Author capek nulis, jadi hargai
______________________________Happy reading 💋
Lia terkejut, sampai tidak sengaja menggigit lidahnya sendiri.
"Maaf pak, tadi bapak bilang apa?!" Tanya Lia memastikan. Dia tidak salah dengarkan tadi, pak heri menyuruhnya duduk lalu sekarang menyuruhnya berdiri diatas kursi dengan kaki terangkat ke atas satu.
"Apa kamu mau saya tambah hukumannya, agar pendengaranmu baik Lia?!" Pak Heri malah melontarkan pertanyaan.
"Ti-tidak pak!" Jawab Lia, segera naik ke atas kursi mengangkat kakinya sebelah ke atas.
"Pff... hahaha!" Heijin tertawa kencang, tidak sadar suaranya sampai terdengar oleh pak Heri.
Semua murid yang disana langsung berbisik ria, membicarakan kebodohan Heijin yang masuk ke lubang singa sendiri.
Apakah Heijin sudah gila, berani tertawa didepan pak Heru?
Apa dia tidak takut ikut terkena hukuman?
Mungkin dia sudah gila!
Beberapa bisikan dari teman kelasnya. Heijin langsung tersadar. Sial, ia lepas kendali tadi. Sampai lupa jika guru killer itu masih mengajar di depan.
"Kamu yang disana, kenapa berisik sendiri?" Tanya pak Heri menunjuk ke arah Heijin.
Heijin merunduk takut, tidak berani menjawab pertanyaan dari pak Heri.
"Kamu yang tertawa tadi, cepat ikut naik ke atas kursi dan angkat kaki sebelah keatas!" Perintah pak Heri
Mau tidak mau Heijin ikut menerima hukuman itu. "Sial, gara-gara Lia aku jadi ikut dihukum!" Heijin menggeram kesal. Kenapa Lia selalu mengganggu hidupnya?
Dalam hati Lia tersenyum menang. Setidaknya ia tidak dihukum sendirian, Heijin ikut dihukum. Anggap saja ini hukuman untuk tadi karena sudah memfitnahnya. Mengingat kejadian tadi membuat emosi Lia naik pitam lagi.
"Pisss... kamu kok bisa telat masuk sih?" Yeji berbisik pelan.
"Panjang ceritanya, nanti aja aku ceritain" balas Lia berbisik.
"Oh ok, semangat dihukumnya wkwk!" Yeji tertawa pelan.
"Sialan, awas aja kamu nanti!" Geram Lia, menarik sehelai rambut Yeji.
"Akkhh..!" Yeji mendesis cukup keras.
Semua murid langsung melihat kearahnya, termasuk pak Heri yang tersenyum manis alias horor.
"Hehehe.." Yeji tersenyum kekeh, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Heheh.. kamu ikut berdiri!" Ucap Pak Heri tersenyum.
Mau tidak mau Yeji harus ikut dihukum juga. Dasar Lia sialan, teman laknat.
"Semangat ya ikut dihukumnya!" Lia tertawa pelan, mengejek Yeji yang ikut dihukum.
"Gara-gara kamu tau!" Degus Yeji, memalingkan wajahnya kesamping. Ngambek pada Lia.
Dalam hati Lia tertawa kencang melihat Yeji ngambek padanya karena ikut dihukum.
Inilah yang disebut pertemanan sesungguhnya, saat salah satu dihukum yang satunya juga ikut dihukum.
Satu jam telah berlalu, lutut Lia mulai terasa pegal. Kakinya terasa kebas dan kesemutan. Ia ingin sekali duduk tapi waktu pelajaran pak Heri masih 1 jam lagi. Sial, kaki Lia sudah gemetaran.
"Uhg.. kakiku pegal banget!" Keluh Lia mengusap-usap lututnya.
"Iya aku juga, udah gak tahan lagi berdiri!" Yeji ikut mengeluh. Wajahnya sudah basah oleh keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Softle love | Jaelia | Squel Don't go
RomansaDON'T COPY MY STORY💢 IT'S REAL MY IDEA Warning 15+!!! Kehidupan dua keluarga yang saling bertentangan. Dendam yang tiada akhirnya. Dan takdir yang tidak terduga. Mempertemukan Jaemin, cowok pintar tapi penakut dengan Lia cewek cantik dan berani. Si...