1; Sekolah baru

20 20 19
                                    

Oke. Disini gw bakal mulai nih cerita ke konflik nya.

Dimana si Luna udh g di sukain sama ortunya. Jadi kalian jangan bingung sama alur ceritanya, pahamin aja ya. Tq.


_____________________________________________

Di Chapter ini banyak sekali sil silah yg mungkin kalian tidak mengerti dan kata yg hampir sama. Bahkan sering kalian jumpai di Chapter ini. Siapkan umpatan kalian di kolom komentar.

Happy Reading Gyus....

Di dalam sebuah kamar, gadis yg bernama Luna. Ia sedang bercermin sambil merapihkan baju seragamnya. Dengan senyum yg mengembang sempurna.
Ia berkata dalam hati "Semoga hari ini akan menjadi hari yg lebih baik lagi di banding sebelumnya. Cukup sudah gue ngerasain semuanya, berharap hari akan menjadi hari yg membahagiakan dan bisa gue kenang." Ada rasa sedih yg Luna rasakan dalam kata' tersebut.

"Tinggal apa lagi ya, yg belum?" Gumamnya sambil melihat' isi tasnya yg terletak di atas meja belajrnya. "Kayaknya udah semua Oke! Tinggal turun ke bawah" Luna pun turun tangga ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.

Setelah sampai di meja makan, Luna pun menemukan Buk Asih seorang diri sambil memindahkan makanan ke meja makan.

Oh ya gue mau ngasih tau. Kalo di sini peran Buk Asih adalah sebagai ART. Pasti kalian bertanya' kenapa Bi Asih bisa di panggil dengan sebutan "Buk" oleh Luna, ye kan? Karna,,, si Bi Asih ini selalu ada buat Luna dalam ke adaan apapun. Jadi Luna tuh kek merasa nyaman gitu buat Sharing cerita ke Bi Asih ini. Makannya Luna manggil Bi Asih dgn Sebutan Buk.

"Pagi Bu"

"Pagi non"

"Aish, si ibu. Kan udah Luna bilang jangan manggil aku dengan sebutan non."

"Hehehe... lupa Lun ibu" tawa buk Asih sambil menampakan gigi ompongnya. "Yaudah atuh Lun... kamu teh makan ya, biar Ibu siapin."

"Sarapan buk, bukan makan." Ucapnya dengan nada rendah.

"Oh ya? Emang apa bedanya Lun?"

"Ya beda lah buk, kalo Makan itu hmm... kaya makan siang sore atau malam. Sedangkan Sarapan itu, Untuk di Pagi hari."

"Hmmm... buk. Kayaknya aku mau bekel aja deh buk. Udah mau jam 7 nih, takut telat."

"Yaudah deh, ibuk siapin bekelnya" Bu Asih pun menyiapkan roti sandwich kedalam kotak makan dan memberikannya pada Luna. "Nih Lun"

"Makasih ya Buk" ucap Luna sambil memasukan bekal tersebut kedalam tasnya.

Tiba-tiba Sepasang suami istri masuk ke ruang makan bersama seorang gadis. Gadis tersebut beranama Gadis.

Inget woi jan bingung, itu tuh gadisnya Namanya Gadis. Kok jadi gw yg kek bleon gitu ya? Auah bagen. Inti nya mah tuh bocah namanya "Gadis Deliana Setya". Dah itu nama lengkapnya.

Ke 3 orang tersebut datang melewati Luna tanpa sekedar mengucapkan sapaan pagi. Dan duduk di kursi makan masing-masing.

Setelah duduk di kursi makan mereka pun makan dengan Khidmat tanpa adanya percakapan dan hanya terdengar dentuman suara antara sendok dan piring yang bergesekan.

Hingga akhirnya Luna pun mengeluarkan suara.
"Pah, Mah. Luna pergi ke sekolah dulu ya."
Sambil berjalan ke arah bangku mereka untuk salim kepada Orang tua nya.

Pertama yg ia salimi adalah Papah nya yg hanya memasang wajah datar. Sesampainya di 'Mawar' (Mamah Luna & Gadis) pun hendak memegang 'tangan nya namun sudah keburu di hempas duluan oleh Mawar. Dan Mawar pun menatap ke arah Luna sinis sambil berucap.

To my ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang