Jadilah pembaca yang baik
______________________________Happy reading 💋
Haruto masih bergelut dengan selimutnya. Ia terlihat sangat nyenyak tertidur padahal jam sudah menunjukan pukul 07.45 am. 15 menit lagi menuju jam masuk kelasnya. Diluar kamar Irene terus mengetuk pintu kamar anaknya itu, membangunkan penghuni didalam kamar tersebut.
"Haru bangun! Kamu akan terlambat ke sekolah nanti!" Teriak Irene dari luar kamar. Haru adalah nama panggilan keluarga untuk Haruto
(Haruto/Haru)
"Sebentar lagi mah, Haru masih ngantuk!" Haruto enggan membuka matanya, matanya masih sangat mengantuk. Semalam ia lama tidur karena bermain game bersama teman-temannya sebagai perpisahan.
"Sebentar lagi! Ini sudah mau jam delapan Haru. Cepat bangun atau mama seret kamu keluar dari kamar sekarang juga!" Irene murka, menggedor-gedor pintu tidak sabaran.
Mau tidak mau Haruto membuka matanya terpaksa, melirik ke arah jam di dinding sebentar selagi nyawanya masih loging.
"Masih jam 8.45 juga?"
Setelah semua nyawanya terkumpul sempurna, Haruto langsung sadar. Segera melompat dari atas tempat tidur menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi tercepatnya. Setelah siap dengan seragam sekolahnya Haruto segera berlari keluar dari kamar menuju garasi rumah mereka untuk mengambil sepeda fixienya.
Segera Haruto menaiki sepedanya tersebut, mengayunkannya dengan kecepatan tinggi. Mobil dan motor yang lewat dengan mudah ia selip. Beberapa pengemudinya sampai berteriak memaki pada Haruto. Tapi ia abaikan.
Akhirnya setelah mengayun sepedanya cukup lama, Haruto sampai di sekolahnya. Area sekolah sudah sepi tidak ada murid yang terlihat lagi. Sial, Haruto terlambat.
Ia segera memarkirkan sepedanya, kemudian berlari masuk ke dalam gedung sekolah. Karena tidak buru-buru, ia tidak sengaja menabrak seseorang.
"Sial, cecunguk mana yang berani menabrakku!" Kata murid berbadan besar itu memaki. Teman-temannya segera membantunya berdiri. Haruto ikut berdiri, membersihkan seragam sekolahnya yang terkena debu.
"Maaf, aku tidak sengaja. Aku sedang terburu-buru sekarang!" Ucap Haruto meminta maaf. Bersiap pergi dari tempat itu setelah meminta maaf, tapi langsung di tahan oleh murid yang ditabraknya tadi.
"Wah, Bima. Berani sekali dia pergi begitu saja, setelah menabrakmu!" Teman-temannya mengompori.
"Hey, cecunguk kecil. Apa kamu kira setelah menabrakku bisa pergi begitu saja!" Ucap Bima, mencengkram kerah baju Haruto.
"Aku sudah meminta maaf bukan, jadi biarkan aku pergi. Aku sedang buru-buru sekarang!" Kata Haruto berusaha tetap sopan.
"Wah-wah, cecunguk kecil ini berani juga ternyata. Belum tau dia kita siapa?!" Bima menggeram kesal dengan perkataan Haruto. Yang dirasa mereka tidak sopan sebagai adik kelas kepada abang kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Softle love | Jaelia | Squel Don't go
RomanceDON'T COPY MY STORY💢 IT'S REAL MY IDEA Warning 15+!!! Kehidupan dua keluarga yang saling bertentangan. Dendam yang tiada akhirnya. Dan takdir yang tidak terduga. Mempertemukan Jaemin, cowok pintar tapi penakut dengan Lia cewek cantik dan berani. Si...