Author POV
Libur sekolah sudah berakhir, sudah saatnya semua pelajar kembali ke aktivitas mereka. Yaitu BELAJAR atau Menuntut ilmu. Mungkin bagi beberapa orang masuk sekolah itu rasanya berat, karena mereka harus kembali bertemu dengan guru killer, orang yang kita benci, dan lain-lain.
Tetapi gadis ini berbeda, dia sangat bersemangat untuk masuk sekolah dan bahkan sangat menantinya. Namanya Stevania Caroline atau biasa dipanggil Vania. Gadis cantik keturunan Russia-Indonesia ini memiliki penampilan yang sangat menarik dan paling menonjol diantara teman temannya. Mata yang berwarna kecoklatan,kulit putih,rambut berwarna coklat bergelombang sebahu,dan lesung pipi yang menghiasi wajahnya ketika tersenyum,dan tubuh ramping dengan tinggi yang ideal. Selain dikaruniai oleh fisik yang bisa dikatakan hampir sempurna, ia merupakan siswi terpintar disekolahnya dan sudah memenangkan banyak olimpiade baik dalam maupun luar negeri.
Coba bayangkan siapa yang tidak tertarik padanya? Semua orang berusaha untuk mendapatkan hatinya bahkan anak dari ketua yayasan disekolahnya pun tak mau kalah untuk mendapatkan hati Vania. Tetapi hanya satu lelaki yang tidak tertarik padanya dan malah menarik perhatian Vania. Namanya Alexander Kevin Mahardika lelaki keturunan Chinese-Indonesia yang baru pindah kesekolahnya tahun lalu tetapi sudah menjadi ketua tim basket sekolahnya. Mata sipitnya dengan bola mata yang hitam, rambut ikal berwarna coklat, tubuh tegap dan tinggi,membuat setiap wanita yang melihatnya terpesona apalagi saat dia sedang berkeringat, benar benar pemandangan yang sangat indah.
Vania kini sedang merebahkan diri dikasur kesayangannya sambil memikirkan pria yang ia kagumi, ya dia Kevin. Ia tersenyum sendiri saat membuka gallery nya dan melihat lihat banyak foto Kevin yang berhasil dia ambil secara diam diam selama ini. Wajahnya yang terkesan dingin malah membuat kesan keren dalam diri Kevin semakin bertambah.
Vania POV
Aku sedang memandangi foto pria tampan yang berhasil aku ambil secara diam diam selama ini sambil tersenyum menandakan kekagumanku padanya. Ya mungkin aku gila memandangi hpku sambil tersenyum tidak jelas seperti ini, tapi harus bagaimana lagi? Aku memang sudah gila karena lelaki ini. Baru kali ini aku merasakan degup jantungku sangat cepat jika melihat orang, apalagi kalau aku bisa mengobrol denganya? Aahh mungkin hanya dalam mimpi,karena dia adalah lelaki yang sangat tertutup. Jika disapa oleh orang dia hanya melihat sambil tersenyum tipis tanpa menjawab apapun,selama ini pun temannya hanya 2. Yaitu Axel dan Vino. Kalian pasti bertanya tanya kan bagaimana aku bisa mengetahuinya? Haha aku memang jago dalam hal men-stalk orang,apalagi orang yang aku sukai! Lagi lagi aku tersenyum saat melihat fotonya yang sedang memasang wajah marah karena diganggu oleh segerombolan kakak kelas wanita yang berusaha menggodanya. Wajahnya sangat lucu ketika marah, membuatku ingin menciumnya xD
Tiba tiba pintu kamarku terbuka dan menampilkan sesosok pria berbadan tinggi dan memiliki wajah yang tampan. "Hei apa yang kamu lakukan? Baru aku tinggal 2 minggu saja rupanya adikku ini sudah menjadi wanita gila" katanya sambil melihatku sambil mengerutkan dahi. Aku melihatnya dengan mata berbinar, aku sangat rindu dengan kakakku yang satu ini. Namanya Andrew Vareno atau biasa dipanggil Reno .2 minggu dia meninggalkanku ke London karena menemani papa yang sedang ada pekerjaan disana. Aku menganggapnya seperti temanku sendiri, walaupun galak dia sebenarnya adalah pria dengan kepribadian yang hangat dan peduli sesama. Aku pun loncat dari kasur dan langsung berlari kearahnya "Kakaaaakk!!" Aku pun langsung memeluk nya dengan erat "aku kangen kakak! Kenapa lama banget sih?" Kataku sambil mengerucutkan bibir. "Maaf,papa disana sibuk sekali jadi kakak pun harus menemaninya sepanjang waktu." Katanya sambil terkekeh
"Memang asisten papa kemana sih? Kenapa harus kakak yang direpotkan?" Kataku sambil melihat wajahnya yang tampan itu. "Kakak gak merasa direpotkan kok, asisten papa sedang sakit jadi tidak bisa menemani papa kesana" dia pun mengelus rambutku penuh kasih sayang
"Kakak juga jarang menghubungiku, aku ngambek sama kakak!" Kataku sambil melepaskan pelukan dari kakaku dan mengerucutkan bibirku lagi. Ia melihatku dengan gemas lalu mengacak rambutku "maaf lagi, disana aku tidak sempat memegang hp untuk mengabarimu. Sebagai permintaan maaf kakak sudah membelikanmu ice cream favoritmu. Kakak beli banyak loh" mataku langsung berbinar dan menggandeng tangan kakaku keluar kamar "serius kak? Ayo temani aku makan!!"
Sejak dulu aku sangat menyukai ice cream, favoritku rasa vanilla. Tapi yang lain tetap aku suka hehe. Dalam sehari aku bisa makan ice crean sampai 3 mangkuk, jika sehari saja aku tidak makan ice cream aku bisa sakit dan tubuhku melemas. Mungkin kalian menganggapku berlebihan, tapi ini memang benar. Sepertinya aku sudah sangat menggilai ice cream seperti aku menggilai kevin hahaha! Ngomong ngomong kevin aku jadi tidak sabar untuk melihatnya besok, ah cepatlah aku sudah kangen dengannya Tuhan...
Aneh ya? Maaf kalo jelek soalnya ini cerita aku yang pertama, mohon dimaklumi~
Mohon doa dan dukungannya ya/? Kritik dan saran juga aku minta agar kedepannya bisa lebih baik lagi^^
Sampai ketemu dipart berikutnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Ice cream
Teen FictionDisaat seorang gadis penggemar ice cream bertemu dengan pria yang sedingin tapi terkadang semanis ice cream yang menjadi makannnya sehari hari, apakah gadis itu tetap menyukai pria itu karena sama seperti makanan favoritnya?