Part 2

169 4 0
                                        

Vania POV

Kring..kring..
Kring.. kringg..

Aku pun langsung bangun mendengar alarm jamku yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Hari ini saatnya aku kembali bersekolah dan belajar seperti biasa,tentunya sambil mengagumi pria itu hehe.

Dengan semangat aku menghempaskan selimutku ke samping kasur dan berlari kecil ke arah kamar mandi. Aku tidak pernah merasa se semangat ini sebelumnya,mungkin efek terklalu rindu dengan pria dingin itu. Setelah mengambil handuk aku langsung masuk ke kamar mandi dan bergegas menyegarkan tubuhku dengan air dingin yang menyejukkanku.

Kevin POV

Alarm ku berbunyi kembali setelah 2 kali aku snooze karena malas bangun. jam sudah menunjukan pukul 5.15 tetapi aku belum ada niat untuk bangkit dari kasur ku ini. Tempat aju menghilangkan segala penat,beban,masalah yang selalu aku dapat hampir setiap hari.

Hal yang membuatku malas untuk berangkat ke sekolah adalah para gadis yang selalu mencari perhatian padaku dengan cara cara yang menurutku sangat "annoying". Mungkin mereka pikir aku akan tertarik dengan sikap mereka itu, tetapi mereka salah besar. Karena aku malah benci dengan gadis seperti mereka. Benar benar benalu!

Tidak sadar jam sudah menunjukan pukul 5.30 . Aku langsung bangun dan berniat untuk mandi, dengan lemas aku berjalan ke arah kamar mandiku yang selama liburan jarang aku datangi.

Ya benar, walaupun banyak yang bilang aku tampan tetapi aku merupakan orang yang sangat jorok. Jika sedang liburan aku bisa mandi 2 hari sekali, sangat menjijikan kan? Tetapi aku bingung kenapa masih banyak yang suka padaku padahal aku orang yang jorok? Aneh.

Vania POV

Aku sudah selesai mandi beberapa menit yang lalu dan sudah mengganti pakaianku dengan seragam sekolah yang sudah aku siapkan sejak malam.

Kini kami sedang sarapan seperti biasa, ya beginilah seperti biasanya kami. Sarapan ku hanya bersama kakak ku yang tampan ini. Mama pergi ke lombok 2 minggu untuk bertemu dengan investor yang tidak bisa ke jakarta karena kendala waktu. Dan papa sedang di Singapura untuk mengurus pembukaan kantor cabang baru disana. Jika kakakku pergi, aku sarapan disini sendiri dengan menanggung semua rasa rinduku pada keluarga tercintaku.

Beruntung hari ini kakaku dirumah dan bisa menemani sarapan pertamaku di hari sekolah ini. Kakakku juga jago masak jadi aku tidak perlu repot repot memasak hehe

"Kamu nanti mau berangkat sama kakak gak?" katanya membuka pembicaraan.

"Loh, kakak gak ke kampus?"kataku sambil mqsih fokus kepada makananku

"Tidak, kakak masuk jam 12. Lagi pula kakak gak tega lihat kamu naik angkutan umum setiap hari. Pasti tidak nyaman kan?" Katanya terkekeh

"Biasa aja kok, aku kan udah terbiasa ditinggalkan dan dilupakan!" Kataku kesal

"Hei kok ngambek sih, jangan ngambek dong masa pagi pagi udah ngurangin kadar kecantikannya sih" kata kakakku sambil tersenyum jahil. Kakaku memang paling ahli dalam membuat orang kesal tetapi dia juga bisa menjadi moodbooster bagi siapa saja yang membutuhkannya

"Jadi gimana? Mau?" Katanya sambil menatapku

"Tapi nanti pas kakak pulang beliin aku ice cream ya?" Akhirnya aku pun melihat mata kakaku itu

"Kamu tuh ice cream mulu, iya deh iya"

"Nah gitu dong! Kakak baik banget sih!" Kataku sambil menghambur ke pelukan kakakku

"Baru sadar? Hehe. Ayo cepat nanti kamu telat" kakakku bangkit dari kursinya dan mengelus rambutku sejenak lalu membawa tasku kedalam mobil. Yah, benar benar kakak idaman bagi setiap orang. Dan aku merupakan orang terberuntung bisa mendapatkan kakak sepertinya.

*

*

*

*

*

*

Author POV

Vania kini sudah duduk dikoridor sekolahnya sambil menunggu seseorang yang biasa melewati tempat ini. Ia berharap bisa bertemu dengan pria itu pagi ini dan bisa menambah semangatnya untuk belajar hari ini.

15 menit sudah berlalu dan pria yang vania harapkan tidak kunjung tiba. Vania panik karena takut pria itu sakit,telat,atau bahkan kecelakaan dijalan? Tetapi dengan cepat ia menepis pikiran buruknya tentang pria itu sekarang. Ia kembali menunggu pria itu dengan sabar sambil memakan ice cream vanilla yang ia beli dikoperasi tadi.

Suara jeritan para gadis pun terdengar saat Kevin memasuki halaman sekolah dan berjalan kearah koridor ditempat Vania berada. Gadis-gadis itu memang berlebihan saat melihat Kevin, seperti melihat pangeran yang baru turun dari surga. Benar benar memalukan.

Dengan style seperti biasa tetapi tidak membosankan, kevin berjalan dengan tatapan dingin kedepan. Ia menggunakan jaket kulit berwarna coklat dengan tangan dimasukkan ke saku celananya. Suara gadis yang ada dikoridor dekat Vania pun semakin terdengar saat Kevin semakin dekat kearahnya. Degup jantung Vania tidak terkendali dan terasa 2x lebih cepat dari biasanya.

Pria itu semakin dekat dengan tempat duduk Vania dan tiba- tiba

"Vania?" Ada seseorang yang memanggil Vania dan membuatnya terlonjak kaget. Apa benar semua ini terjadi?


.

.

.

.

.

.

.

Duh gaje ya? Maaf:"
Mau lanjut atau gimana nih?

Love in Ice creamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang