Sejak pengakuan juga pertengkaran waktu itu semua berjalan dengan semestinya. Hari ini adalah hari pertama rasya sekolah, walaupun dengan berat hati alex harus meninggalkan wanitanya yang masih belom mau membuka mata itu untuk mengantarkan putra kecilnya sekolah. Alex tidak mau kalau putranya harus merasa kehilangan kedua orang tua nya jadi sebisa mungkin dia membagi waktu antara menjaga retha dan bermain dengan putranya.
"Sayangnya ayah belajar yang benar ya. " Ujar alex seraya mencium puncak kepala anaknya.
"Iya yah. " Ucap anak itu dengan antusias.
"Jangan nakal, nanti bunda marah kalau tau kamu nakal. " Lanjut alex.
"Iya yah, rasya janji gak nakal, belajar rajin dan banggain ayah dan bunda. " Ucapnya dengan semangat.
"Ahh anak ayah sudah dewasa, sudah sana masuk. " Titah alex pada putranya.
Yah begitu lah keseharian alex sekarang, pagi hari menjemput rasya dari rumah neneknya dan mengantarkannya sekolah, lalu kembali lagi kerumah sakit terkadang dia juga ke kantor jika ada hal mendesak yang tidak bisa digantikan.
°°°°°°
Hari berganti hari, bulan berganti bulan tak terasa 2 tahun sudah aretha koma. Bagaimana alex? Dia masih sama selalu disisi aretha. Harapannya tak pernah pupus, do'a nya tak pernah berhenti meskipun dokter berkata tak ada harapan karena kondisi yang tak stabil namun alex tetap kekeh mempertahankan pujaan hatinya.
Baginya asal masih ada harapan walau hanya 1℅ dia akan tetap berjuang. Dia tak mau kehilangan lagi cukup 6 tahun lalu dia bodoh sekarang tak akan lagi.
"Hai sayang. " Ucap alex seraya mencium kening aretha.
"Aku bawain bunga lili kesukaan mu. " Lanjutnya sambil mengganti bunga divas dengan bunga yang ia bawa.
"Kau betah sekali tertidur, kau tau rasya sudah mulai masuk sekolah dasar, hari ini aku mengantarnya sekolah. " Lanjutnya bercerita.
" Tapi maaf sayang padahal kamu ingin rasya sekolah di Indonesia tapi aku gak tega kalau dia disana sendiri jadi aku sekolahin disini dulu. " Lanjutnya lagi.
" Tapi tenang saja begitu kamu bangun kita akan pindahin sekolah rasya ke tempat yang kamu mau. " Ucapnya sambil mencium telapak tangan wanita itu.
"Kau tau sayang aku mereservasi gedung pernikahan disetiap tanggal 17 Juni sesuai keinginanmu dulu waktu SMA. " Ceritanya lagi.
"Cepatlah bangun tahun kemaren sudah terlewat, tahun ini kuharap kau bangun aku merindukan mu. " Tak terasa dia mulai menangis.
"Aku berjanji padamu aku akan menurutimu dan mendengar kan semua omelanmu tanpa membantah. " Lanjutnya lagi, meskipun terlihat kuat namun pria ini benar-benar rapuh rasa takut kehilangan benar-benar menyiksanya.
"Kumohon, buktikan pada mereka bahwa aku benar mempertahankan mu. " Tangisnya tak lagi dapat dibendung.
Pemandangan itu sudah biasa bagi suster maupun dokter yang berjaga disana. Melihat ketulusan alex benar-benar membuat mereka terenyuh. Mereka yang bertugas disana tau bagaimana alex kekeh mempertahankan kekasihnya saat dokter bilang tak ada lagi harapan bahkan banyak yang ikut menagis disaat kejadian itu.
Tuhan seperti menjawab do'a dan harapan laki-laki rapuh itu. Penantian nya , rasa sabarnya, kesetiaan dan keteguhan nya seperti mendapatkan imbalan.
Wanita yang telah terbaring selama kurang lebih dua tahun itu, menggerakkan jarinya pelan dan mulai mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan pencahayaan.
"Alex...
Kira" Gimana ya reaksi aretha setelah bangun...
Don't forget to
↓
↓
↓
☆ vote ☆
↓
↓
↓
And... follow juga bolehhh
↓
↓
↓
《Coment》Vomennya selalu ditunggu :* :*
05 jan 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby Rasya
RomanceSemua itu kesalahan kita ,, jika kau tak mau bertanggung jawab biar aku sendiri yang menanggung dan menghilang darimu #Aretha Khanza Mahveen Aku terlalu takut mengakuinya dan membuatku kehilangan mereka,, maafkan aku ,, beri aku kesempatan menebus s...