Malam semua ...
Gimana kabarnya? Baik, kan?? Baik dong ya🤭 dan bagi kalian yang sedang tidak baik-baik saja semoga lekas membaik ya🤗
Seperti perkataanku diawal, maaf jika up-nya lama. Soalnya sekarang tuh mau beres satu part aja perjuangan banget. Susah sekali mengatur waktu antara ngurus anak (yang kebetulan baru masuk sekolah dan ternyata belajar dirumah tuh bukan cuma anak yang pusing, emaknya lebih pusing bahkan rentan sekali terkena darah tinggi🤣🤣), beresin pekerjaan rumah(yg gak pernah selesai") dan kalo malem baru isya mata dah lima watt🤦🏻♀️ jadi susah bgt buat ngetik. Tapi aku usahakan biar bisa lanjut sampai selesai, ya. Gak gantung kek yang lain🤭
Oke maaf malah curhat,😅
Kemarin ada yang request, ngotot banget katanya pengen di tag🤭 buat SarahJyh1
Udah aku tag ya. Awas kalo gak menampakkan diri aku kabur dari cerita ini🤣🤣🤣
Jangan lupa vote dan komen, ya.
Happy Reading.
Shin Hye berjalan santai di antara kerumunan orang-orang yang sedang asik menikmati pesta pantai. Meski ia tak memakai gaun pantai dan hanya mengenakan pakaian seadaanya——setelan baju tidur warna coklat berbahan satin dengan lengan panjang pun celananya yang sampai menutupi mata kaki. Meski dirinya nampak berbeda sendiri, Shin Hye tetap tampil percaya diri. Atau lebih tepatnya tidak memperdulikan sekelilingnya. Toh ia tidak mengenal mereka. Pun ia akan segera pergi meninggalkan lingkuangan ini.
Biasanya Shin Hye enggan jika harus keluar malam. Ia lebih senang berdiam diri di rumah dan menghabiskan waktu di dalam kamar bersama buku-buku tebal, novel, atau koleksi drama kesukaannya. Namun pengecualian untuk malam ini. Setidaknya ia ingin menikmati suasana malam di pantai ini sebelum dirinya pulang ke kampung halaman. Membuat kenangan meski hanya sebentar.
Sebenarnya sudah dua tahun lebih Shin Hye menetap di tempat itu. Hanya saja ia memang jarang keluar jika bukan untuk menempuh pendidikan, bekerja atau terpaksa ada urusan mendadak hingga ia tidak pernah punya kenangan atau pengalaman berkesan dengan pantai atau tempat-tempat lainnya.
Shin Hye berdiri di tepi pagar pembatas tebing. Menatap hamparan laut yang berkilauan terkena sinar bulan. Di bawah sana, banyak lampu kecil yang berkedip serta lampion yang berjejer rapi di sepanjang jalan membuat suasana kian indah meski sedikit remang. Tenda-tenda yang berdiri kokoh memamerkan masing-masing hasil karya atau barang jualannya. Mulai dari dari makanan, minuman, pakaian, aksesoris, lukisan, hingga jasa orang seperti tukang foto, peramal dan lainnya. Belum lagi puluhan, ah mungkin ratusan atau bahkan ribuan orang yang berlalu lalang nampak meramaikan pandangan.
Shin Hye memilih tetap diam di atas ketinggian itu. Setidaknya di sini sedikit lebih tenang——tidak seramai dan sesesak di bawah sana—— meski tetap dipadati orang-orang.
Sebenarnya Shin Hye ingin turun ke bawah, memburu kuliner atau karya seni. Hanya saja ia malas berdesak-desakan menerobos lautan manusia tersebut. Badannya yang kecil pasti akan mudah terhimpit dan terdorong ke sana-kemari tanpa ada yang melindungi. Jelas itu bukan ide bagus untuk ia lakukan.
Semilir angin pantai menerpa rambut Shin Hye. Membuat helaian indah yang tidak terikat itu seperti melambai-lambai mengundang seseorang untuk datang.
Benar saja. Seperti kumbang yang baru menemukan bunga incaran, seorang pria mendekat pada Shin Hye. Berjalan santai dengan senyum tipis yang mengembang dan aura kebahagiaan yang terpancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because It's You
FanfictionWarning! Konten dewasa! Anak dibawah umur harap menyingkir🤭 Shin Hye, wanita cantik yang enggan kembali menjalin hubungan dengan lawan jenisnya karena kegagalannya di masa lalu meninggalkan trauma mendalam yang tak kasat mata. Bertahun-tahun ia me...