbler stanley berwarna pink barbie kesayangan mama park yang selalu ia bawa saat pilates, memecah keheningan disana.

"Sat, nih botol lu baru gue sempet balikin" ujarnya sambil melemparkan botol itu ke Jay dan langsung ditangkap oleh si pemilik.

"Eh?, AKHIRNYA KETEMU! DASAR BOTOL KAMPRET! UNTUNG GAK JADI DICORET KK SEMALEM!. HUHU MAKASEH LIN" teriak Jay senang sambil memeluk botol itu.

"Udah tau belahan jiwanya mama, masih aja ceroboh."

"Sorry, namanya juga musibah," jawaban Jay hanya dibalas dengusan kesal olehnya.

ℱᥲkꫀ gเɾᥣƒɾเꫀᥒd [ revisi ] Sunghoon ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang