Warning! lokal story!
Mew POV.
"Woi agenda apa nih?" Tanya Mild yang sedang menyeruput kopinya. Siang ini gue and the Genk sedang berkumpul bersama di warung kopi milik bang Jumpol, biasa tempat nongkrong kami memang disini. "Enak nya ngapain ya?" Tanya Perth. Yang lain pun juga memasang wajah berpikir nya, "mending nonton aja nonstop dari jam 10 malem sampai jam 7 pagi. Mantap anjir!" Usul bright. "Nonton apa wei selama itu?!" Tanya Gulf bingung. Gue pun hanya memandang bingung ke arah mereka.
"Nonton bokep awokwok" kekeh nya yang sekarang sudah menggelegar. Bright pun akhirnya mendapat satu pukulan di kepala nya yang dilayangkan oleh win. Mereka memang berpacaran. Jadi taulah kaya apa posesif nya orang yang berpacaran itu.Oh iya kenalin gue Mew, dan di Genk gue itu ada Gulf selaku ayang beb gue, Mild, Champ, Perth, Saint, Bright, win, Nanon, sama Chimon. Kami sudah berteman dari dulu sejak SMA. Pertemuan kami memang sangat sial. kami satu angkatan dan saat jam upacara kami terlambat bersama. Gue sama Gulf memang sudah bersama, sejak saat itu kami pun semakin dekat dan menjalin persahabatan ini. Awet juga pertemanan kita hingga kami sekarang sudah ada yang bekerja dan ada juga yang kuliah.
Malam ini pergantian tahun 2020 menuju 2021. Kami sedang mengagendakan acara untuk malam nanti. Biasanya kalau malam tahun baru identik dengan petasan kembang api dan bakar-bakar sosis, jagung, ayam dan lainnya. Tidak termasuk bakar rumah, yang ada nanti kami malah menjadi buronan ganteng sama polisi polisi itu. Lagian wajah kami bukan wajah kriminal jadi kami tak akan melakukan hal di luar nalar seperti itu.
"Yailah, tinggal bakar-bakaran aja ngapasih?" Usul gue yang sudah jenuh. Gulf pun memandang ke arah gue sambil menganggukan kepalanya. "Iya juga ya, kenapa ga kepikiran dari tadi sih anjir!" Kata nya sedikit prustasi. Gue pun menjepit kepalanya di ketek gue ini. "Mikirin apa aja kamu hm?" Tanya gue yang masih menjepit kepalanya itu. "Ihh lepasin, ya aku mikir apa aja, tapi ga kepikiran sama itu" kata nya mencari alasan. Gue pun mengelus rambutnya lalu melepas jepitan itu. Gulf membuat wajah cemberut yang lucu. "Gimana setuju kaga?" Tanya gue ulang.
"Gue sih setuju aja, penting bisa sama sama" kata Mild menyetujui. "Yang lain gimana woi?" Lanjutnya. Semua orang disini pun menganggukan kepala alias menyetujui ide gue. "Wah mau kemana nih?" Tanya bang Jumpol kepo. "Mau ikut bang?" Tanya Nanon. "Lah iya mau kemana. Masa ga ada yang mau ngajak gue gitu?" Tanya nya yang sudah memberengutkan bibirnya itu.
"Halah Abang mah sok iye, biasanya juga sama pacar lu kan, emang ga ada agenda buat malam ini?" Chimon pun mulai mengeluarkan suaranya. Bang Jumpol menggaruk tengkuknya itu. "Ya ada sih, tapi kayaknya kurang enak kalau berdua doang, masa setiap tahun baru gue sama dia adanya ngamar doang, kan pengen juga gitu main sama kalian" jelasnya. "Yaudah lah bang sok ikut aja sama kita!" Ajak Saint. Kami pun tersenyum ke arah bang Jumpol dan saling meneriakkan ajakan itu. Akhirnya bang Jumpol menyetujui dan akan ikut bersama kami.
"Oke, agenda bakaran di rumah siapa nih?!" Tanya Champ. Kami pun saling tunjuk hingga sekarang sangat ricuh. "DIEM!" ucap Gulf tegas. Kami yang bacot nya minta di sumpel akhirnya terdiam karena perintah ayang gue ini. "Berisik banget gitu doang! Di rumah gue ajalah!" Lagian kan kita di kosan yang sama anjiiiirr!" Ucap Gulf sambil menghela napasnya panjang. "Oiya astaga bego banget sampai lupa" kata win yang menepok jidatnya itu. "Kita kan kembali ke kos anjir makanya kita bisa ketemuan gini. Fak udah pada tua nih!" Kata Chimon. Kita pun akhirnya terkekeh bersama. Gue mengambil 1 gorengan. Dan memakannya. Gulf mengode gue buat ambilin itu gorengan, akhirnya gue pun mengambil gorengan itu dan memberikan nya kepada Gulf.
