; 09

1.5K 220 65
                                    

"Kenapa?"

"K-kenapa apanya kak?" Jungkook jawab pelan. Wajahnya tunduk ke bawah.

"Kenapa bohong?" Pertanyaan Taehyung ini berhasil buat Jungkook dongakkan kepala untuk tatap wajah kakakknya.

"S-siapa?" Rutukin diri sendiri, Jungkook sebut nama-nama binatang karena gak bisa hilangkan gugupnya. Kalau begini, kakaknya pasi tambah taruh curiga.

Tanpa jawaban, Taehyung tatap adiknya. Dan Jungkook pun ngerti. Dari tatapan kakaknya seolah bilang 'kamu bohong' ke dia.

Jungkook bertanya-tanya kenapa kakaknya bisa dengan gampangnya baca raut wajah Jungkook. Kalau alasannya karena mereka sama-sama dari kecil, trus kenapa Jungkook gak bisa baca kakaknya?

"Sejak kapan kamu jadi pembohong?"

Kalau boleh jujur, Jungkook rasanya pengen teriak keras buat hilangin rasa berat di dadanya. Omongan kakaknya tepat banget.

"Aku? mungkin kakak yang kurang kenal aku." Jungkook berusaha netralin raut wajahnya. Badannya dia dudukin di pinggir kasur buat tutupin kakinya yang gemetar.

"Oh. Kalau gitu mulai besok, kakak yang bakal antar jemput kamu sekolah."

"Kakak sibuk, aku tau. Jadi gausah tambah beban buat diri kakak sendiri." Jungkook balas lalu lanjutkan kata-katanya setelah telan ludahnya susah payah. "Aku juga udah besar, gak mesti dianter jemput."

"Jadi kalo udah besar itu artinya kamu bisa jadi pembohong?"

Dapat pertanyaan begitu dari Taehyung, Jungkook tambah gugup. Berusaha netralkan raut wajah juga nafasnya yang buru-buru.

"Kakak lupa, kerjaan kakak juga ngeharusin kakak buat jadi pembohong. Bahkan pembohongan publik yang artinya nyagkut banyak orang." Puji syukur, otaknya yang kelewat cerdas bisa balikan kata-kata kakaknya.

Taehyung sendiri sempat terdiam sebentar. Matanya setia layangkan tatapan datar ke arah Jungkook.

"Kakak bohong karena mereka memang gak harus tau semua tentang kehidupan pribadi kakak. Itupun gak ngerugiin siapapun Jungkook."

Benar juga. Sekarang malah Jungkook yang diam. Otaknya sedang proses untuk mengeluarkan jawaban balasan kata-kata kakaknya.
Entah keberuntunga darimana, Mama Yoona datang tepat waktu. Tepat waktu saat Jungkook sudah tersudut.

"Kak udahan. Kasian adek baru pulang harus istirahat. Kakak juga, kan jarang-jarang dapet libur gini." Suara lembut mama Yoona buat Taehyung hela nafas.

Tanpa keluarkan argumen lagi, Taehyung pergi tinggalkan kamar Jungkook setelah lempar senyum kearah mamanya.

"Adek sekarang tidur. Besok sekolah kan?" Jungkook beri anggukan atas pertanyaan Yoona.

Saat lihat bungsunya sudah siap tidur, Yoona matikan lampu kamar Jungkook sebelum keluar kamar. Tidak lupa berikan ucapan selamat tidur untuk anaknya yang terlihat tertekan entah karena apa.

"Selamat tidur sayang."

.

"Ma, kakak boleh tanya?" Yoona beri anggukan kepala.

Taehyung sendiri kini pilih langkahkan kakinya ke dekat mamanya yang terlihat murung.

"Adek kenapa ma?" Taehyung dapat tangkap raut sedih mamanya yang kiang bertambah waktu ditanyakan soal Jungkook.

"Kak mama juga gak tau. Adek tiba-tiba begini setelah..." Yoona diam sebentar. Pikirannya melayang kemana-mana.

"Setelah?" Taehyung sendiri tatap mamanya dengan pandangan penasaran juga cemas yang terlihat jelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Kentang Biasa [BTS story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang