Gladys berjalan santai menuju ke kamarnya.
Ia bertanya-tanya, apakah suaminya itu masih terlelap dalam mimpinya.
Namun pertanyaannya seketika terputus ketika kakinya sampai di tangga menuju ke kamarnya.
Gladys terkesan.
Tangga itu sangat cantik dipenuhi bunga dan lampu di sekelilingnya.
"Apa Gavriel yang membuat ini semua? Sendirian? Untukku?"
Ia terharu.
Menaiki tangga dengan sangat anggun sambil menikmati kejutan yang disiapkan suaminya itu.
Hingga Gladys tiba di depan pintu kamarnya.
"Hmmmm apa kira-kira yang dia siapkan di dalam sana?"
Perlahan, Gladys membuka pintu kamarnya.
Dan mendapati kamarnya yang terlihat remang-remang karena diterangi oleh lampu neon saja, bukan lampu utama kamar.
Dan disana, suaminya telah duduk bersandar di atas ranjang, dengan selimut sempurna menutupi tubuhnya.
Gavriel dan Gladys bersitatap sejenak.
"Kamu ngapain?" Tanya Gladys setengah tersenyum.
"Nunggu kamu. Ngapain masih berdiri disana?"
Gladys tertawa, ikut merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
"Kamu tidak tidur kan?" Tanyanya dengan lekat menatap wajah Gavriel.
"Tidak. Aku menyiapkan ini semua untukmu."
"Kenapa? Kamu pasti lelah, Sayang.."
"Ini malam pertama kita. Dan akan berjalan biasa saja? Tidak akan."
Gladys tertawa gemas. "Kenapa kamu pakai selimut begitu?"
Gavriel menjadi salah tingkah. "Mmmm.."
Gladys menatapnya nakal. Sengaja menggoda suaminya itu. "Buka."
"Ah, kamu nakal sekali Sayang!"
Gladys tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE
Fantasi[ T A M A T ] Kehidupan sekolah yang nyaman dibuat gempar dengan adanya kehadiran vampir di antara mereka, yang menyamar sebagai murid biasa. Terutama, ketika ditemukannya mayat perempuan di toilet sekolah yang sudah membiru kehabisan darah, dengan...