Chapter 40

2.1K 286 25
                                    

Ethan sedang merenung, pikirannya melalang jauh memikirkan percakapan terakhirnya dengan Odin.

"Kalau hanya diam saja mungkin aku takkan menemukan kebenarannya," gumamnya.

"Dok! Dok! Dok!" pintu digedor beberapa kali.

"Ethan! Apa yang kau lakukan di dalam? Apa kau tertidur?!" teriak Gretta terdengar tak sabar.

"Aku keluar!" balas Ethan, dia buru-buru membersihkan diri lalu keluar dari kamar mandi setelah hampir satu jam lamanya buang air besar, lebih tepatnya merenung di toilet bersamaan dengan BAB. 

"Perutmu sakit?" tanya Emily terlihat khawatir.

"Ah tidak, cuma ada yang kupikirkan saja,"

"Apa?"

Dahi Ethan mengernyit, mengerucutkan bibirnya, memandang wajah Emily yang penasaran.

"Aku sedang memikirkan kata-kata Kakek Odin," ujarnya.

"Kakek Odin siapa, Ethan?" Emily bingung.

"Ya Kakek Odin, itu loh raja dewa nordik, penguasa Asgard," terang Ethan.

Emily tersentak kaget. "Tu-tunggu, kau bertemu Raja Asgardian?!"

Ethan mengangguk.

"Bagaimana mungkin, bisa jadi itu palsu semacam hanya bunga tidur biasa?!"

"Mana mungkin palsu, orang peningkatan kekuatanku kemarin itu juga karena dia kok," kata Ethan menghenyakkan diri di sofa. "Apa kau tak pernah mengalami sepertiku, misalnya bertemu dengan pemilik busurmu itu dulu?"

Bola mata Emily memutar ke atas, terlihat dia sedang mengingat sesuatu. Jari telunjuknya mengetuk-ketuk dagunya beberapa kali.

"Sepertinya pernah, aku pernah memimpikan seorang pria rupawan, kata-kata yang keluar dari mulutnya benar-benar halus dan sopan, kami bertukar cerita dan..."

"Tunggu! Tunggu sebentar!" potong Ethan kesal. "Kau bilang pria rupawan? Apa dia Arjuna dari epos Bharatayuddha?"

Emily mengangguk kuat. "Bagaimana kau tahu?"

"Sudah jelas busurmu itu milik siapa dulu, tak usah kau ceritakan lebih lanjut aku tak peduli dengan ceritamu," kata Ethan lagi.

Emily menyeringai, dia menyentuh pipi kekasihnya itu. "Kau cemburu ya, Ethan Reeve?"

Pipi Ethan merona, dia mengelak sentuhan Emily. "Tidak, kenapa aku harus cemburu dengan seseorang yang sudah mati? Apalagi itu semua hanya terjadi pada mimpimu saja!" serunya.

Emily tertawa keras.

"Kenapa kau tertawa? Ada yang lucu?"

"Kau benar-benar lucu saat cemburu,"

Ekspresi Ethan semakin kesal.

Lalu gadis itu mencium pipi Ethan, dan mengatakan, "tak usah khawatir, kau akan selalu di hatiku, Sayang,"

"Memang sudah seharusnya," dengus Ethan membusungkan dadanya, Emily terkikik melihat tingkah laku pacarnya.

Di tempat lain beribu kilometer jauhnya dari kios kecil Ethan. Sebuah kastil hitam berdiri di tengah pulau yang tanahnya penuh dengan tulang belulang manusia maupun hewan bekas peperangan atau pembuangan jasad zaman dulu. Kastil itu tanpa penjagaan, pintu pagar besinya yang rusak dibiarkan begitu saja.

Seorang wanita berjalan cepat memasuki kastil, ekspresinya yang tersorot cahaya bulan terlihat kesal. Dia buru-buru masuk ke dalam kastil menghiraukan burung pemakan bangkai yang sedang beristirahat di halaman.

Mitologi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang