Part 6

5.8K 574 5
                                    

"I'm gay Miss Kim...."

Pulpen yang di pegang Jennie tejatuh di atas meja saat mendengar pengakuan Lisa yang sangat mengejutkan. Dia shock.

"Dan aku pernah berkencan dengan beberapa idol wanita dan Manager Han tahu itu semua." sambung Lisa lagi membuat Jennie makin tercengang.

Melihat reaksi shock pengacara cantik didepannya Lisa tersenyum pahit. Sepertinya gadis didepannya ini memang benar – benar lurus atau jangan – jangan dia akan risih dan jijik berdekatan dengannya. Ia harus tahu jawabannya sekarang.

Lisa pun meletakan kedua lengannya di atas meja dan sedikit mencodongkan tubuhnya kedepan sehingga ia bisa melihat dengan jelas mata kucing Jennie yang tidak berkedip dari tadi.

"Kenapa kau begitu shock mendengarnya? Apakah pengakuanku membuatmu risih?" tanya Lisa menatap lekat wajah di depannya.

"Ah ti.. tidak juga." Jennie jadi salah tingkah di tatap sedemikian rupa. Ia pun menunduk dan menulis sesuatu di note kecilnya. "Mungkin karena di Korea ini masih tabu.. Jadi aku sedikit kaget saja saat kau mengatakan kalau kau seorang gay." Ucap Jennie hati – hati takut menyinggung gadis di depannya.

"Kau akan lebih kaget lagi kalau tahu sebenarnya di kalangan selebritas juga banyak yang menyukai sesama jenis. Hanya saja mereka belum berani speak up."

Jennie menatap Lisa untuk mencari kebenaran kata – kata gadis itu. "Mungkinkah kau menjadi gay karena lingkunganmu?" tanyanya hati – hati.

Lisa menggeleng pelan. "Bukan karena lingkunganku disini, dari awal aku menginjak remaja aku tidak pernah tertarik dengan lelaki. Aku memang lebih tertarik dengan wanita. Apalagi wanita cantik." Jawab Lisa dengan tatapan menggoda membuat Jennie menelan ludahnya gugup.

"Apa kau akan membenciku karena seksualitasku?" tanya Lisa tanpa melepaskan tatapannya dari Jennie.

"Kamu pikir aku seorang homophobic?" Gadis berpipi mandu itu tersenyum.

Lisa hanya mengangkat bahunya. "Mungkin saja..."

"Apa hak ku untuk membenci seksualitas seseorang? Itu hak orang untuk mempunyai rasa entah itu untuk lawan jenis maupun sesama jenis. Bagaimanapun mereka juga tidak bisa memilih pada siapa mereka akan jatuh cinta. Itu tergantung hati bukan? Jadi menurutku tidak etis membenci mereka hanya karena perasaan mereka yang jatuh cinta dengan sesama jenis."

Mendengar jawaban Jennie senyum Lisa melengkung indah. Jadi dia punya kesempatan untuk mendapatkan hati gadis di depannya.

"Aku senang kau mempunyai pikiran tebuka tentang kaum LGBT... Itu berarti kau tidak keberatan kan kalau kita nanti jadi teman setelah kasusku selesai?"

'Tentu saja kita bisa jadi teman..." jawab Jennie tersenyum tulus dan di sambut Lisa dengan senyum lebar.

Makanan yang mereka pesan pun akhirnya datang. Keduanya pun menikmati makanan mereka sambil ngobrol sehingga tidak terasa keduanya menghabiskan waktu selama hampir dua jam.

Jennie melirik jam tangannya cukup kaget. "Astaga aku punya janji dengan Jisoo eonni.." ujarnya ketika mengingat janji dengan kakaknya untuk mengantarnya ke Salon.

"Lisa.. Tidak apa – apa kan aku pulang lebih dulu?" tanya Jennie sedikit tidak enak.

"It's okay Pengacara Kim..."

"Jennie.. Panggil saja aku Jennie, Lis." Sela Jennie cepat.

Senyum Lisa kembali merekah mendengar permintaan pengacara di depannya. "Tentu saja Jennie." ujar Lisa seraya mengedipkan sebelah matanya membuat Jennie tertawa.

MY LOVELY LAWYER (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang