⑵AMUSEMENT PARK [END]

AMUSEMENT PARK - 6

Di luar ternyata hari sudah gelap.

Benar-benar sangat. Sangat. Sangat tidak terasa sama sekali.

Aku baru ingat jika pergi ke sini bersama Mama pada siang hari, dan sekarang begitu ke luar dari gedung yang penuh dengan cahaya warna-warni ternyata hari sudah gelap di luar sana.

Bahkan sepertinya waktuku untuk berada di sini juga tidak akan lama lagi. Aku harus segera pulang ke rumah karena tempat ini juga pasti akan tutup.

Akan tetapi, aku masih belum bertemu dengan Mama sampai sekarang. Orang dewasa yang bernyanyi tadi sepertinya sudah menyerah untuk mencari Mama jadi dia mencoba mencari jalan lain -dengan mengajakku melihat parade. Dan aku masih saja keras kepala untuk bilang yang sebenarnya pada orang dewasa ini.

"Paradenya sebentar lagi dimulai!" seru orang dewasa ini dengan antusias.

Kepalaku terangkat ke arah orang dewasa ini. Dia tersenyum kecil sambil menggandeng tanganku dengan erat, supaya tidak hilang nantinya. Dan untuk bisa sampai di sini -di antara kaki-kaki panjang orang dewasa, aku telah berjalan cukup jauh sampai rasanya kakiku mau copot lagi.

"Paradenya seperti apa?"

Orang dewasa ini lagi-lagi harus berjongkok untuk berbicara berhadapan denganku.

Dia berkata, "Em, nanti ada orang berpakaian bagus berjalan dari sana ke sana," dia menunjuk jalan diujung sana sampai ke sana seperti perkataannya. ".... terus ada orang yang menari juga, ada orang berkaki panjang, orang berpakaian badut, mobil dengan hiasan bagus dan yang lain."

Mataku berbinar penuh takjub mendengar penjelasan orang dewasa ini. "Wuaaaaaahhh .... Zee tidak sabar ingin lihat."

Dia kemudian mengangguk-angguk sambil membelai rambutku.

Tapi sayang sekali karena kita berdua berdirinya bukan di depan, melainkan ditengah-tengah, aku jadi tidak bisa melihat parade itu. Yang kebanyakan kulihat hanyalah kaki-kaki panjang orang dewasa.

Sementara orang dewasa yang ada di sebelahku ini, dia bisa melihat paradenya dengan jelas karena kakinya panjang.

Aku merengut kecil, kutarik tangannya ke bawah dan dia menoleh ke arahku dengan pandangan bertanya-tanya, "Zee tidak bisa lihat!" sungutku kesal.

Dia terkekeh. "Ah iya, kamu kan kecil. Mana bisa kelihatan." ujarnya sambil mengelus-elus atas kepalaku.

Aku berteriak sekali lagi. "ZEE MAU LIHAT!"

"Ya udah, ya udah, sini aku gendong biar kelihatan."

Dia kembali berjongkok, lalu orang dewasa ini menepuk belakang lehernya. "Aku gendong kamu di sini biar kelihatan jelas. Mau?"

Aku langsung mengangguk antusias dan segera naik di belakang leher dengan sedikit bantuannya. Cukup susah, tapi akhirnya bisa juga. Setelah duduk dengan benar dan menggenggam kedua tangannya untuk menahan keseimbangan, orang dewasa ini perlahan mulai menegakkan kakinya dan aku mulai naik ke atas.

Mataku berbinar penuh kekaguman dengan apa yang ada di jalanan sana. "Wuaaaaahhhh ....."

Perkataan orang dewasa ini ternyata benar. Apa yang aku dengar tentang apa yang dia jelaskan semuanya benar-benar seperti yang kulihat sekarang.

Ada banyak orang dewasa yang berjalan disatu jalan dengan pakaian mereka yang bagus, serta mobil, serta tarian, dan semuanya penuh dengan cahaya warna-warni dan musik yang begitu keras.

Untuk beberapa saat, aku kembali terkagum-kagum sama seperti saat aku melihat orang dewasa yang menggendongku ini sedang bernyanyi tadi.

"Gimana, bagus kan?"

Cukup lama aku terkagum dengan semua hal yang aku lihat sampai rasanya aku lupa kalau aku sedang menjadi anak hilang untuk sekarang. Rasanya, aku bukan seperti anak yang kehilangan salah satu orang tuanya untuk berada ditempat ini.

Dan orang dewasa ini seakan menggantikan Papa.

Seandainya saja Papa yang ada di sini dan bukan Mama, apa akan jadi seperti ini juga?

ฅ^•ﻌ•^ฅ
January 11th 2021
ニャン