Bingung

35 17 7
                                    

Malam ini, Kenzy menginap dirumah Sthepanie karena ingin melakukan rutinitas bersama, yaitu menonton film.

Ditengah keasikan mereka menonton, dimana adegan menunjukkan aksi tembak menembak, pintu terbuka keras.

"Berisik!" teriak Widya, adik dari Sthepanie.

"Apa sih lo?! ganggu aja!" sewot Sthepanie.

"Kakak itu nonton film atau promosiin film?! kok volumenya gak santai banget!" sewot adiknya balik.

"Bener juga Sthep, malahan lo pake speaker" Kenzy mencabut kabel speakernya.

"Ya kan biar serasa kita ada dipertarungannya Zy"

"Ya tapi itu berisik!" sinis adiknya.

"Yaudah sih boncel kan udah dimatiin! sana pergi lo!" Sthepanie mengusir adiknya lalu menutup pintu  dengan keras.

"Slow Sthep"

Mereka pun kembali melanjutkan menontonnya dengan suaranya full volume.

"Eh Zy, gue mau tanya sesuatu" tanya Sthepanie.

"Apa?"

"Lo beneran suka sama Zean kan?" Sthepanie memicingkan matanya.

Kenzy yang ditatap seperti itu tentu saja gugup. "a-apaan sih? enggak lah"

"Jangan bohong Zy, gue tau. gak papa, lo bisa cerita sama gue. gue gak akan kasih tau Natya sama Monica deh, janji"

Kenzy tampak gugup, ia tidak mau semua orang tahu perasaanya.

"Tenang Zy, gue janji" Sthepanie kembali meyakinkan.

Kenzy menghela nafas pasrah. "hm, gue suka Zean. tapi, gue gak mau Zean tau"

"Lah ngomong apa sih lo"

"Sthep, Zean itu banyak yang suka. mereka juga cantik-cantik, menarik, ya gue? apalagi Zean deket banget sama Monica, maka dari itu gue gak mau Zean tau" ungkap Kenzy.

Sthepanie mengangguk "gue ngerti, tapi kan Monica juga bakal dukung lo Zy"

Kenzy menggeleng "Sthep, mungkin saat ini iya, tapi dilain waktu gak akan. Zean sama Monica udah nganggap sahabat satu sama lain, laki-laki dan perempuan gak ada yang bersahabat, mereka pasti punya rasa salah satunya, meskipun itu belum ditunjukkan sekarang"

Sthepanie memikirkan ucapan Kenzy. benar juga pikirnya.

"Tapi Zy, Zean keliatannya kaya suka deh sama lo"

"Keliatan doang, buktinya masih samar" Kenzy berkata sendu.

Sthepanie yang melihat itu mengusap pundak Kenzy. ia baru kali ini melihat Kenzy menyukai seseorang begitu dalamnya. setaunya, Kenzy itu sangat jutek pada laki-laki, maka tak segan dia selalu menghajar laki-laki yang menurutnya patut dihajar.

-SENG-

"Zy!" panggil Raz dari ujung koridor, sambil berlarian untuk menyamakan langkahnya dengan Kenzy.

"Woy" senggol Raz.

"apa sih?!" sewot Kenzy.

"Kalem Zy, santai. gue cuma nyapa lo bukan ngajak ribut" ucap Raz.

"Ya tapi kehadiran lo itu yang buat gue pengen ribut" sinis Kenzy seperti biasanya.

Raz yang mendengar itu, bukannya marah atau pun tersinggung, tapi ia malah tertawa yang membuat Kenzy mengerutkan keningnya tak suka.

"Zy, setelah apa yang kita lalui kemarin lo masih sensi aja sama gue, padahal itu awal dari kekaraban kita" Raz masih saja berusaha mensejajarkan langkahnya dengan langkah cepat Kenzy.

FOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang