take eight

179 49 5
                                    

"Changgu? Tidak jadi ke toilet?" tanya Jinho heran saat Changgu kembali ke dapur dengan penampilan yang sama seperti sebelumnya. Tidak ada tanda tanda tetesan air yang membuat wajahnya terlihat segar, padahal pria itu tadi pamit untuk cuci muka.

"Ada orang, hyung" jawab Changgu sekenanya, pikirannya melayang aktif tapi berusaha bersikap sebiasa mungkin di hadapan kekasih Hongseok itu.

"Oh iya, tadi Yanan yang pertama pakai. Kamu pindah ke toilet depan saja" saran Jinho yang mendapatkan anggukan.

Changgu terdiam di kloset, ia sengaja menyalakan kran shower agar orang tidak sadar bahwa dia tidak melakukan apapun. Jemarinya meremas handuk yang ada di genggamannya. Percakapan Yanan dengan Hongseok terngiang. Dia tidak berniat untuk menguping, tujuan utamanya hanya ingin mencuci muka sebelum bergabung dengan yang lain di ruang makan.

Dia tidak mengerti apa yang terjadi. Dan mendengar percakapan itu membuat otaknya makin tidak bisa mencerna apapun. Mengapa percakapan mereka berdua terkesan ingin melindunginya dari bahaya? Dia bukan top star yang memiliki crazy fans atau stalker, akan lebih masuk akal jika Hyunggu yang punya fans gila.

Selain itu keluarganya juga normal saja, bukan tipe yang akan punya musuh. Dia tidak punya catatan kriminal atau punya banyak hutang.

Dan seharusnya jika Yanan ingin melindunginya, entah dari siapa, harusnya dia tidak pergi. Harusnya dia ada di sisinya tiap saat.

Changgu menghela nafas panjang.

****

"Oh? Semuanya sudah bangun" Hongseok berkomentar. Di meja makan semua member sudah lengkap walaupun sepertinya nyawa mereka belum seratus persen ada.

Hyunggu dan Wooseok bersandar di bahu Yuto dengan mata terpejam, sedangkan Yuto menjadikan kepala Wooseok sebagai sandaran. Hui masih menguap di kursinya dan Shinwon tidur di meja beralaskan lengannya. Hanya Yanan, Jinho dan Hongseok yang terlihat segar.

"Changgu hyung belum" lapor Wooseok, matanya masih berat untuk terbuka.

"Aku akan membangunkannya" Yanan menawarkan diri dan beranjak dari kursinya.

"Tidak perlu, Changgu sudah bangun kok" ujar Jinho yang datang dari dapur membawa roti panggang yang masih mengepul dan terlihat begitu lezat.

"Dimana dia?"

"Kamar mandi depan"

Hongseok mengangguk lalu melangkah ke dapur untuk mengangkut sarapan yang sudah disiapkan.

Changgu muncul tidak lama kemudian, wajahnya terlihat lebih bercahaya dan Yanan yang duduk di sebelahnya bisa mencium aroma aftershave segar yang sangat familiar.

"Cuci muka kalian lalu sarapan!" Hongseok mengetuk meja, membangunkan orang-orang yang masih ingin melalang buana di dunia mimpi. Dari berbagai sudut bisa terdengar protes, terlebih dari Shinwon yang mengomel panjang pendek.

****

Setelah sarapan, Wooseok mengajak semuanya untuk pergi bermain di dekat danau, dengan niat untuk melepas stres. Mereka melakukan banyak hal. Changgu cukup menikmati segala rentetan kegiatan healing trip yang disusun oleh sahabatnya walaupun pada akhirnya dia menjadi kelelahan.

Mereka mencoba banyak sekali kegiatan outdoor di danau, mulai dari naik perahu berkeliling danau yang awalnya hanya untuk bersenang-senang namun berubah menjadi turnamen karena mereka tidak mau mengalah. Mereka juga naik beberapa wahana air lainnya. Bahkan juga melakukan bungee jumping walaupun pada akhirnya Shinwon dan Yanan tidak ikut melompat.

See Me through [Yanan x Yeoone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang