take eleven

163 39 8
                                    

Jika memberikan kesempatan kedua berarti mendapati bel rumahnya akan berdering tanpa henti karena kurir paket terus  berdatangan, mungkin Changgu tidak akan pernah mengiyakan hal itu.

Sudah seminggu ini rumahnya berasa disatroni oleh petugas ekspedisi. Tanpa melihat siapa pengirimnya, Changgu sudah bisa menebak. 

Dan hari ini pun ternyata tetap tanpa pengecualian. Bel rumah Changgu masih saja berbunyi dengan nyaring. Dengan langkah terseok karena dia dalam keadaan belum sadar seratus persen, Changgu membuka pintu dan mendapati kurir menyerahkan kotak parsel cokelat cantik untuknya. Setelah mengucapkan terima kasih, Changgu berjalan malas menuju ke ruang tengah. Meletakkan asal paketnya di atas meja sebelum membaringkan diri di sofa.

Ini sudah kesembilan kali kurir datang ke apartemennya sejak pagi. Paketnya bermacam, mulai dari cemilan aneka rupa dari toko kegemaran Changgu, satu paket pakaian mahal dari brand ternama hingga daging sapi set mewah. 

Changgu tahu Yanan ingin menunjukkan rasa pedulinya tapi ini sudah berlebihan, bahkan lebih parah dibanding saat mereka masih berpacaran dulu. Dan lagi, ide darimana yang Yanan dapatkan hingga bisa menjalankan misi seperti ini. 

"Dia pasti kebanyakan nonton drama" gerutu Changgu.

Ia menatap meja makannya yang kini penuh dengan barang. Semuanya masih tergeletak berantakan di meja karena Changgu malas untuk membereskan, kecuali daging sapi yang dikirimkan sudah ia masukkan ke lemari pendingin.

Tapi walaupun dia mengomel panjang pendek, hatinya menghangat dengan bentuk afeksi yang Yanan coba tunjukkan padanya. Ia tahu Yanan berusaha keras untuk memenuhi janjinya. 

Mata Changgu yang hampir terpejam kini terbuka lagi saat ponselnya bergetar. Changgu mengambil ponsel dari saku celana pendeknya, mengecek siapa yang mengganggu hari bermalasnya. 

Nama yang begitu familiar tertera di display ponselnya. Segaris senyum tak sadar terpatri di wajah Changgu.

From : Yanan 5:17 p.m

Punya waktu malam ini?

Changgu 5:18 p.m

Kenapa?

From : Yanan 5:18 p.m

Ayo makan? 

Changgu 5:18 p.m

Dimana?

From : Yanan 5:19 p.m

Somewhere you'll love

Be ready at 7. I'll pick you up

Changgu langsung melompat bangun dari sofa yang tadinya akan ia jadikan tempat tidur. Ia bergegas menuju ke kamarnya. Membuka seluruh wardrobe nya untuk menemukan outfit yang cocok untuk acara makan malam bersama Yanan. Dia hanya memiliki waktu kurang dari dua jam untuk bersiap. 

Ia mengeluarkan banyak pilihan style pakaian, membongkar setiap sudut lemari, memadupadankan setiap pakaian dan aksesoris yang menurutnya cocok. Dalam sekejap lantai kamarnya sudah tidak berbentuk.

"Sinting" omel Changgu pada dirinya saat ia sadar bahwa dia sendiri telah menciptakan kapal pecah di rumahnya. "Aku kenapa sih? Ini cuma Yanan"

Gerutuan terus mengalir dari bibir Changgu sambil ia mengusap wajahnya kasar. Ia tidak habis pikir bahwa ia akan bersikap berlebihan hanya karena Yanan mengajaknya makan malam. Dia sudah ribuan kali makan bersama pria itu, harusnya dia bisa bersikap lebih santai.

See Me through [Yanan x Yeoone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang