✩✩ Jangan lupa VOTE & KOMEN untuk part kali ini ✩✩
Jeongyeon masuk ke dalam ruang rawat nayeon, banyak hal yang ingin ia tanyakan kepadanya. Apa yang ia ketahui tadi membuatnya sangat terkejut. Jeongyeon hanya bisa menatap nayeon yang belum bangun. Tatapannya kosong, padahal banyak spekulasi yang ia pikirkan.
"Hm.." lenguh nayeon
"Oh kau sudah bangun, apakah sudah merasa lebih baik?" tanya jeongyeon
"Ne.. aku sudah merasa baikan jeongie"
"Syukurlah, eomma dan appa mu sudah sampai disini, sebentar lagi mereka sampai"
"Ahh arraseo, kata dokteraku akit apa?"
"Kau tidak sakit, hanya saja.."
"Wae??"
"Kau sedang m-mengandung" jawab jeongyeon dengan menunduk
"M-mwo?! mworago??" kejut nayeon
"Kau mengandung nayeonaa" ulangnya
"Siapa yang mengandung???" tanya eomma im
Nayeon dan jeongyeon tersentak, mereka berdua kaget karena kedatangan orang tua nayeon yang tiba". Sedangkan kedua orang tua nayeon kebingungan.
"Siapa yg mengandung jeonyeona?" kali ini appa im yang bertanya.
"N-nayeon appa.." jawab jeongyeon
"K-kau Yeo Jeongyeon!! melakukan itu diluar nikah dengan anak ku?? kau sungguh tidak bisa menahan nafsu mu itu ha?!" marah appa im
"Anak ku hamil diluar nikah.." lemas eomma im
*plakk
"Kau benar-benar membuat kami kecewa!" murka appa nayeon dengan menampar jeongyeon
"APPA!! kkeumanhae! ini bukan salah jeongyeon oppa" teriak nayeon
"Apa maksudmu bukan salahnya! ini jelas dia yang bersalah!"
"Memang bukan dia yang salah appa! nayeon yang salah.. ini semua salah nayeon, jeongyeon tidak mengetahui apapun appa" akui nayeon, jeongyeon hanya bisa terdiam dan menunduk
"Apa maksudmu nak?" tanya eomma
"A-aku.. tidak pernah melakukan hal itu dengan jeongyeon oppa"
"Lalu siapa yang melakukannya dengan mu?" geram appa im
"Apa ini karna penculik itu nyeona?" kini jeongyeon berani bertanya, karena dia juga penasaran dengan pelakunya
"Anniy oppa.. a-ku melakukannya dengan.. ju-jungkook, miahae hiks.. hiks.." nayeon mengakuinya
"Ah aku tidak menyangka anak ku berani berbuat seperti ini.."
Appa im kehabisan kata-katanya, eomma im hanya bisa menenangkan nayeon anaknya, sedangkan jeongyeon.. ia hanya bisa menunduk dan sesekali melihat nayeon. Semuanya terdiam, yang terdengar hanya isakan tangis nayeon dan permintaan maafnya.
"Biar appa menemui berandal itu, dia harus bertanggung jawab, maaf jeongyeona.."
"Appa hajima.. hiks" mohon nayeon
"Bayi itu anaknya! jadi dia yang harus bertanggung jawab." tegas appa im
"Biarkan aku yang menemuinya, appa dan eomma fokus saja pada nayeon"
"... jjinjayo aku tidak masalah, permisi" lanjut jeongyeon dengan senyum seakan bukti jika ia memang tidak masalah
Jeongyeon mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal, entah apa yang ia rasakan sekarang, satu yang pasti mungkin kini ia harus mulai merelakan nayeon. Mimpinya untuk memiliki keluarga kecil bersama nayeon tidak akan tercapai, hanya sebatas mimpi. Semua kesabaran, waktu, dan perasaan yang telah ia korbankan berbuah pahit. Semua yang telah ia siapkan tidak bertujuan lagi. Kini kebingungan dan kesedihan tengah melanda, hingga tidak banyak perkataan yang bisa diucapkan.
Dua puluh menit berlalu, akhirnya jeongyeon telah sampai di kafe tempat biasa berandal itu menghabiskan waktu. Ia melangkah masuk ke dalam, terlihat disana sangat banyak orang yang bersenang-senang atau sekedar mengobrol. Mata jeongyeon mencari pria itu dengan teliti hingga ia menemukannya di pojok ruangan, sedang menggoda dan digoda beberapa wanita. Jeongyeon mulai beremosi melihatnya, sungguh ia sangat ingin membunuh jungkook saat ini. Jeongyeon berjalan semakin dekat ke arahnya, hingga mata mereka bertemu. Jelas sorot kebingungan yang jungkook perlihatkan.
.
.
.
TBC YAA GAIS!!
hehehe :)
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should I Do? »|ON GOING|«
FanfictionIntinya sang namja sangat baik, saking baiknya ia memaklumi sang kekasih yg dekat dengan banyak namja lainnya bahkan hingga ia dinomorduakan pun sang namja tetap sabar Entah kekasihnya yg memang polos atau menganggapnya sebagai hal biasa dimana ia s...