1.My Hero

8.3K 427 121
                                    

Namaku (Y/N),umur ku 9 tahun,aku tinggal di kota bawah tanah.
Selalu sendirian tanpa siapa pun, ayah dan ibu ku selalu sibuk satu sama lain hingga aku di tinggalkan begitu saja, entah aku sudah makan atau belum mereka tidak peduli.

-----

Krekkk

"Otosan Okasan, selamat datang"

sapaan ku kepada mereka,tetapi mereka melewati ku tanpa melirik ku sedikit pun.
Sedih? Kecewa? Tentu saja aku merasa sedih dan kecewa.
Hah...aku menghela nafas panjang.

"bukankah ini sudah biasa bagimu (Y/N),kenapa kau tetap saja sakit hati bodoh" Batin (Y/N)

Aku pun segera masuk ke kamar ku untuk tidur karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.00.
Aku sangat ingin di ceritakan dongeng seperti yang di lakukan ibu kepada anaknya.

-----

Brukkk plakkk

Aku terbangun dari tidur ku setelah mendengar suara yang sangat berisik,karena penasaran aku pun turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi.
Aku kaget melihat ada noda darah berceceran di lantai.

"OKASANNNN!!!!!" teriakku sambil berlari ke arah ibu yang sedang terbaring di lantai tak berdaya

"(Y/N) KAU PERGI SAJA, JIKA TIDAK KAU AKAN MATI DI TANGANKU SEKARANG" bentak ayah kepada ku

"ta...tapi okasan....."

"PERGI SEKARANG DARI HADAPAN KU DASAR ANAK SIALAN,UNTUK APA KAU PEDULI PADA PELACUR INI" Bentak ayah sekali lagi membuat ku menangis keras.

"(Y/N) pergilah,aku memang tidak menyayangimu bahkan aku sangat membencimu tetapi aku juga tidak ingin kau mati"
Ucap ibu (Y/N) dengan nafas terengah engah.

Ayah baru saja ingin memukul ku tetapi di halangi ibu dengan memeluk ku, baru pertama kali nya aku merasakan kehangatan dari pelukan seorang ibu, aku ingin seperti ini selamanya *hiks*

"pergilah (Y/N),selamat kan dirimu aku tidak ingin melihatmu terluka sedikit pun atau pun mati" ucap ibu yang kemudian pingsan.

Tanpa pikir panjang aku menuruti perkataan ibu dan pergi keluar rumah,aku pergi bertujuan meminta bantuan tetapi tidak ada orang di tengah malam seperti ini.
Apa yang harus ku lakukan? *hiks*

Duarrrr

Terdengar suar kilat yang sangat kencang, hal itu membuatku ketakutan,tapi aku tetap berlari berharap ada seseorang yang ingin menolongku.
Aku berlari tanpa memerhatikan jalan hingga aku tidak sadar bahwa aku tersesat.

"duh.. .kenapa aku bisa bodoh banget sih, padahal udah tau tidak pernah keluar rumah tapi tetap aja sembarangan lari"
*hikss*
Aku pun menemukan sebuah kursi, aku mendekati kursi tersebut dan duduk sambil menundukkan kepalaku di tengah² lipatan kedua tanganku di kaki.

"oiii bocah apa yang kau lakukan malam malam begini?di luar hujan kau bisa masuk angin" tegur seseorang kepadaku

Siapa? Aku pun mengangkat wajahku melihat siapa yang berbicara kepadaku.
Ternyata seorang anak laki laki yang lebih tinggi dari ku dengan rambut hitam yang indah dan mata abu abu yang terlihat bersinar sekali.
Seketika pipi ku merona merah, dan jantung ku berdetak kencang.ini kenapa?

"oi aku bertanya padamu, apa yang kau lakukan malam malam begini?"

"a...anuuu a...aku..." aku baru saja ingin memintanya bantuan tetapi kenapa aku gugup begini.

"Levi Ackerman, itu namaku panggil aku Levi" ucapnya.

"aku (Y/N),sa...salam kenal"

((Y/N) OOC AGAK PEMALU DISINI -,-)

My First love (Levi ackerman x Reader) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang