Noona: Oneshot

6.8K 194 27
                                    

Masih dengan dengkuran halus, Jungkook begitu tenggelam dalam tidurnya. Sesekali usapan lembut sang kakak makin menyeretnya menjauh dari kesadaran.

"Jungkook, masih tidak ingin bangun juga?"

Sejenak Irene beralih melepaskan atensinya dari pekerjaan dan menatap yang lebih muda dengan senyum maklum. Adiknya baru pulang pukul 2 pagi dengan keadaan kacau. Ayah mereka terlalu memaksakan kemampuan anak-anaknya.

Ia menutup laptopnya, meletakkannya di nakas beserta mug hangat lattenya di sana. Perlahan ia berbaring menyamping menghadap adiknya.

Mata bulat yang terpejam, hidung mancung bangirbya, bibir merah tipis dan terakhir bungkusan rahang tegas membuatnya merasa sedih seketika. Adiknya sudah dewasa, sudah tak ada lagi "bermanja-manja dengan Kookie bunny-nya" setiap hari.

"Aku tau aku tampan, jangan menatapku begitu. Aku grogi."

Kekehan tipis terdengar dari bibir tipis Irene, "kenapa harus grogi? Noona hanya menatapmu"

"Aku grogi, Noona cantik sekali." Ia meringkuk memeluk Irene di hadapannya.

"Noona harum, aku jadi ingin tidur lagi"

"Kau bau, setidaknya gosok gigi dulu sebelum memeluk Noona."

"Tapi aku malas berdiri, tarik aku"

Tangannya terulur mengusapi pipi lembut adiknya.

"Noona tarik ke kamar mandi? Yang benar saja, yang ada kau tidak akan bergeser sedikitpun."

Mata bening di hadapannya terbuka perlahan, sejenak tak ada yang berbicara.

"Kalau aku yang melakukannya Noona mau?"

"Tentu"

Dengan satu gerakan, Irene sudah berada dalam gendongan yang lebih muda. Gelak tawa menuju kamar hingga menghilang di balik pintu yang tertutup rapat.

Noona

©DukeLucifer

Jeon jungkook x Bae Joohyun

"Aa Noona pelan-pelan"

"Shht, jangan bergerak. Kau bisa terluka"

"Sudah, sudah, aku bisa melakukannya sendiri sekarang"

Tangannya refleks terhenti, pasangannya tajam lurus terpaku pada mata Jungkook. Posisinya yang duduk di wastafel dengan Jungkook yang berdiri di depannya membuat posisi wajah mereka tak begitu jauh.

"Kau ini cerewet sekali, tadi yang minta dibantu bercukur siapa? Kau kan, jadi diam saja dan tutup mulutmu rapat-rapat jika—"

Satu kecupan penuh busa mendarat di bibirnya.

"Iya, iya, jika tidak ingin dicincang sebagai makan siang Kio."

Selalu begitu, kucing kesayangan kakaknya selalu masuk ke tiap ancamannya.

"Noona semakin cantik jika sedang diam"

"Bodoh, kemarikan wajahmu."

Tanpa belas kasihan, ia menarik tengkuk jungkook mendekat. Melanjutkan kegiatan mencukurnya hingga dagu adiknya bersih.

"Terimakasih,"

"Ditolak"

"Eh kenapa? Noona marah padaku?"

"Berikan ciuman sebagai ucapan terimakasih."

Kecupan-kecupan kecil berakhir dengan lumatan rakus dari masing masing bibir. Wajah memerah redup dengan kedua mata memejamkan penuh damba.

Noona [Jungkook x Irene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang