2 hari berada di Dubai, akhirnya Gavriel dan Gladys terbang menuju ke tujuan terakhir mereka—Hawaii.
"Kamu tidak ingin makan terlebih dahulu? Biar aku panggil Pramugarinya.."
Gladys menggeleng, tetap sibuk menonton film Fifty Shades yang Gavriel putar di televisi pesawat.—permintaan Sang Istri.
Sama seperti 3 penerbangan sebelumnya, Gavriel dan Gladys menempati VIP pesawat.
Gladys mulai mengantuk. Dan tak lama, mulai memejamkan matanya.
"Sayang... Kamu menonton film ini, aku jadi ingin.."
Tak ada respon apapun dari wanita itu.
Gavriel menoleh, dan perlahan mulai melumat bibir istrinya.
"Mmhhh Gavriel..." Gladys membuka mata.
"Kau terbangun?"
"Apa yang kamu.."
Gavriel mencium lembut bibir Gladys. "Sssttt jangan ramai Sayang.."
"Para pramugari ada di ruang sebelah. Kamu harus tenang, atau mereka akan mendengar kita. Oke?" Bisik Gavriel
Ia kembali melumat lembut bibir Gladys, dan mulai meremas lembut payudara wanita itu.
"Stop Gavriel." Ucap Gladys dengan suara pelan
"Apa? Stop apa? Kenapa kamu terkejut hm?"
"Ahh ini sulit untuk tidak bersuara!"
"Sssttt" Gavriel kembali melumat bibir Gladys.
Tangan pria itu masuk ke dalam pakaian Gladys, memainkan niple dan meremas payudaranya.
"Ah... Sayang..." Desah Gavriel tertahan.
"Singkirkan selimutnya."
Gladys menurut, menurunkan selimut yang membungkus tubuhnya.
Dan Gavriel kembali menciumi bibir dan leher Gladys sambil tetap meremas buah dada wanita itu.
"Aahhh..."
"Sayang, jangan buat suara.. sstt"
Gladys menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya.
Sebagai gantinya, ia mengelus junior Gavriel yang sudah menegang dari luar celana pria itu.
"Ah.. Ahh...." Kali ini Gavriel yang mendesah pelan.
"Lebih cepat Sayang.." pinta Gavriel
Gladys mencium bibir suaminya itu, sambil tetap mengelus junior Gavriel.
"Aahhh...."
Gavriel mengelus miss V Gladys dari luar.
"Oh, apa ini? Kamu sudah basah?" Bisiknya tepat di telinga Gladys.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE
Fantasi[ T A M A T ] Kehidupan sekolah yang nyaman dibuat gempar dengan adanya kehadiran vampir di antara mereka, yang menyamar sebagai murid biasa. Terutama, ketika ditemukannya mayat perempuan di toilet sekolah yang sudah membiru kehabisan darah, dengan...