"wahh kenyang gila perut gue sampai kembung" keluh Gilang.
"Lu mah emg dasarnya rakus Lang" kata Nanad.
"Tembolok nya karet dia mah" Jingga.
"Gapapa dah makan banyak yang penting tetap ganteng" ujar Gilang tak mau kalah. Sedangkan yang lain hanya memutar bola matanya jengah. Gilang memang manusia absurd dan tidak waras.
"Pulang sekolah main yuk!" Ajak Vani.
"Ayo lahh!" Seru Jingga.
"Iya ayolah gue juga bosen di rumah Mulu"keluh Nanad.
"Kalian gimana?" Tanya Vani.
"Kalo aku sih yess" ujar Gilang sok iye.
"Gue ikut aja" kata Ali.
"Kerumah gue dulu ganti baju" usul Ara. Semua tercengang, mereka pikir Ara tak akan mau ikut.
"Siap tuan putri!" Seru mereka semua. Ara hanya terkekeh melihat tingkah mereka yang aneh tapi seru.
"Gitu dong Ra senyum, jangan datar mulu kata kanebo kering" kata Nanad.
"Gue coba" kata Ara.
"Wahh serius lu es batu?" Tanya Jingga. Hanya di balas deheman oleh Ara.
"Pfftt, sokor lu bakpao" kata Gilang sambil menahan tawanya. Manusia satu ini memang hobi membuat orang emosi.
***
Sepulang sekolah mereka langsung meluncur kerumah Ara sebagai mana yang sudah direncanakan di sekolah tadi. Mereka pergi dengan Gilang dan Ali yang naik motor mereka, Jingga dan Nanad naik mobil Nanad, Ara dan Vani naik mobil Ara.
"Ini rumah lu Ra?" Tanya Ali.
Mereka tercengang karna rumahnya cukup besar bahkan sangat besar.
"Bukan rumah gue, ini rumah Abang gue" jelas Ara. Mereka hanya manggut-manggut saja.
"Ini kita ganti baju pake apa Ra?" Tanya Nanad.
"Kalian bisa pinjam baju gue nanti kita kekamar gue. Ali sama Gilang nanti gue kasih baju Abang gue aja kayanya muat sama mereka" Jingga cengo dan jarinya mulai menghitung.
"Ngapain lu?" Tanya Gilang heran.
"Gue lagi itung itu si es batu ngomongnya berapa kata, lu diam dulu" semua orang heran dengan tingkah Jingga.
"Udah ayo! Kalo gini terus entar ga jadi main" saran Vani.
***
Saat ini mereka sudah rapi tapi tak tau mau kemana. Aneh memang, tadi saja mau main sekarang malah duduk ngedemplok di ruang tamu Ara.
"Jadi kita mau main ga punya tujuan?" Tanya Vani. Dan dengan santainya para makhluk ghaib itu mengangguk. Ya tuhan,, kenapa ada makhluk modelan mereka begini.
"Ra, kata lu kan ini rumah Abang lu. Tapi kok gue ga liat Abang lu ya? Ini kan udah sore" tanya Ali.
"Eh bener juga ya. Abang lu kemana Ra?" Tanya Nanad.
"Kerja" jawab Ara. Mereka pun hanya manggut-manggut sambil berkata ooo tanpa suara.
"Nyokap bokap lu mana Ra?" Tanya Vani.
"Ga tinggal disini" jujur Ara.
"Bonyok lu di luar kota Ra? Atau negeri?" Tanya Gilang dengan tampang kepo.
"Ada kok, mereka di Batam tapi ga tinggal ama gue" jujurnya lagi.
"Kenapa?" Tanya Jingga.
"Harus gue jawab?" Tanya Ara.
"Ra ini kan privasi lu dan kita juga kenal belum ada seminggu, jadi kalo lu ga mau cerita juga gapapa kok" jelas Ali.
"Next time gue cerita" jawabnya.
"Oke" jawab mereka.
Mereka mengerti Ara belum siap cerita. Mereka juga tak akan memaksanya untuk cerita. Ara sudah mulai terbuka saja mereka sudah senang.
***
Di part sebelumnya ada yg ga tau AK itu apa, jadi dsni aku bakal kasih tau kalau AK itu singkatan dari asisten keperawatan dan KOMKEP itu bukan komisi keperawatan tapi komunikasi keperawatan. Dari mana aku tau istilah itu karna emang SMK 8 itu adalah sekolah aku dan jurusannya pun sama dengan jurusan yg aku ambilMakasih voment nya gayss🙏sampai jumpa di part berikutnya 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH
Teen FictionAnanda Zhira Latisha, gadis manis dengan mata hazel yang menghiasi wajah ayu nya. Sejak kejadian beberapa tahun lalu, senyum di wajah nya hanyalah hiasan. Sejak itu, tidak lagi Zira yang periang, yang ada hanya Ara yang dingin dan cuek. Sejak itu, t...