Nana menatap keluarga nya yang akan berkunjung ke rumah eyang nya di yogyakarta, sudah lebih dari satu jam Nana berdiri tanpa berniat ikut, Nana tau jika dia ikut akan memperburuk keadaan karna eyang nya memang tak menyukai Nana.
Sejak kejadian rafael meninggal semua orang pergi, kecuali abang nya yang selalu ada untuk nya. Nana lelah jika harus memperburuk keadaan.
"woy lo mau tetep diem disitu" teriak Farel membuat Nana tertegun
Nana tersenyum tipis menatap Farel yang sedari tadi membereskan koper-koper milik mama dan papa nya."bang Fare.." Ucapan Nana terpotong saat Farel menoyor kepala Nana.
"cepet bego! Lo mau gue tinggal?" tanya nya dengan kasar.
Nana tersenyum miris
"bang Nana gak usah ikut ya"
"ohh sadar diri ya lo,bagus deh jadi gak ngeluarin banyak biaya buat ngurusin hidup lo yang gak guna"
Nana tersenyum miris
Bastian menepuk pundak Nana dengan lembut.
"yuk berangkat"
Bastian menarik pelan tangan adik nya itu, namun Nana menahan nya.
"loh kenapa dek?"
Nana menggeleng lemah, lalu menunduk, sambil mengusap air mata nya. Dengan cepat Bastian mengangkat wajah Nana dan mengusap pipi nya dengan lembut.
"Nana gak ikut ya bang"
"sutt, Nana gak boleh gitu"
"Nana harus ikut pokoknya demi abang!"
"tapi..
Deg.
Nana tiba tiba di peluk abang nya, Nana membalas pelukan nya, dia memeluk nya dengan erat.
"abang mohon" ucap bastian lirih
Nana tak ada pilihan lain, dia paling tidak bisa menolak abang nya jika sudah seperti itu.
Nana mengangguk pelan
"iya, Nana ikut" sambil tersenyum manis
"serius??" tanya Bastian antusias
Nana mengangguk mantap sebagai jawaban. Dia lebih suka mementingkan kebahagia orang yang di dekat dia dari pada diri nya sendiri, karna dia sudah cukup rapuh.
~🌻~
Nana sampai di rumah eyang nya dengan tertunduk. Semua orang yang ada di rumah eyang nya tersemyum manis pada keluarganya kecuali dirinya.
"Assalamualaikum eyang" ucap farel dengan gembira
"Waalaikumsalam cucu eyang, makin ganteng aja ya kamu. Eyang kangen sama kalian" ucap eyang nya sambil memeluk farel hangat
Bastian menyusul menyalimi eyang nya itu, eyang nya sangat bahagia melihat keberadaan farel dan bastian.
Giliran Nana yang menyalimi eyang nya, namun eyang nya langsung pergi begitu saja.
Lo pasti bisa na demi bang Tian -batin Nana
Huft..
Desah Nana pelan
"bang Nana ke kamar aja ya"
"makan dulu dek, kamu belom makan dari kemarin"
"Nana gak laper bang, tar kalo Nana laper Nana makan kok"

KAMU SEDANG MEMBACA
LAMENTO
Fiksi RemajaSEBELUM BACA DIHARAPKAN FOLLOW DLU YA:) Tuhan ada apa dengan hidup ku? "Bian apa Nana harus mati dulu supaya mereka puas ya?" tanya Nana dengan polos. "Nana jangan gitu masa nana mau tinggalin Bian kalo Nana pergi Bian juga bakalan ikut pergi" ucap...