"Oke lanjut, tempat sudah ketemu yaitu di kosan kita sendiri, lalu kita bagi tugas untuk yang beli sosis Perth sama Saint, yang nyari jagung bright sama win, terus yang nangkep ayam si Chimon sama Nanon, yang beli petasan Mew sama Gulf. Lalu yang nyari bumbu sama panggangan nya gue sama Champ. Sisa yang bakar, nanti yang bakar bang Jumpol sama Gun aja yah. Gimana setuju kaga?" Tanya Mild. Gulf pun segera menggetok kepalanya itu. "Palalu, kasian lah goblok. Masa kita enak enak rebahan, glusuran doang, terus bang Jumpol sama Gun yang bakar. Mikir anjir. Lu mah!" Kata gue tidak setuju. Gue pun hanya mengangguk saja. "Ehehe becanda kali ah. Galak banget lu" kata Mild tidak terima. Gulf pun hendak melayangkan satu pukulan lagi namun di urungkan karena Mild memohon untuk tidak dipukul lagi.
"Mild! Gila aja lu, masa gue sama bebeb gue di suruh nangkep ayam! Si anjir susah. Beli aja ngapasih?" Tanya Nanon yang tidak terima. Mild pun kembali nyengir bak kuda. "Hehe iye, maksud gue lu beli ayam, yang enak sama masih fresh. jangan ayam tiren awas aja lu!" Kata Mild mengingat kan. "Nah gitu dong yang jelas anjir, ga kebayang, yang ada nanti kita malah kejar-kejaran sama tu ayam" kata Chimon yang sekarang sedang meneguk kopinya itu.
"Udah nih? Udah paham kan?" Tanya Mild. Kami pun mengangguk, soal beginian mah mild bisa di andalkan. Dia memang mempunyai jiwa kepemimpinan soalnya dulu waktu ikut Pramuka ya dia yang jadi ketua regu kita. "Yaudah cakep, Champ abis ini lu ikut gue kerumah buat ambil bakarannya sama arang nya oke!" Ajak mild. Champ yang memang demen makan itu pun mengunyah gorengan nya sambil mengangguk setuju. "Makan terus lu anjir!" Kata Mild. "Iri? Mau disuapin? Sini" kata Champ yang sudah siap menyuapi Mild. Memang kami disini berpacaran semua, kecuali mild sama Champ. Mereka hanya sahabatan, sahabatan yang sangat dekat dan sering kelon bareng juga.
"Oke mari kita pulang. Kita langsung nyari semua kebutuhan aja lah biar nanti sudah siap semua! Yok gaaaaass! Semangat!" Ucap mild dengan suara lantangnya. "Bang kita pamit pulang. Nanti kalau ngikut dateng aja ke kosan kita. Jam 10 yeeee!" Kata chimon mengingatkan bang Jumpol. "Oke siap! Btw, kalian belum bayar kopi sama gorengan nya woi barudak gemblong!" Teriak bang Jumpol. Kami yang sudah berada di motor dan hendak melajukan motor pun baru tersadar.
"Aelah gampang bang, ntar malam kita bayar" kata gue yang bermodus untuk ngutang. Kebiasaan banget kita selalu ngutang kalau sama bang Jumpol mah. "Awas aja kaga lu bayar, gue potong titid lu mampus ga bisa ihik ihik lagi!" Ancamnya. Kami pun bergidik ngeri dengan ancaman itu. "Iyeee janji, jangan gitu ngancamnya ngeri juga woilah!" Kata Perth yang sudah memegang anunya itu. Saint pun menabok tangannya Perth. Lalu Perth menyengir. "Yaudah iye penting ntar malem bayar, kalau ga gue bisa bangkrut karena hutang lu pada bejibun banget disini. Tahun baru membuka lembaran baru. Hutang lama di lunasi dulu, baru kalian bisa membuka lembar hutang yang baru. Ok?!" Perintah bang jumpol. Kami pun mengangkat jempol kami menyetujui.
"Yaudah kita pamit bang" kata gue berpamitan. Bang Jumpol melambaikan tangannya. Dan kami pun segera melesat membelah jalanan ibu kota. Tak jauh dari warung kopi bang Jumpol. Kami pun akhirnya sampai di kosan kami.
Tanpa basa basi yang terlalu panjang, kami segera melakukan tugas yang sudah di berikan. Gue sama Gulf sekarang sedang berkendara mencari petasan untuk malam nanti. Kami menyusuri jalanan ibu kota dan terus mencari dimana petasan itu di jual. Gulf yang memeluk pinggang gue kini semakin mengeratkan pelukan itu. "Yang dimana sih?" Tanya gue. Gulf pun terus memberikan aba-aba untuk terus maju ke depan. Gue pun mengikuti perintah nya.
Tak lama kemudian gue sama Gulf akhirnya menemukan orang yang berjualan petasan itu. Kami pun segera memborong petasan itu. Tidak semua hanya beberapa tapi bermacam jenis petasan. Setelah selesai gue segera membayar petasan itu dan membawanya ke atas motor. Gue sama Gulf pun segera pulang ke kos karena ini juga sudah masuk waktu Maghrib.
Tbc.
______________
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF STORY ✓bxb [COMPLETED]
Fanfictionini adalah kumpulan cerita mewgulf, ada yang oneshoot, twoshoot, atau bisa lebih dari itu. Update terserah saya. Jika ada moment yang bikin bengek pasti akan saya publish wkwkw. Mampus ga tuh. Kuat kuatin jadi waanjai pokoknya mah:) Badut yang kuat...