🔅Bab 2🔅

17 8 4
                                    

Happy Reading guys

Malam telah tiba bintang menghiasi awan. Sebuah rumah sederhana namun harmonis siapa lagi kalau bukan Reina Salsabila, ia tinggal disebuah panti asuhan kasih ibu bersama adik-adik panti dan ibu ayu yang selama ini merawat Reina dari kecil. Reina di tinggal oleh keluarganya saat ia masih berusia 2 tahun. Anak kecil ya tidak tau apa-apa harus rela di tinggal oleh keluarganya.

“Reina sini nak kita makan malam,” teriak Ayu

“Iya bu,” balas Reina

“Hai adik-adik cantik dan gantengnya kak Reina,” sapa Reina pada adik-adiknya

“kak leina, Qila punya mainan balu,” ucap Qila memberitahu Reina akan mainan baru dengan gembira sambil menujukan mainan tersebut.

“Wahhh, Qila dapat mainan dari siapa? tanya Reina

“Tadi ada kakak ganteng kesini bawa mainan banyak banget kak,” jelas Qila dengan semangat.

“Ooo ya,” balas Reina

“ Reina, Qila ayo kita makan malam dulu nanti keburu dingin,” tegur ayu pada mereka berdua

Obralan singkat itu lantas berakhir karena makan malam. Sekarang anak-anak panti berserta ibu ayu menikmati makanan dengan khitmad. Lalu mereka selesai makan malam pergi menuju ruang tengah untuk sekedar bermain bersama atau  mengobrol bersama layak keluarga yang bahagia mereka tertawa bersama tanpa ada beban walaupun mereka tidak mempunyai ibu atau ayah kandung.

***

Tak kalah seru di kediaman kelurga arka.mereka semua sedang berkumpul bersama keluarga dan sahabat Arka, mereka sedang ada acara nonton bersama.

“Bang Damar kita mau nonton film apa?” tanya Nara

“Apa ya, kamu punya ide nggak kita mau nonton apa? tanya Damar kembali pada Nara

“Gimana kalau kita nonton drakor,” usul Nara penuh semangat

“Noooo,” teriak  semua yang berada di ruang keluarga

“ishh, kalian kenapa sih nggak suka drakor padahal seru tau,” kesal Nara sambil melipat kedua tangan di depan dada

“Menurut kamu seru tapi menurut kita semua nggak,” ucap Rizki

“Film setan,” ucap Arka yang langsung di setel melalui dvd

“ishh, Nara kan takut sama setan,” kesal Nara pada Arka sambil memeyunkan bibir.

Hening menyelimuti ruang kelurga semua fokus pada film yang sedang mereka semua tonton namun tidak pada Nara, ia merasa takut karena semua gelap dan hanya TV saja yang menjadi cahaya.

Nara melihat sekeliling lalu Nara melanjutkan nonton bersama namun pas saat Nara melihat Tv ia melihat pocong sedang berjalan.

“Aaaa, AYAH, BUNDA ,ABANG,” teriak Nara dengan ketakutan

Lampu menyala dengan sempurna mereka melihat kondisi nara yang sedang ketakutan padahal ia hanya melihat pocong bohongan bagaimana kalau lihat yang asli mungkin akan ketakutan sekali.

“Nara kamu tidak apa-apa nak?” tanya fitri pada anak perempuan satu-satunya

“Aku nggak apa-apa bun,” balas Nara dengan nada lemas karena masih syok atas kejadian tadi.

Arka & ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang