empat

317 48 24
                                    

langkah beomgyu berhenti di depan gerbang rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


langkah beomgyu berhenti di depan gerbang rumahnya. ia menatap rumah bertingkat dua itu. ditangannya, jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

ini bahaya. beomgyu bingung ingin masuk apa tidak. jika masuk, pasti akan ada masalah besar dan jika melarikan diri, masalahnya lebih besar lagi

beomgyu akhirnya kembali melangkah dan membuka gerbang rumah yang ternyata tidak dikunci. mobil ayahnya terparkir disana. beliau sudah datang.

beomgyu berlari kecil menuju pintu rumah. menelan salivanya sebelum kemudian membuka pintu yang tak terkunci.

ruangan utama yang ia masuki gelap. ruang tamu itu gelap. beomgyu langsung berjalan dengan sangat-sangat pelan, mencoba tidak mengeluarkan suara. langkahnya mencoba menaiki anak tangga ke kamarnya.

"habis darimana?"

oh, sayang. di langkah pertama beomgyu menginjak anak tangga, lampu ruang tamu yang tadinya gelap itu menjadi terang. beomgyu disana terpaku dengan melihat ke arah ayahnya yang berada di sebrang sana, habis menyalakan kontak lampu.

beomgyu meneguk salivanya lagi dan menunduk tidak berani melihat beliau berjalan ke arahnya dengan tatapan marah pastinya.

"tidak menjawab?"
"udah bebas gitu ya pulang malam dan bolos les seenaknya?"

"maaf.."

"maaf saja? kamu pikir minta maaf sudah menyelesaikan masalah bagi ayah hah?!"

"lalu aku harus apa? ayah aku lelah les terus-terusan seperti ini!"

tak!

beomgyu menolehkan kepala ke kanan dengan terpaksa. rasanya panas dan nyeri ketika sang ayah menamparnya. hampir saja ia tidak menjaga keseimbangannya.

beomgyu memegang pipinya yang memerah itu.

"ingat ya, ayah bayarkan les mahal-mahal itu juga buat apa? ya buat kamu juga beomgyu!"

mata beomgyu terpejam. pendengarannya tidak terlalu jelas dan pandangannya buram.

selintas di pikirannya terbayang ibunya. seakan sang ibu memberikan ketenangan kepada beomgyu, walau sangat disayangkan beliau meninggal ketika beomgyu berusia sepuluh tahun.

-

seulgi menggebrak meja makannya. beberapa hidangan yang tersaji diatasnya bergetar dan bahkan kuah dari makanan yang berkuah itu tumpah dan mengenai taplak putih bersih.

life is cruel ⌇ txtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang