Lalisa sudah kembali, semua orang yang berada di rumah besar itu tidak menyapanya sama sekali.
Lalisa menatap rosean, gadis itu mengeleng lalu menudukan kembali kepalanya.
"A_ayah." Ucap gadis itu sambil berjalan menuju ayah dan ibunya.
"Kenapa kau berbohong lalisa." Ucap sang ayah, lalu membuang wajahnya asal.
"Maksud ayah? Lalisa berbohong?" Ucap lalisa ragu-ragu.
"Ya kau berbohong, kau membohongiku." Ucap tuan Park lalu bangikit dari duduknya.
"A_ayah." Ucap lalisa dengan bibir gemetarnya, dirinya mati-matian Agar tidak menangis.
"Kau bilang akan pergi kejeju bersama jisoo, tapi nyatanya kau pergi dengan seorang laki-laki." Ucap tuan Park dengan menatap putrinya.
"Ayah, dari mana ayah tau?"
"Ayahmu tadi menelepon jisoo, karna di khawatir padamu. Biasanya kau selalu menghubungi kami jika sudah sampai tapi kenyataannya kau tidak pergi dengan jisoo, kau pergi dengan orang lain." Sang ibu menatap lalisa.
"A_ayah."
"Mulai hari ini kau tidak boleh menemuinya." Ucap tuan Park tegas.
"Tapi ayah, kenapa?"
"Kau tidak boleh lagi berhubungan denganya, aku akan menarik semua fasilitas yang kau miliki." Ucap tuan Park, lalu melangkah pergi meninggalkan lalisa yang tengah menangis.
"Jangan berani-berani kau menemuinya, rose bawah dia kekamar lalu kunci dia." Lanjut tuan Park.
"Tapi ayah, kumohon. aku mencintainya."
Seolah tuli, tuan Park tidak menghiraukan tangisan putrinya.
"Bawa lalisa kekamarnya." Nyonya Park langsung pergi mengekori suaminya.
"Ayo lalisa." Pinta Rose, lalisa berjalan gontai menuju kamarnya.
"Aku bisa berjalan sendiri." Gadis itu berlari menuju kamarnya dan menguncinya dari dalam.
Melihat lalisa bersedih seperti itu membuat hati rosean sedikit ngilu, bagaimanapun juga lalisa adalah adiknya. Adik kandungnya.
Kakinya melangkah mendekati tuan Park yang duduk di ruang keluarga.
"Ayah apa tidak sebaiknya kita bicara baik-baik dengan lalisa." Rosean menatap tuan Park, sebab sedari tadi lalisa tidak kunjung keluar dan belum makan malam.
"Kau sudah tau, jika aku tidak suka jika putri-putriku berhubungan dengan seorang militer."
"Tapi ayah coba dulu kita bicara dengan lalisa."
Tuan Park menghembuskan nafasnya jengah.
"Telpon laki-laki itu dan suruh dia datang kemari besok."
"Tapi ayah."
"Lakukan rosean."
"Lalisa buka pintunya."rosean mengetuk-ngetuk pintu kamar yang di tutup rapat dari kemarin," lalisa, oh Sehun ada disini."
Rosean menuntun lalisa turun, Sehun nampak khawatir dibuatnya. Sebab gadis itu terlihat sangat kacau dan lebih parahnya lagi wajahnya sangat pucat.
"Apa benar kau oh Sehun?"
"Benar tuan." Ucap Sehun yang masih menatap lalisa, gadis itu saat ini tengah duduk di sebelah ayahnya.
"Sehun." Ucap lalisa lirih.
"Apakah kau mencintai putriku?"
Sehun menatap lalisa lekat, senyumnya seketika mengembang." Benar tuan,aku sangat mencintai putri anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
KAPTEN OH
Short Storypertemuan tak terduga antara kapten oh dan allisa membuat keduanya saling jatuh cinta, tapi siapa sangka jika ayah dari allisa sangat menentang putrinya untuk menjalani hubungan dengan seorang tentara. apakah keduanya akan berusaha dengan kerasa unt...