Kisah Mu dan Aku : Oneshot

1.1K 62 24
                                    

"Bagaimana dengan hati mu, apa rasa mu masih sama?"

"Masih, masih sama."

"Bawa aku bertemu dengan Ayah dan Ibu mu."

Kisah Mu Dan Aku

©Harlein J. Flux

Jeon Jungkook X Bae Joohyun

Berapa lama hingga perasaan sepihak berbalas? 'Tak lama', ucap salah seorang yang dulu ku tanyai pertanyaan itu. Tak banyak, satu dua dari sekian banyak yang menjawab dengan jawaban sama. 'Tak lama, hanya jika kau terus berusaha'.

Lalu apa yang akan kau lakukan jika perasaan sepihak mu terbalaskan? Pertanyaan yang justru memberi jawaban beragam, namun satu jenis jawaban yang justru menarik perhatian ku.

'Tidak tahu, Kira-kira apa yang kau lakukan?'

Usia ku genap 23 beberapa bulan lalu, aku memiliki kekasih yang 7 tahun lebih tua dari ku. Dia seorang figur yang amat mempesona, mata bulatnya bersinar, bibir tipisnya yang kerap memberi kalimat pedas yang justru menjadikan ia makin dicintai oleh ku juga orang disekitarnya. Sosok kuat yang membuat ku goyah di usia muda, membuat bertahun-tahun lamanya dijadikan satu dari sekian pecinta dari kejauhan yang mengagumi Nona Bae. Bae Joohyun.

"Jika aku lulus, aku akan kembali kemari lalu melamar Nona Bae."

Jawaban ku begitu tegas dan pasti, usia ku 17 tahun kala itu. Aku memberanikan diri menyatakan perasaan ku pada Guru Magang tercantik di Sekolah, Bae Joohyun muda, tampak cantik dengan dress putih selutut dan rambut digulung naik hingga tengkuk.

"Jungkook-ah, belajar lalu lulus lah dulu. Jika kau lebih dewasa, kau akan bertemu wanita seusia mu yang juga akan sangat menyukai mu."

Semilir angin sore yang dulunya menerpa wajah ku masih terasa. Dingin namun juga hangat. Sama seperti Nona Bae yang begitu dingin namun kalimatnya begitu hangat untuk sebuah penolakan.

Aku mengingat dengan jelas senyumannya berbiaskan merah langit sore Busan. Ia meninggalkan ku di taman belakang sekolah, tak jauh dari lautan Busan.

Memori terus berdatangan di kepala ku, bagaimana kerasnya aku belajar, bagaimana bersemangatnya aku kala tau apa yang disukainya dan mati-matian mempelajarinya. Segalanya ku lakukan untuk wanita itu dulunya, wanita yang jadi cinta pertama ku di awal Sekolah Menengah Atas. Bagaimana aku begitu bahagia di hari kelulusan hingga seluruh tubuh ku tak bisa merespon apa yang kepala ku minta, aku justru menyatakan perasaan kembali di tengah ramainya siswa dan para orangtua di aula. Termasuk orangtua ku.

"Aku sudah lulus, dengan nilai terbaik di semua hal. Jika diperbolehkan, beri aku waktu 5 tahun lagi untuk kembali menyatakan perasaan ku juga untuk melamar mu. Aku tau untuk sekarang aku tak akan mendapatkan Iya-mu, jadi aku tidak akan menyebutkan nama indah mu. Di hari yang sama, aku akan kembali dengan modal ku untuk menikahi mu."

Yah, Jeon Jungkook 18 tahun yang tak tahu malu. Beberapa minggu setelahnya, aku bekerja di perusahaan Ayah ku. Benar-benar dari awal dan bawah, butuh 5 tahun untuk mencapai apa yang menjadi target ku dan aku kembali.

"Nona Bae, aku datang untuk bertemu Nona Bae Joohyun."

Baru pertama kali dalam hidup ku merasa 5 menit lebih mencekam dari 3 bulan magang ku di perusahaan. 5 menit lebih lama dari 8 tahun menunggu perasaan tak terbalas ku untuk diungkapkan. 5 menit menunggu ketukan langkah yang membawa wanita cantik yang begitu ku dambakan untuk dipinang.

"Jeon Jungkook?"

"Ya, ini aku. Aku sedang berusaha untuk menepati janji ku. Janji yang beberapa kali ku usapkan, janji yang sama."

"Bagaimana dengan hati mu, apa rasa mu masih sama?"

"Masih, masih sama."

Bibirnya mengulas senyum yang seketika membawa pergi rasa pengap di dada. Rambutnya kini tergerai lembut menutupi punggung, dress merah muda panjang menutupi hingga mata kaki dengan renda di pinggang, jemarinya masih sama lentik dan indahnya seperti 5 tahun yang lalu.

Langkah ku mendekat padanya, meraih jemarinya dengan berani lalu memberi kecupan singkat di sana.

"Nona Bae. Aku datang kemari untuk menepati perkataan ku sekian tahun lalu di belakang gedung olahraga, aku sudah mapan dan memiliki cukup hal untuk meminang mu. Aku mengatakan pada Ibu dan Ayah ku untuk membawa mu menemui mereka sepanjang waktu kita tak bertemu. 5 tahun. Aku Jeon Jungkook, siswa mu yang kini sudah tumbuh dewasa, ingin melamar mu sebagai seorang pria yang 'tlah dewasa."

Sorak beberapa orang di sekitar ku seakan tersengar di lorong beberapa hari lalu, masih begitu jelas teringat anggukannya begitu aku berlutut di hadapannya dan memberikan cincin sederhana untuk mengikatnya dalam komitmen yang begitu lama ku siapkan.

"Bawa aku bertemu dengan Ayah dan Ibu mu."

Ibu ku begitu senang bertemu Nona Bae, Ayah ku tak banyak berkata pada ku dan sibuk mengobrol dengan Nona Bae. Nona Bae, haruskah aku terus memanggilnya seperti itu?

Kami menyiapkan pernikahan kami dengan suka cita, bahkan hingga malam dimana esoknya kami akan menikah pun suaranya yang lembut beralun indah di seberang sambungan.

"Aku begitu mencintai mu. Sampai jumpa di Altar, Junggoo."

Ia mengatakan kami akan bertemu di Altar.

"Noona, aku teringat pertemuan kita kembali. Aku yang pelupa ini tiba-tiba ingat dengan begitu detail. Apa karena aku akan begitu merindukan mu mulai sekarang?"

Langkah ku mendekat pada potret di atas nisan yang dipenuhi bunga krisan putih, aku tersenyum miris dengan begitu banyaknya keluarga kita yang menangisi.

"Aku minta maaf karena tidak bisa menjaga mu, Noona. Selamat tinggal, aku selalu mencintai mu. Tolong jaga diri mu."

R.I.P
Jeon Jungkook
1995-09-01
20xx-xx-xx

-END-

Hay, i'm back! (✿❛◡❛)
Pemanasan sama ficlet 840an kata dulu ya 💕

Noona [Jungkook x Irene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang