WSID - 8

883 94 19
                                    

⭐⭐ Jangan lupa VOTE dan KOMEN untuk part kali ini ⭐⭐

.
.
.

Author POV

Seminggu telah berlalu dari kejadian menakutkan bagi nayeon dan jeongyeon. Hari ini adalah hari minggu, sesuai dengan rencana nayeon mereka berdua akan berkunjung ke rumah kedua orang tua nayeon di Jeju

Jeongyeon tengah menunggu kekasihnya diparkiran apartemen nayeon. Setelah 10 menit menunggu akhirnya nayeon datang dengan gummy smile khasnya sehingga membuat siapapun yang melihat akan ikut tersenyum termasuk jeongyeon

Pintu mobil segera jeongyeon buka untuk mempersilahkan nayeon masuk, setelahnya jeongyeon berlari kecil ke bangku pengemudi. Kedua insang ini sangat menikmati perjalanannya, terbukti saat mereka bernyanyi bersama dengan lagu yang diplay diradio mobil jeongyeon

Setelah lama menikmati waktu perjalanan yang lama, akhirnya mereka tiba dirumah orang tua nayenon. Rumah tersebut tidak terlalu besar dan tidak juga kecil, lalu pagar dibuka oleh seorang ahjuma karna jeongyeon mengklakson mobilnya

"Gomawoo bibi~"
Teriak nayeon dari dalam mobil, sedangkan jeongyeon hanya tersenyum

Mobil jeongyeon telah terparkir dipekarangan rumah, jeongyeon turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu nayeon, tanpa tersenyum apalagi mengucapkan terima kasih nayeon turun dari mobil. Jeongyeon mengerutkan dahinya, bingung karna sikap nayeon tapi ia tak ambil pusing dengan itu

Ruang Tamu

"Eomma bogoshippo~"
Kata nayeon sambil memeluk eommanya yg tengah duduk

"Eomma juga rindu~"
Sambil balas memeluk anak satu"nya itu

"Tidak rindu dengan appa hmm??"
Tanya appa nayeon sambil merentangkan kedua tangannya meminta pelukan

"Aku juga rindu appa~"

"Mana namja kesayangan eomma??"
Tanya eomma Im

"Hilang ditelan bumi"
ketus nayeon

"Annyeong eomma appa~"
Sapa jeongyeon yang baru saja masuk

"Aigoo uri jeongyeon"
Ucap eomma Im seraya memeluk erat jeongyeon

"Kau semakin tampan saja eoh.."
Lanjutnya sambil melepas pelukan mereka

"Ahh eomma bisa saja haha"
Jawab jeongyeon dengan senyumnya

"Sombong sekali kau tidak kemari 2 bulan kemarin"
Kata appa Im

"B-bukannya begitu appa, itu karna perusahaan mengalami beberapa masalah jadi baru bisa kemari sekarang hehe"
Jawab jeongyeon gugup

"Hahaha kau tdk usah gugup begitu dan ekspresimu itu sangat lucu haha, appa mengerti ko"
Gurau appa

"A-ahh nee hahaha"
Dengan tawa canggung

"Aku ke kamar dulu"
Kata nayeon dingin dan berlalu begitu saja ke atas sehingga membuat semuanya menatap bingung

"Apa kau sedang ada masalah dengan nayeon?"
Tanya appa Im pada jeongyeon

"Anniy appa"
Jawab jeongyeon

"Susul lah dia ke kamar, coba kau tanya dia, setelah masalah kalian beres turunlah kebawah kita makan bersama"
Suruh eomma Im

"Nee.. jeongyeon ke kamar dulu"

Kamar Nayeon

tok tok tok

ceklek~

"Nay~??"
Panggil jeongyeon seraya masuk ke dalam, lalu matanya menangkap sosok nayeon yang tengah duduk disofa panjang kamarnya

"Kamu kenapa hm?"
Tanya jeongyeon hati-hati, tetapi yang ditanya malah membisu dan pura-pura fokus pada alat komunikasi perseginya. Terpaksa jeongyeon merebut hp nayeon dengan lembut dan menyimpannya dimeja depan mereka

Nayeon POV

"Kamu kenapa sihh?? jawab dong, kalau kamu diem terus kaya gini aku ga ngerti harus gimana-"
Sambil menggenggam kedua tanganku dan mengusapnya pelan

"-atau kamu lagi pms???"
lanjut jeongyeon
Emang nyebelinnnn, dicubit baru tahu rasa!

"A-aw! ko nyubit sih:("
Ringis jeongyeon sambil mengelus tangannya yang telahku cubit semut hehe

"Lagian klo ngomong kemana aja!"
Kesalku

"Ya terus kamu kenapa tiba-tiba marah hmm??"
Tanya nya lagi

"Liat aja dihp kamu yang lagi tranding apaan!"
Suruhku padanya

'CEO muda Yoo Jeongyeon terlihat serasi bersama seorang wanita yang diketahui merupakan sekretarisnya'

Bacanya dengan intonasi pelan dan aku yakin sekarang ia tengah melihat-lihat fotonya dengan si Mina itu! ia bahkan tersenyum saat melihatnya!!

Sungguh menyebalkan! sebenarnya selain aku kesal karna foto mereka yang dimana memperlihatkan otot lengan dan kaki jeongyeon serta tubuh mina yg kebanyakan menggunakan baju crop, aku juga kesal karna sebelumnya jeongyeon tidak bertanya dulu padaku apakah aku keberatan atau tidak secara aku ini kekasihnya! cewe mana coba yg tidak cemburu melihat pasangannya berfoto seperti itu dengan wanita lain??

Author POV

"Jadi karna ini kamu tiba-tiba marah?"
Tanya jeongyeon, tangannya meraih dagu nayeon agar melihatnya

"Menurutmu?!"
Ketus nayeon

"Itu cuma foto aja sayangg karna perusahaan belum menemukan model yang cocok"

"Ohh jadi kalian menjadi modelnya karna cocok begitu?!!"
Amuk nayeon sambil menatap jeongyeon marah

"Astaga.. ga gitu.. aku dan mina terpaksa karna jadwal pengiklanannya udah mepet"
Ucap jeongyeon lagi yang mencoba menjelaskan

"Terpaksa??? bahkan ekspresimu tidak menunjukan bahwa kau terpaksa!"

"Ya masa saat difoto aku tidak tersenyum? jika seperti itu tidak akan ada yang tertarik dengan produk perusahaan"
kata jeongyeon dengan nada yang tidak selembut tadi

"Bilang saja jika kamu yang tertarik dengan jalang itu!! kau tau kan aku sangat benci bila kau dekat dengannya!"

"Ya ampun nay! kamu sangat tidak sopan menyebut sekretaris mina seperti itu! baik dalam bepose juga berekspresi semuanya kami lakukan atas arahan fotografernya. Sudah ku bilang kondisi yang memaksa kami untuk menjadi model"
kini emosi jeongyeon mulai terpancing karna nayeon memaki mina

"Tanpa bertanya dulu padaku?? kamu tidak memikirkan perasaanku hah?!"

"Huftt! ya sudah aku minta maaf puas??! maaf karna tidak meminta izin terlebih dulu padamu, tapi sumpah demi apapun aku tidak ada maksud untuk tidak memikirkan perasaanmu! Aku melakukannya agar masalah perusahaan beres dan aku bisa cepat kembali supaya bisa bertemu denganmu untuk membicarakan tentang hubunganmu dengan SI JUNGKOOK ITU-"
Jelas jengyeon dengan menjeda ucapannya agar bisa meredam emosinya yang sewaktu-waktu meledak itu

"-asal kau tau aku bahkan tidak bisa fokus dengan kerjaanku karna terus memikirkanmu dan si namja sialan itu, sekarang terserahmu saja mau percaya atau tidak. Cepat turun, appa dan eomma sudah menunggu dibawah untuk makan"
Lanjutnya

Jeongyeon pun meninggalkan nayeon sendiri dikamar. Seperginya jeongyeon air mata nayeon menerobos keluar, ia menangisi pertengkaran mereka dan merasa takut karna amarah jeongyeon, dimana bila marah kekasihnya itu akan melakukan hal yang menyakitkan dibanding kekerasan fisik, yaitu benar-benar pergi meninggalkan nayeon setelah mengucapkan kata keramat, putus. Bila itu terjadi maka bisa dipastikan nayeon akan hidup dengan kesedihan dan penyesalan karna biar bagaimanapun nayeon sangat mencintai jeongyeon, hanya saja sikapnyalah yang menjadi ancaman bagi hubungan mereka


.
.
.
.
.

TBC!! YAA GAISS

Komen dong tentang part ini:))
Jangan tabokin author yg klo update suka seabad ini yakk=)) hehe

Jangan lupa tinggalkan jejak!
Sorry for typo ❤

What Should I Do?  »|ON GOING|«Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang