life is cruel ⌇ txt

tujuh

taehyun memandangi rumahnya yang tepat berada di depannya. taehyun tidak masuk. ia memilih untuk diam di depan pagar rumah megahnya seraya melihat ke dalam pekarangan itu. melihat tuan kang yang sedang bersenang-senang dengan istri barunya itu.

taehyun memutar bola matanya malas.

malam hari ini, ia berencana untuk kabur dari rumah dan memilih untuk tidur di mana saja selain rumahnya yang sudah dihuni makhluk baru itu.

di tangannya, taehyun memegang kantung berisikan makanan dan jaket yang bertengger di lengannya.

langkah taehyun berjalan menjauhi rumahnya diikuti dengan jemarinya yang sibuk mengotak-atik layar ponselnya guna mencari nomor telepon nuna-nya, seulgi.

"ah, nuna. nuna dimana?"

"begitu."

"nuna, aku sedang tidak ada di rumah sampai besok, jadi nuna menginap saja disana."

"iya, jangan khawatirkan aku nuna. baiklah aku tutup."

setelah mendapatkan kabar dari nuna-nya kalau dia baik-baik saja di rumah temannya, taehyun bernafas lega. setidaknya bukan taehyun saja yang kabur dari rumah.

setelah memberi kabar kepada nuna-nya, taehyun kembali menelan nomor telepon yang lainnya.

soobin.

tetapi, sebelum taehyun menekan tombol hijau, ia mendapatkan pesan dari oknum itu.

dari : soobin, untuk : taehyun
ayo ke tempat kemarin.

yes ada teman, taehyun berseru senang. langkahnya dipercepat berlari menuju tempat yang mereka jumpai kemarin.

tempat pelarian terbaik, katanya.

selang lima belas menit perjalanan menggunakan transportasi umum, taehyun berhenti di depan bangunan tua tinggi yang tertutupi gerbang yang sudah berkarat dan banyak lumut itu.

taehyun menatap sekitar terlebih dahulu sebelum masuk kesana.

kaki taehyun berjinjit seiring dirinya berjalan diatas semak dan alang-alang yang tinggi serta bongkahan-bongkahan bangunan tua itu yang berserakan.

konon katanya, bangunan tua ini terbelangkai akibat kebakaran yang merusak seisi gedung. tapi kalau taehyun lihat-lihat, bangunan ini masih kokoh. tangga yang menjulang hingga lantai paling atas itu juga masih kokoh.