Part 1

17.7K 826 16
                                    

Suara ketukan palu tiga kali di ruang sidang menandakan persidangan yang sudah berlangsung berbulan – bulan akhirnya selesai hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara ketukan palu tiga kali di ruang sidang menandakan persidangan yang sudah berlangsung berbulan – bulan akhirnya selesai hari ini. Senyum kemenangan tersungging di bibir manis gadis berparas cantik itu ketika mendengar keputusan Hakim.

"Selamat Miss Kim Anda sudah memenangkan kasus kali ini... Sungguh ini kasus yang sangat sulit tapi Anda bisa memenangkan ini. Anda benar – benar luar biasa!"

"Anda berlebihan Mr. Park! Tapi terima kasih atas ucapannya." Jawab gadis itu dengan senyum sedikit di paksakan. Ia pun kembali sibuk membereskan dokumen – dokumen di atas meja dan ingin segera pergi dari tempat ini karena ia tahu ke arah mana pembicaraan lelaki di sampingnya berlanjut.

 Ia pun kembali sibuk membereskan dokumen – dokumen di atas meja dan ingin segera pergi dari tempat ini karena ia tahu ke arah mana pembicaraan lelaki di sampingnya berlanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh bagaimana kalau kita rayakan kemenanganmu malam ini dengan..."

"Maaf Mr. Park saya tidak bisa karena saya ada janji dengan klien saya! Saya duluan karena klien saya sudah menunggu." Sergahnya cepat dan gadis itu segera berjalan meninggalkan ruang sidang. Wajahnya menunjukkan ketidak sukaanya dengan sikap lelaki bernama Park Bo gum itu. Akhir – akhir ini lelaki itu selalu gencar menunjukkan ketertarikannya dan selalu berusaha mengajaknya jalan. Sungguh ia merasa tidak nyaman. Bukan karena lelaki itu jelek atau bagaimana malah sebaliknya lelaki itu begitu tampan bahkan banyak para staf di kantor mengidolakannya tapi tidak untuknya. Ia hanya tidak mau memiliki hubungan dengan rekan kerja yang berada di naungan Firma yang sama.

Gadis bermarga Kim itu bergegas menemui kliennya yang sudah menunggunya di lobby gedung pengadilan.

"Miss Kim..." Panggil wanita paruh baya itu dengan mata berkaca – kaca.

"Maaf Choi Ahjuma membuatmu menunggu.. Tadi ada sedikit masalah di dalam."

Wanita paruh baya itu menggeleng pelan. "Tidak apa – apa Miss Kim."

"Ahjuma... Jangan terlalu formal. Panggil saja saya Jennie." Ucapnya seraya meraih tangan wanita itu dengan senyum tulus.

"Nak Jen.. Jennie..." Ucapnya terbata seraya meremas pelan tangan Jennie. "Kami sangat berterima kasih karena perjuanganmu di persidangan membuat kami tidak jadi kehilangan tanah kami." Ucapnya dengan tangis haru sambil melihat beberapa warga yang dengan setia berdiri di belakangnya dari tadi.

MY LOVELY LAWYER (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang