; 08

1.4K 225 40
                                    

"Kerja bagus! kalian memang yang terbaik!"

Sorakan dan tepuk tangan meriah jadi penutup selesainya projek baru mereka. Jadi salah satu Brand ambassador dari produk terkenal mungkin bukan sesuatu yang baru bagi publik. Tapi buat mereka perasaan senang dan bangga selalu sama seperti pertama kali dipandang dunia.

"Karena kita udah kerja keras, ayo kasi reward buat diri sendiri karena kita boleh pulang dan free buat besok!" Namjoon sorak bahagia, sedangkan anggota lain tatap dia melongo.

"Serius besok full kosong?" Jimin tanya kembali. Matanya membulat walau ukurannya tetap kecil.

"SERIUS GOBLOK!" Bukan Namjoon, tapi Yoongi selaku manager mereka yang jawab.

"Hore!!" Akhirnya, sekitar 2 jam diam, Jimin sorak senang.

Pandang sekitar yang ternyata udah sepi.

"Anjir ditinggal!" Akhirnya dengan langkah pendek, karena kakinya pendek, Jimin jalan keluar.

Hari sudah larut, jalanan juga gak seramai di pagi atau siang hari. Bahkan Jimin rasa dia bisa pulang dengan nyaman tanpa halangan.

Masuk ke dalam mobil ditemani tas hitamnya yang dia letakkan di kursi sebelah pengemudi, Jimin lajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.

Selalu ada konser dadakan setiap kali Jimin naik mobil sendirian. Karena memang bosan dan gak tau harus lampiaskan gimana lagi selain nyanyi.

"Make some noise!!"

Jimin teriak walau gak terlalu keras. Malu kalau semisal sampai suaranya bocor keluar. Ditengah-tengah perjalanan, Jimin gak sengaja lihat siluet orang yang mungkin dia kenal.

Buat pastikan Jimin bahkan sengaja cari jalan kesana buat lihat lebih jelas. Waktu mobilnya semakin dekat dengan orang itu, Jimin dibuat bingung.

"Jungkook?"

Jimin hentiin mobilnya tepat di depan orang yang dia yakini Jungkook dan ternyata memang benar.

"Loh-

"Kamu kok bisa disini?" Jimin sauti lebih dulu ucapan Jungkook.

"I-iya kak Jimin, tadi Jungkook habis kerja kelompok. Hehe." Jungkook jujur sedikit gugup. Dia ini harus bohong di depan Jimin.

"Kamu sekarang lagi nunggu bus?" Jimin tanya. Jungkook walaupun ragu tapi tetap anggukkan kepala dua kali.

"Masuk, kakak anter." Jimin pasang senyum buat redain suasan canggung yang hampir aja kebangun diantara mereka.

"Gak papa kak Jimin. Aku-

"Mau nunggu bus? udah gak ada dek. Cepet sini masuk. Oh atau mau kakak telpon-

"Jangan!" Jimin awalnya kaget, tapi begitu lihat Jungkook buru-buru masuk kedalam mobilnya buat dia geleng kepala. Gak lupa pindahin tas hitam Jimin buat di taruh di belakang.

"Siap?" Jungkook kasi anggukkan dua kali.

"Oke meluncur!"

•••

"Astaga anak jelek mama pulang!" Yoona sambut anak sulung nya yang baru masuk ke dalam rumah.

"Muka nya kok tumben cerah? kenapa?" Yoona tanya begitu liat wajah anaknya yang berseri-seri. Bahkan senyum kotak anaknya ikut jadi penghias.

"Iya dong. Besok kakak full kosong. Jadi kakak mau tidur seharian." Taehyung jawab antusias. Bayangannya saja sudah seindah itu. Apalagi kenyataannya.

Bukan Kentang Biasa [BTS story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang