Dream (Saso x Saku)

4.4K 150 98
                                    

Sasori X Sakura
.
SasoSaku
.
.
Angst
.
.

Pada suatu petang di sebuah sekolah terdapat beberapa siswa dan siswi yang berhamburan keluar sekolah karena sudah memasuki jam pulang.

Terlihat gadis dengan surai pink yang berjalan menuju halte di sertai beberapa teman nya sembari mengobrol ria.

"Pulang sama siapa Sak?" Tanya salah satu teman nya dengan membawa jaket di pundak.

"Ngga tau, lihat aja nanti Kib," Jawab Sakura tersenyum.

"Kok aku ngerasa hal yang janggal yah, perasaan ngga enak apa ini," Batin Sakura dan kembali mendengarkan ocehan teman-teman nya.

Tin Tin

Sehingga terdengar lah bunyi klakson yang menepikan kendaraan besar nya di depan Sakura, Pemuda yang mengunakan jaket kulit hitam tersebut melepaskan helm yang dia pake dan terlihat lah surai merah acak-acakan nya dan dia segera menatap Sakura lembut.

"Sakura naik," Perintah nya dengan suara lembut.

Teman Sakura yang melihat itu pun kembali mengoda Sakura karena dia di jemput pemuda dengan paras yang lumayan tampan.

"Perasaan apa ini? Kenapa aku merasa sesuatu hal yang menganjal dan seolah sedang melupakan sesuatu," Batin Sakura lagi.

Pemuda itu pun kembali menatap Sakura seolah ngasih kode untuk Sakura naik ke kendaraan nya.

Sakura yang masih di landa rasa yang menganjal di hati pun cuma mengangguk pelan dan naik ke kendaraan pemuda itu.

Dan lagi Sakura cuma bisa mendengar suara samar-samar dari beberapa teman nya karena dia masih berkutat dengan rasa tidak nyaman di pikiran nya.

Pemuda itu pun mulai menstater kendaraan nya dan menjalankan kendaraan nya tidak terlalu kencang tapi Sakura tetap berpegangan di pundak pemuda itu.

Sakura sendiri selama di perjalanan masih merasakan beberapa hal yang mengganjal di hati dan memutuskan untuk melihat suasana jalanan yang tampak sepi.

"Kita mau kemana Ka Sasori?" Tanya Sakura ke pemuda yang bernama Sasori itu.

"Jalan-jalan," Jawab Sasori lagi.

Sakura sendiri mengangguk paham dan kembali menikmati suasana jalanan.

"Kamu apa kabar Sak?" Tanya Sasori membuka obrolan.

"Baik, Ka Saso baik aja kan," Jawab Sakura lagi dan kembali merasa sesuatu yang janggal di hati nya.

Sasori sendiri tidak menjawab dan kembali bertanya beberapa hal ke Sakura.

Sakura sendiri ikut menjawab beberapa pertanyaan dan dia merasa kalau memori nya seolah menghilang dari pikiran nya kecuali untuk pemuda ini dia ingat siapa pemuda ini.

Deg

Sehingga tak berselang lama Sakura pun ingat hal menjanggal apa yang tengah dia pikirkan sedari tadi dan memutuskan buat bertanya.

"Ka Sasori bukan nya sudah meninggal yah?" Tanya Sakura yang baru ingat bahwa pemuda yang membonceng nya ini yaitu Sasori sudah meninggal dunia.

Sasori sendiri cuma tersenyum tipis dan tak berapa lama semua pandangan Sakura menghitam.

Deg

Dan ternyata itu adalah mimpi Sakura, Sakura yang baru terbangun pun langsung mendudukan diri nya dengan peluh yang membasahi tubuh dan Sakura mencoba menarik napas pelan berusaha untuk menenangkan diri nya.

"Sakura udah bangun? Siap-siap mandi terus berangkat kerja deh," Ucap Mamah nya Sakura yang mengetok pintu Sakura.

"Iya mah," Jawab Sakura pelan.

"Kenapa harus mimpi Ka Sasori," Ucap Sakura membatin.

Sakura pun bergegas menuju kamar mandi dan setelah mandi dia memutuskan buat berdoa sebentar dan setelah selesai dia menuju ruang makan dimana sudah ada ibu ayah dan kaka nya yang sedang makan pagi.

"Pagi de, kok muka nya kusut aja," Sapa Karin mengelus kepala Sakura pelan.

"Pagi Ka, hehe ngga papa kok," Jawab Sakura  dan memulai sarapan nya pelan masih dengan pikiran tentang mimpi dia tadi.

"Biasa nya kalau mimpi bangun nya pasti lupa apa yang di mimpiin, tapi kenapa aku tetap ingat? Apa karena aku kangen sama Ka Sasori," Batin Sakura sembari memakan makanan nya.

Tak berselang lama Sakura pun berangkat menuju kantor nya.

Tak terasa waktu menunjukan pukul siang hari dimana waktu nya untuk makan siang.

Sakura yang mempunyai hobi menulis pun memutuskan untuk menulis mimpi dia malam tadi.

Dimana dia mimpi ketemu dengan Ka Sasori, Ka Sasori sendiri adalah salah satu Kaka Barista dimana tempat pertama Sakura kerja sewaktu lulus sekolah.

Untuk ukuran dekat atau tidak nya lumayan karena Sasori tipe yang pendiam dan lumayan galak, Tetapi mereka berdua mempunyai sesuatu ke unikan.

Mereka sama-sama menyukai boygroup Super Junior, sering di bilang ade kaka karena mempunyai paras wajah yang mirip.

Sakura sendiri juga dulu sering kena marah Sasori karena Sakura dulu kerja di bagian Staf kitchen, apabila Sakura lama mengerjakan sesuatu masakan atau gugup berbicara ketika sedang melayani pengunjung.

Tapi hal tersebut tidak membuat Sakura marah, pernah marah sih sama Sasori sewaktu awal-awal karena Sakura sama Ino sering kena marah, tapi Sakura berpikir kalau Sasori marah demi kebaikan dia sendiri.

Karena sekarang Sakura menjadi ke pribadian yang cekatan dan lumayan tidak gugup apabila sedang melayani pelanggan.

Sasori sendiri juga tipe orang yang mau membagikan cerita dia sewaktu kerja di berbagai tempat sehingga Sakura lumayan sering mendengar cerita Sasori.

Sehingga sewaktu Sakura sudah berhenti bekerja di cafe dan bisa masuk ke kantor.

Terlewat waktu 1 tahun berapa bulan Sakura mendapatkan kabar yang membuat dia syok, dimana kabar nya yaitu Sasori meninggal dunia karena mengidap penyakit yang berbahaya.

Dan setelah teringat dengan mimpi malam tadi Sakura cuma bisa berdoa semoga Sasori tenang di sana.

.
.
.
.
.

End

Hai hai hai Icha kembali dengan cerita baruu
Kalian tau ngga kenapa harus cerita ini yang terlebih dahulu aku update, soalnya hampir semua yang ada di dalam cerita ini aku alami hehehhee.

Jadi aku mau menuangkan mimpi ku untuk aku buat di salah satu cerita oneshoot dengan chara Sakura dan Sasori.

Terima kasihhh

Jangan lupa vote nya yahh

Btw kalian juga bisa request atau kalau ngasih sesuatu ide juga bisa kok. Chat aja aku untuk bercerita.

Dan akan aku tulis di cerita chap selanjutkan.

Bisa request juga Pair nya Sakura sama siapa. Bisa happy ending atau sad ending

Sekian

Terima kasihh 💕

Sakura Harem 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang