Jennie menggigit ujung bolpoint sambil membaca serius berkas Mr Jung. Tiba – tiba kosentrasinya terganggu ketika terdengar suara pintu di ketuk beberapa kali.
"Masukkk..." ujarnya sedikit berteriak agar orang di depan pintu mendengarnya. Ia pun meletakan bolpointnya dan saat pintu terbuka ia pun melihat orang yang masuk. Matanya membesar melihat saat mengenali gadis di depannya.
"Kauuu?!!" teriaknya bersamaan.
Keduanya saling tatap dengan canggung.
"Ga.. Gadis Lift? Apa yang kau lakukan disini??" tanya Lisa terdengar gugup.
Alis Jennie menukik tajam. "Gadis Lift??"
"Aku kan tidak tahu namamu..." jawab Lisa dengan wajah tanpa dosa.
Jennie menunjuk papan nama akrilik di atas meja dengan angkuh. "Jennie Kim itu namaku..."
"Jennie Kim? Berarti kau pengacara itu?" tanya lisa dengan mata membelalak kaget.
"Iya itu aku.. Kenapa?" tanya Jennie menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.
Lisa tertawa canggung seraya mengusap tengkuk lehernya. "Ti.. Tidak apa – apa."
"Jadi apa yang membawamu kemari? Ke ruanganku??" tanya Jennie mengangkat dagunya tinggi – tinggi membuat lawan bicaranya makin menciut.
"Ehem..." Lisa berdehem pelan untuk menetralkan perasaannya yang mendadak menciut melihat tatapan gadis di depannya yang begitu mengintimidasi. "Apa aku tidak di persilakan duduk dulu? Aku ini calon klienmu.."
Jennie tertegun sesaat. "Calon klien??"
"Iya calon klien..." Jawab Lisa dengan senyum lebar. "Dan mungkin juga calon kekasihmu.." gumamnya pelan nyaris tidak terdengar.
"Kau bilang apa?" tanya Jennie yang tidak mendengar ucapan Lisa yang terakhir.
"Aku hanya bilang aku calon klienmu yang paling cantik..." ucap Lisa penuh percaya diri dengan senyum menawannya membuat gadis di depannya terkesima sesaat lalu tertawa datar.
"Apa aku sudah boleh duduk? Aku capek sekali dari tadi habis latihan ..." ujarnya seraya menggerakan kaki dan juga bahunya yang terasa kaku.
Jennie menghela napas pelan seraya menyandarkan bahunya pada sandaran kursi. "Iya silakan duduk..." ucap Jennie akhirnya. Dan ia melihat Lisa tersenyum lebar dan langsung duduk tepat di depan Jennie yang langsung menatap dengan tatapan menelisik wajah gadis di depannya.
"Sekarang jelaskan permasalahannya..." pinta Jennie menatap lurus ke arah Lisa yang hanya melongo di tatap sedemikian rupa.
"Apa tidak ada basa basi sedikit begitu.. Misalnya berkenalan dulu..." Ujar Lisa sedikit protes.
"Tidak perlu... Kita sudah tahu nama masing – masing. Jadi bisa jelaskan permasalahannya sekarang..." jawab Jennie datar.
Lisa melipat bibirnya ke atas dengan gemas. Di tatapnya Jennie dengan mata memelas.
"Jangan tunjukan wajah memelas seperti itu.. Kalau memang ada masalah sekarang jelaskan kalau tidak ada silakan keluar... Pekerjaanku masih banyak tidak bisa meladeni klien yang hanya bermain – main saja." Kata Jennie tegas setegas tatapannya.
"Benar – benar kaku dan teralu serius... Aku yakin pasti kau belum pernah jatuh cinta." Kata Lisa menatap Jennie dengan mata terpicing.
"Kau....!" Jennie beringsut dari kursinya dan menatap tajam Lisa. "Kau tidak berhak menilai seperti apa diriku!! Dan pernah atau tidaknya aku jatuh cinta itu bukan urusanmu! Jadi aku tidak bisa menerima klien yang tidak sopan sepertimu... Jadi kau bisa keluar dari ruanganku!" Sentaknya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY LAWYER (JENLISA)
FanfictionLALISA MANOBAN TERGILA - GILA DENGAN PENGACARA CANTIK JENNIE KIM YANG DINGIN DAN JUTEK AKANKAH DIA BERHASIL MENAKLUKANNYA???