; 03

979 217 33
                                    

Di hari minggu biasanya Jungkook pakai buat bangun siang. Atau kadang kalau gak lagi mager, dia bakal pakai waktunya buat sekedar jalan atau lari di sekitar komplek rumahnya. Tapi mungkin sekarang penyakitnya lagi 'kumat' jadi Jungkook cuma habisin waktunya rebahan sampai siang.

"Bosen njir." Jungkook ngeluh sambil muter-muterin badan ke segala sisi kasurnya.

Berakhir dia bangkit dari rebahannya buat ambil salah satu koleksi bukunya. Perhatiin beberapa sampai akhirnya ambil satu buku dengan sampul putih yang keliatan udah rada lecek.

Buku yang sering Jungkook baca dan udah beberapa kali juga dibaca ulang. Jungkook terlanjur nyantol sama isi buku yang menurut dia sangat membantu. Apalagi sekarang keadaan di sekolahnya bener-bener keluar dari kata 'tentram'

"Dek makan dulu sana."

Jungkook cuma sekedar noleh ke mamanya yang berdiri di depan pintu sambil silang tangan di depan dada.

"Dek mama ngomong loh." Mamanya ngomong sekali lagi.

Jungkook dengus sekali. "Belum laper ma. Nanti kalo udah laper pasti adek makan."

Mamanya tatap Jungkook tajam. Selain mager yang kelewatan, Jungkook juga jarang makan. Anehnya badannya tetep segitu aja.

"Lima belas menit. Kalo belum makan juga, mama tarik semua uang jajannya." Tutup pintunya keras, buat Jungkook tatap kesel kearah pintu kamarnya yang gak bersalah.

"Orang gak laper!" Dengus sekali lagi, sebelum beranjak dari posisinya. Jungkook taruh bukunya di rak buku lagi.

Jalan ngehentak keluar kamar bahkan Jungkook banting pintu kamarnya keras. Mamanya yang ternyata nungguin di depan kamarnya cuma geleng-geleng kepala waktu Jungkook lewatin dia gitu aja.

"Mama suruh kamu makan kan buat kesehatan adek juga." Mama Jungkook jalan di belakang anaknya.

"Hm." Jungkook jawab males. Dia jalan ke meja makan diikutin mamanya.

"Mama masak kesukaan adek semua loh." Siapin piring buat anaknya, mamanya Jungkook ambilin makanan.

"Makan. Mama tungguin." Duduk di salah satu bangku di dekat Jungkook.

"Aku udah gede." Jungkook bales ketus sambil makan makanannya beringas. Kesel tingkat tinggi.

Jungkook sebenernya juga gak ngerti kenapa dia kesel. Padahal cuma diminta buat makan dan itupun buat kesehatan dia sendiri. Tapi ya mau gimana lagi, moodnya lagi gak baik.

"Gimana sekolahnya. Baik?" Jungkook lirik mamanya. Minum seteguk trus gelengin kepala buat jawaban dari pertanyaan mamanya.

Mamanya cuma geleng-geleng kepala kecil. Terlampau tau sifat anak bungsunya ini.

"Kan mama udah bilang. Adek yang mau sendiri kan?" Jungkook angguk-angguk kepala kecil. Rada nyesel sama permintaannya dulu.

Jadi, Jungkook masuk ke sekolahnya lewat jalur beasiswa penuh. Itupun dia dapet karena otak pintarnya yang kelewatan. Buat permintaan juga sama mamanya kalau dia gak mau sampai temen-temennya tau latar belakangnya. Bahkan disekolah yang tau latar belakangnya cuma kepala sekolah sama setiap wali kelas yang pasti bakal tutup mulut rapat-rapat.

"Lagian kamu tampilannya jelek banget tau gak dek." Mamanya Jungkook ngomong santai sambil kupas buah apel.

"

"Lagian kamu tampilannya jelek banget tau gak dek." Mamanya Jungkook ngomong santai sambil kupas buah apel.

Jungkook tatap sinis mamanya. "Iya aku tau aku jelek. Beda sama mama."

Bukan Kentang Biasa [BTS story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang