Chapter 4 : Gempa Mencari Kesempatan dalam Kesakitan Yang Lain

2.1K 156 20
                                    

Jangan lupa VOTE dulu ya...


Warning : Ada adegan cinta-cintaan. CRINGE! Yang nggak sreg silahkan langsung keluar. Tidak boleh koment hate. OOC






Tanggal merah.

Semuo orang cinta tanggal merah. Iya nggak?

Surganya para pelajar selain, pastinya, pelajaran kosong serta hari istirahat untuk para pekerja kantoran.

Bahagia rasanya libur selain hari minggu. Selama satu hari penuh bersantai di rumah atau jalan-jalan.

Tapi untuk seorang Yah Yaya, gadis berjilbab itu seolah tidak pernah mau membuang waktu untuk istirahat. Selepas subuh tubuh mungilnya bergerak lincah membersihkan setiap sudut rumah, mencuci piring, mencuci baju kotor miliknya dan adiknya—Totoitoy—dan banyak lagi.

Hingga menjelang pukul Sembilan pagi, rutinitas 'hari bersih-bersih' selesai. Karena di rasa masih cukup pagi Yaya berpikir untuk pergi ke kedai Tok Aba. Sekalian jalan-jalan apa salahnya.

"Selamat pagi Tok Aba..." sang kakek pembuat coklat tersenyum hangat membalas sapaan kekasih cucunya.

" Selamat pagi. Semakin hari kamu nampak lebih cantik saja, Yaya."

Yaya tersenyum malu-malu, "Kedai Atok tumben sepi. Atok apa baru saja buka?" Yaya cukup heran dengan sekeliling kedai yang sepi. Biasanya juga ramai—apalagi hari libur begini. Gopal, sahabat hitamnya dari india, pasti sudah stand by di tempat di detik setelah kedai buka. Lha ini?

Tok Aba yang sedang mengelap gelas menghela nafas sejenak, wajahnya nampak muram, "Iya Yaya. Atok baru buka, makanya kedai Atok sepi. Biasanya kan pelanggan Atok hari libur begini itu orang-orang yang habis lari-lari pagi." Jelas sang kakek.

"Eh? Kenapa? Yaya juga tidak melihat Ochobot? Emm...Bo-Boboiboy juga kemana?" Gadis itu sedikit salting di akhir kalimat saat menyebut nama pacarnya. Yahh, selain jalan-jalan ke sini, sekalian nemuin pacar boleh dong.

Sang kakek terkekeh melihatnya, mengerti bahwa pelanggan pertamanya hari ini tengah mencari cucu kesanyangannya. Dasar anak muda, "Ochobot di rumah. Tengah jaga Boboiboy sakit."

Yaya seketika tersentak dari tempat duduknya, "Eh? Sakit? Sakit apa Tok? Siapa yang sakit? Hali? Gempa? Taufan? Blaze atau Ice? Atau jangan-jangan semuanya? Kok bisa sakit sihTok?" tanpa tendeng aling, Yaya membombandir sang pria lanjut usia dengan pertanyaan bertubi-tubi.

Dan untunglah bagi Yaya, Tok Aba tidak sedang dalam mood jahil, hingga beliau hanya terkekeh maklum, "Dari pada bertanya sama Atok, sebaiknya kamu lihat sendiri Yaya. Kasihan juga Ochobot jaga lima cucu Atok."

Yaya segera berlari menuju rumah Boboiboy setelah mengucapkan 'terima kasih' pada Tok Aba. Tidak membutuhkan waktu lama, Yaya sampai di depan pintu sang pacar.


TOK TOK TOK




Ceklek



"Yaya?"

Robot kuning bernama Ochobot itu agaknya sedikit terheran mendapati pemilik kekuatan memanipulasi gravity berada di depan rumah dengan nafas terengah. Yaya habis berlari? Kenapa? Toh rumah hanya sebelahan.

MY BOYFRIENDS [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang