Trouble maker? itu biasa

39 21 1
                                    

Pagi ini adalah pagi yang begitu merepotkan menurut Kenzy. sejak tadi Kenzy memasang wajah cemberut kesal gara-gara manusia disampingnya ini yang santai seolah tak ada rasa salah sambil memakan roti.

"Zy, lu belum cuci muka ya? kusut amat kaya kaus kakinya si Natya" celetuk Sthepanie yang sedang menguyah rotinya disertai sesekali berteriak menyanyi lagu rock yang membuat beberapa orang melihat kearah kami aneh. tapi Kenzy sudah terbiasa dengan sikap Sthepanie yang absurd itu.

Kenzy tak menjawab perkataan Sthepanie dan masih memasang wajah cemberut.

"Zy? lu lagi nyeri huntu?" Sthepanie berdiri tepat dihadapan Kenzy yang membuat Kenzy menghentikan langkahnya.

Kenzy menatap datar Sthepanie tapi dalam hati ia sudah berkata-kata kasar berusaha sabar juga menghadapi makhluk kurang peka didepannya.

"Zy? makanya sikat gigi itu jangan asal odolnya nempel di gigi. apalagi lu pake odol anak-anak"

"nih ya Zy, gue tau alasan lu beli odol 3 kali sehari karena lu suka ngemilin odolnya kan? gue akui emang enak sih tapi ya gak gitu juga Zy. kaya gue nih odol tuh belinya 2 bulan sekali" ocehnya yang hanya ditanggapi ekspresi datar oleh Kenzy.

"Zy, tau gak? kemaren gue liat mang tukang bubur celananya robek anjir dipatok soang" Sthepanie tertawa terbahak-bahak sampai air matanya keluar. tapi, Kenzy tetap memasang wajah datarnya.

"dan lo harus tau ini. kemaren mang apok kejebur balong gara-gara ngejar kucingnya yang berak sembarangan" ia kemabali tertawa bahkan makin kencang yang membuat orang-orang memerhatikan kami. Kenzy yang sudah terkuras kesabarannya menyumpal mulut Sthepanie yang terbuka lebar menggunakan roti yang dibawanya dari rumah.

Sthepanie yang ngap-ngapan sekaligus terkejut atas roti yang memenuhi mulutnya dengan selainya yang belepotan disekitar pipinya berusaha menguyah roti itu.

Setelah berhasil menguyahnya dan menelan dengan pelan-pelan, Sthepanie menatap Kenzy yang sedang menatapnya juga.

"makasih Zy, tau aja lu gue mau minta roti lo" Sthepanie tersenyum menampilkan deretan giginya yang membuat Kenzy gemas ingin menonjoknya sekarang juga.

Tiiinn tiinnn...!

Sebuah motor melaju dengan rusuh yang membuat Sthepanie misah-misuh karena hampir aja dia pingsan aesthetic.

"Woy motor butut gak usah sok keras lu ya! lu pikir ni jalan punya buyut lo apa?!" hardik Sthepanie kesal sambil melemparkan sepatunya dan berusaha mengejar si pengendara motor itu kalau tidak Kenzy yang menahannya.

"udah Sthep, malu diliatin"

"awas aja ya lo kalo ketemu gue kasih keteknya si berot!"

Kenzy mengusap dada beristighfar agar diberi kesabaran untuk menghadapi kelakuan Sthepanie.

______

"Zean!" seorang laki-laki berlari menghampiri.

Yang dipanggil pun menoleh "oy Raz"

Mereka bertos ala laki-laki dan berjalan beriringan.

"udah sembuh lo Raz?" tanya Zean kepada sahabatnya ini yang memang tak masuk beberapa hari yang lalu karena sakit.

"ya gitu yan, alhamdulilah gue sembuh. hah males juga gue seharian dikamar mulu kaya cewe" Raz terkekeh diikuti Zean.

"iya juga sih. tapi ya mana ada yang sakit diemnya di wc Raz, aneh lo" Zean merangkul pundak sahabatnya itu.

Raz yang mendengarnya tertawa pelan.

FOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang