1.7 ( Bonus Chapter )

698 42 5
                                    

Gimana rasanya?

Rasanya kehilangan orang tersayang, orang terdekat kalian. Sakit bukan? Itu yang sedang dirasakan Haechan akhir akhir ini.

Tidak kerja, karena sering sakit. Tidak ada yang perhatian kepada dirinya lagi terkecuali orang tua— Suho dan Irene. Juga anaknya— Bumi dan Bulan.

Selama ini juga Haechan sering bermimpi dengan Ara. Ia selalu memikirkan Ara. Ia pernah ber halusinasi bahwa Ara tepat ada di sampingnya. Padahal sudah jelas bahwa Ara tidak ada disitu.

Kalau disebut gila, itu tepat sekali.

Gila karena merindukan orang yang disayang. Orang yang berpengaruh terhadap hidupnya.

Bisa bisanya istrinya berbohong kepada nya. Kalau saja istrinya itu jujur tentang penyakitnya, pasti Haechan sudah membawa nya merujuk ke dokter, dan tidak akan separah itu. Namun semua sudah terlabat.

Kecelakaan besar pada saat itu adalah, ketika Ara yang sedang menyetir mobil sendirian dengan pusing yang sangat kuat di kepalanya hingga lepas kendali dan menabrak sebuah truk yang ada di depannya. Hanya satu korban saja pada saat kecelekaan tersebut.

Yaitu dirinya.

Ara sendiri.

Padalah pada hari itu Ara akan melakukan kemotrapi.

Ara juga salah karena berbohong kepada Haechan, mungkin kalau saja dia tidak berbohong Haechan akan mengantarkan Ara kerumah sakit. Dan tidak ada kejadian kecelakaan.

Bodoh sekali Ara.

Terus sekarang bagaimana kabar Bumi dan Bulan? Apa mereka baik baik saja?

Kadang mereka baik, kadang juga tidak. Kenapa? Pikirkan sendiri.

Kehilangan Ibu itu sangat sakit sekali, gak ada yang lebih perhatian lagi. Gak ada yang bantu mereka untuk mengerjakan tugas, gak ada lagi yang nemenin mereka untuk masak dan nonton tv bersama. Hanya bertiga.

Haechan, Bumi, juga Bulan.

Bumi gak pernah ambil pusing setelah Ibundanya tiada, ia tetap melakukan keseharian seperti biasa. Tapi ada satu pekerjaan yang ia tambahkan, membereskan rumah bersama dan menjaga bulan.

"Jangan pikirkan Papah, Papah gak apa apa"

Bumi gak enak sebenarnya kalau tidak peduli sama Papahnya. Ia juga terus memaksa Haechan untuk makan tepat waktu. Sekarang cuman punya Papah Haechan doang.

Dan harapan Bumi sama Bulan adalah.

"Tuhan, kami nggak mau Papah Haechan ninggalin kita. Cukup Bunda dan Angkasa yang tuhan ambil"

"Tuhan, kami juga minta semoga Papah Haechan sehat terus. Dan tolong jagain Bumi sama Bulan"

"Bunda, bunda tolong doain kami berdua ya? Agar sukses dan nggak mengecewakan Bunda sama Papah Haechan"

Itu saja kok doanya. Karena sudah cukup dengan segala nya.

Untuk hari ini dan seterusnya, mereka bertiga hanya minta satu–

Kebahagiaan.







—☆—









Aku nulis apaan sih:(

Udh ya, hehe.

Vote nya, okei.

– haeyourfullsun –

BYE MY FIRST 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang