Bel pulang sekolah sudah berdering diseluruh penjuru sekolah, wanita yang mendadak makin terkenal karena perlakuan kevin sedang bersiap siap untuk pulang menuju rumahnya.
Jaket yang dipinjamkan kevin sudah terlipat dengan rapih karena dia berniat untuk mengembalikannya. Vania merasa tidak enak jika meminjamnya terlalu lama walaupun sebenarnya dia senang karena bisa mencium wangi kevin setiap waktu.
Vania sedang berjalan menuju kelas kevin dengan wajah berseri karena mengingat akan perlakuan manis kevin sejak tadi pagi kepadanya dan sekarang dia akan menemuinya dan bertatap muka dengannya lagi.
Tetapi saat sampai didepan kelas kevin,Vania tidak menemukan sosok pria itu. Hanya keheningan yang menyelimuti kelas tersebut sekarang karena penghuninya sudah pulang kerumah masing-masing. Vania pun mengurungkan niatnya untuk mengembalikan jaket itu hari ini dan berusaha besok.
Vania berjalan melewati koridor sekolah yang hanya ada para OB yang sedang membersihkan area sekolah. Saat keluar gerbang pemandangan tidak enak baginya terlihat.
Kevin sedang memeluk seorang perempuan.
Jleb.. Hati Vania terenyuh seketika. Kakinya mendadak kaku untuk digerakan. Penglihatannya mulai mengabur. Vania melihat Kevin memeluk perempuan itu dengan sayang. Apakah itu kekasihnya? Tidak, Vania tidak menginkan hal itu.
Dengan berat dia melangkahkan kakinya, berjalan ke arah laki-laki itu. Vania menarik nafas dalam, dia masih berjalan dengan diam. Sampai jarak antara dia dengan Kevin mulai menipis.
"Ini-makasih.." Seketika Kevin melepas pelukannya. Kevin mengambil jaketnya dari tangan Vania dengan wajah kaget. Saat ingin membuka suara, Vania sudah menjauh dari hadapan Kevin.
"Sepertinya dia salah paham." Perempuan di hadapan Kevin tersenyum simpul. Sedangkan Kevin hanya mengernyit bingung. Memandang punggung Vania yang mulai hilang dari pandangannya.
Vania POV
Pikiranku masih membeku seperti ice cream vanilla dihadapanku sekarang. Sifat kevin sangat tidak terduga, pada awalnya dia sangat manis tetapi lama kelamaan dingin, Sangat dingin sampai membuat perasaanku membeku sekarang. Dia benar benar mirip dengan ice cream!
Aku memakan ice creamku dengan tidak berperasaan karena kesal. Tapi jika dipikir-pikir apa benar dia pacarnya? Atau hanya temannya? Tetapi mereka sangat mesra sampai berpelukan seperti itu.. ah tidak tidak! Aku tidak boleh memikirkannya terus menerus,ini bisa membuatku gila!
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, sudah saatnya aku pulang sebelum diceramahi oleh kedua orang tuaku. Aku mengambil tasku dan melangkahkan kaki menuju halte tempat biasa menunggu bis yang mengarah kerumah ku.
Saat duduk di tempat duduk yang disediakan di halte itu aku melihat suatu mobil berwarna hitam dengan kaca yang gelap sedang parkir. Walaupun gelap aku dapat melihat sedikit apa yang ada didalam mobil itu. Saat aku perhatikan dengan seksama bayangan itu seperti Kevin yang sedang memperhatikanku dari dalam sana. Tapi untuk apa? Kalau begitu kenapa dia tidak kesini menghampiriku? Ah sudahlah.. lagipula apa pentingnya aku buat dia?
Bis yang mengantarku sudah datang,aku masuk dan duduk dibarisan ketiga disebelah kiri. Kulihat mobil misterius itu masih belum bergerak dari tempatnya, bahkan sampai bis yang aku naiki ini berjalan.
Bis pun berhenti di halte tempat aku turun. Setelah membayar aku berjalan menuju rumah,langit sudah gelap karena sudah jam 7. Tiba tiba aku merasa seperti ada yang mengikuti dari belakang, tetapi saat menoleh tidak ada siapapun. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali berjalan dan masuk kedalam rumah.
Kevin POV
Aku menyuruh Pak Erwin untuk memarkirkan mobil didekat halte tempat Vania turun tadi. Semenjak kejadian tadi aku memang mengikutinya sejak dia di kedai ice cream sampai sekarang. Dan sepertinya dia juga menyadari kalau aku ada didalam mobil yang ada disebrang kedai tempat dia berada tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Ice cream
JugendliteraturDisaat seorang gadis penggemar ice cream bertemu dengan pria yang sedingin tapi terkadang semanis ice cream yang menjadi makannnya sehari hari, apakah gadis itu tetap menyukai pria itu karena sama seperti makanan favoritnya?