PRINCESSES SAKURA (SASUSAKU)

CHAPTER 10

Disclaimer : Masashi Kishimoto

[Uchiha Sasuke & Haruno Sakura]

Story by : Hiko Tiara Fujisaki

Please review! WARNING!

Ketikan masih berantakan, masih

banyak Typo, bahasa kasar &
silakan klik tombol "Back" Jika
anda tidak menyukai Fanfic ini,

enjoy Selamat membaca readers

●

●

●

●

●

"Tuan kita berhasil mengelabui
mereka."

"........"

"Sabaku itu pasti hancur."

"Bukan sekedar kehancuran yang ku
nantikan."ucap sang tuan

"Maksud tuan?"

"Shisui, temukan dia." Danzo memandang jauh kearah langit,
seolah menerawang masa lalu.

"Dia saat ini dalam pengawasan
Kidomaru Danzo-dama."

"Secepatnya Shisui bawa dia kemari."
Shisui mengangguk mengerti dan
pergi mencari tahu mengenai kabar
tersebut dari Kidomaru.

✾

✾

✾

❃.✮:▹Princess Sakura◃:✮.❃

Gaara POV

Beginikah rasa sakit dari kematian,
sesak seperti ribuan pedang yang
menusuk mu. Rasa berat kelopak
mata begitu nyata,aku ingin terpejam
dari rasa lelah ku, aku ingin pergi meninggalkan dunia yang semakin
membuat ku muak akan peperangan
dan kekuasaan,inginku damai seperti
Nirana jauh dialam sana,aku beharap
rasa sakit ini lenyap dalam sekejap
mata, aku tidak ingin sakit ini sampai
berlarut-larut, cepatlah datang
malaikat kematian dan bawalah jiwa
ku ini.

Gelap semakin gelap,pekat kini mulai
menjamah,aku ingin segera meningal
kan kejam nya dunia ini, maafkan aku
kerajaan ku, maafkan aku rakyatku,
maafkan aku ayah dan maafkan aku
pedang naga, selamat tinggal.

Gelap kini menghampiriku, membawa
ku semangkin jauh, jauh, jauh, dan
jauh. Dingin dan pekat, saat pekat itu
menyapa ada sebuah tangan mungil
yang memegang tanganku, memeluk
ku erat, perlahan gelap meninggalkan
ku jauh seolah lari ketakutan, cahaya
hijau perlahan menyebar, aku dapat
melihat wajahnya,ia melepas pelukan
nya dan tersenyum kearah ku.

Aku tidak pernah melihatnya, melihat
wajah itu, wajah menenangkan,wajah
ayu nan manis itu seolah menyihirku,
melupakan rasa sakit akan datang
nya kematian.

Dia tersenyum lagi dan lagi, senyum
amat sangat manis. Jari-jari kecilnya
menunjuk ke satu arah, sebuah jalan
menuju cahaya terang,ia menyatukan
jari-jari nya dengan jari tangan ku,
kami berlari ke arah cahaya, rambut
merah muda itu menari-nari, gaun
panjang itu terseret tanah.