Part | 17

1.7K 152 3
                                    

Sofia dan Deva berdiri didepan pintu ruangan putrinya. Mendengar kan setiap curahan hati pria yang sebulan ini selalu setia menemani putri mereka tanpa mengeluh sedikitpun. Devan sendiri heran dan bersyukur karena laki-laki itu begitu mencintai putrinya. Hingga pengakuannya telah memaksa menodai bahkan menyuruh putrinya membunuh darah dagingnya sendiri itu membuatnya benar benar marah.

"Kau laki-laki brengsek itu rupanya." Ujar devan papa retha dengan emosi.

Fabian kaget dengan kedatangan kedua orang tua aretha terlebih mereka mendengar pengakuan putranya. Fabian yakin devan pasti tengah diliputi emosi karena dia sendiri juga merasa emosi dengan perlakuan putranya itu.

"Om, maaf " Ujar alex lemah bahkan menatap kedua orang tua retha pun ia tak berani, ia sadar atas kesalahan fatal nya, ia hanya berharap tak dipisahkan dari retha untuk sekarang ini.

Bughh.. Devan menghajar alex dengan penuh emosi.
"Kau tau putriku hampir tewas empat tahun lalu karena harus pergi dari rumah akibat ulah mu. " Ujarnya disela mengajar alex yang diam tanpa melawan.

Sofia dan Fabian hanya diam tak ingin membela atau memisahkan, mereka masih kecewa kepada perbuatan alex dulu.

"Kau tau putriku harus berjuang sendirian ditengah kehamilan nya , dia mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan. " Lanjut devan.

"Kau bajingan enyah dari hidup putriku. " Ujar devan seraya menghempaskan tubuh alex .

"Maafin alex om, please jangan buat alex pisah lagi dari aretha, alex tau kesalahan alex gak bisa dimaafin, ta..tapi alex beneran cinta aretha om alex gak tau harus gimana kalau harus pisah dari aretha. " Parau alex.

"Kau.. " Geram devan yang dipotong istrinya.

"Sudahlah itu sudah berlalu kau lihat sendiri kan betapa dia mencintai retha, bahkan dia meninggalkan kehidupannya demi menjaga putri kita. " Ujar shofia seraya mengelus lengan suaminya.

"Apa kamu yakin retha bisa menerima dia. " Ujar devan seraya menunjuk alex yang terduduk dengan buka yang sudah babak belur.

"Itu urusan mereka sayang, kita hanya perlu mengawasi dan memberi nasehat. Mereka sudah dewasa. Fikirkan rasya juga dia juga butuh sosok ayah. " Shofia berusaha meyakinkan suaminya.

"Baiklah saya akan beri kamu kesempatan kedua, kalau kamu ngecewain aretha lagi saya pastikan kamu gak akan bisa nemuin aretha maupun rasya. " Peringatan dari devan pada alex.

"Obati dulu lukamu sana. " Lanjut devan.

"Ngak om alex disini aja jagain retha. " Jawab alex seraya mendekati ranjang pujaan hatinya.

"Jangan keras kepala kamu, saya gak mau anak saya bangun liat mukamu yang udah gak berbentuk itu. " Ujar devan kembali.

Alex yang mendengar itu bergegas pergi keluar ruangan untuk mengobati lukanya. Ia tak mau aretha melihat nya penuh luka dan menjadi khawatir.

"Dev,, sorry aku gak tau putraku kelewatan batas seperti itu. " Ujar Fabian.

"Gpp yan,  kalo tau mah kita udah besanan dari 4 tahun lalu. " Jawab devan sambil bergurau dengan sahabat nya itu.

" Padahal kita baru mau jodohin mereka eh malah keduluan kita dikasih cucu duluan." Kata Fabian lagi.

" Kamu udah liat cucu kita belom dia mirip banget sama ayahnya. " Kali ini shofia yang berbicara.

"Aku belom melihatnya nanti aku mampir ke rumah kalian sekalian pengen lihat cetakan anakku. " Ujar Fabian dan merekapun tertawa bersama.

Don't forget to



☆ vote ☆



And... follow juga bolehhh



《Coment》

Vomennya selalu ditunggu :* :*

05 jan 2021

My Baby RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang