Ghibahin Doi

2 2 1
                                    

Emang punya doi??😜
^^^

H

appy Reading!!

****

M

atahari yang cerah di hari senin, Membuat siswa yang sedang melaksanakan kewajiban Upacara setiap hari senin mengeluh.

"Lama banget sih, Mana ngak paham lagi Pak Budi ngomong apaan!!" Keluh Bella kepada Gita

Gita yang sedang mengibaskan tangan didepan wajahnya menoleh mendengar keluhan Bella.

"Tau tu, Dari tadi ngomong itu mulu ngak selesai selesai." Jawab Gita.

"Gas, Lo yang tegak dong, Biar gua nunduk bentar biar adem dikit." Ujar Gita menepuk bahu Bagas yang sedang menundukkan kepalanya.

"Enakan di lo dong, Gua yang kepanasan." Jawab Bagas menoleh dan langsung menegakan kepalanya.

"Nah gini kek, Best lo gas." Ujar Gita mengacungkan ibu jarinya ke arah Bagas.

"Enak banget lo Git, Ketahuan pak Rondi Dicubit sampe nangis, Mampus lo." Ujar Bella.

"Mangkanya lo diem biar ngak ketahuan."

" Lah lo kan..."

"Lo berdua diem deh, ada pak Rondi tu di ujung." Ujar Bagas menyela omongan Bella.

"Yaelah baru juga bentar nunduk  ngadem." Gerutu Gita sambil memajukan bibirnya, Kemudian menegakan kepalanya, Ketika pak Rondi berada disebelah kanan Bagas.

"Upacara selesai pasukan dibubarkan, Tanpa penghormatan bubar jalan." Ujar seorang petugas upacara membubarkan.

"Akhirnya bisa ngadem." Ujar Bella teriak ketika masuk ke dalam kelasnya dan mengambil botol air yang dibelinya tadi pagi kemudian dia tegak hingga habis.

"Hah." Teriak Bella setelah meneguk minumannya.

"Berisik curut." Ujar Gita sambil mengeplak kepala Bella.

"Jangan pegang kepalaku." Ujar Bella memegang kepalanya dan mendramatisir.

"Idih." Ujar Gita malas sambil memainkan bola matanya.

"Heh hampir lupa bilang, Nanti gua mau tidur dirumah lu." Ujar Bella menepuk bahu Gita.

"Tumben, Biasanya dipaksa dulu baru mau"

"Halah ribet lu, Mumpung mau nih, boleh ngak?"

"Izin segala, Biasanya juga kagak pernah izin lu." Jawab Gita dan dipelototi oleh Bella.

"Regas!!, Bu Anis ngajar ngak nih?" Teriak Bella tiba tiba sambil meneriaki nama Bagas yang sedang duduk di depan bangku guru.

"Lagi jalan kesini Bell." Ujar Regas lembut.

Regas itu cowo yang lembut dan sabar jadi sudah biasa menghadapi sifat Bella yang bar bar.

"Lo tiru tu si Regas!! lembut sabar ngak kayak lo teriak mulu kerjaannya." Seru Gita

"Halah...."

"Selamat Pagi anak-anak." Ujar seorang guru tiba tiba yang memotong omongan Bella yang belum selesai.

"Pagi Bu Anis." Seru teman kelas bersama.

"Kita buka halaman 134." Ujar bu Anis dan murid-murid mulai membuka bukunya.

****
Gibran dan teman temannya sedang duduk di bangku, Selesai upacara mereka langsung berlari kearah kantin untuk membeli minuman.

"Leganya tenggorokanku." Ujar Ringgo mengusap tenggorokannya ke bawah.

"Untung ngak mati kehausan, Gara gara pak Bagio ngomong lama banget" Ujar Rangga mengeluh.

"Ayo ke kelas udah mau masuk." Ujar Alan menepuk bahu Gibran yang sedang memegang botol minumnya.

"weh ayo balik ke kelas" Ujar Alan kepada Ringgo dan Rangga.

"Skuy lah" Ujar keduanya kemudia berjalan keluar menuju ruang kelasnya.

**
16.30

"Assalamualaikum Bi Sum!!" Teriak Bella keluar dari mobil dan menghampiri Bi Sumi yang sedang menyiram tanaman.

"Astaga Neng Bella, Untung bibi gak jantungan." Ujar Bi Sumi mengelus dadanya karna kaget mendengar teriakan Bella.

"Emang mulutnya minta di staples biar rapet, dan ngak berisik." Ujar Gita kesal, Pasalnya dia juga kaget mendengar teriakan Bella.

"Jahad." Ujarnya mendramatisir.

"Mulai lagi kan bi gilanya, Mau masuk aja takut ketularan bye bye bibi." Ujar Gita berlari masuk ke dalam rumah meninggalkan Bella yang akan berteriak.

"HEH ENAK AJA NGATAIN GILA!!" Ujar Bella dengan suara yang melengking keras dan berlari mengejar Gita yang sudah berlari ke dalam rumah.

"Ada ada aja mereka itu." Ujar Bi Sumi sambil menggelengkan kepala heran melihat tingkah mereka.

◇◇◇

"Mandi sana." Ujar Gita menendang pelan kaki Bella yang menggantung ke bawah.

"Iya iya." Ujar Bella kemudian  memukul pantat pelan dan berlari masuk ke kamar mandi.

"BELLA GUA TENDANG LO YA NANTI." Ujar Gita kesal pasalnya dia sangat tidak suka jika dipukul pantatnya dia takut kata orang kalau pantatnya dipukul bisa besar sebelah.

Gita yang kesal kemudian mengambil handphonenya yang diletakkan dinakas membuka aplikasi instagram miliknya dan menscroll.

"Gimana gak makin suka, orang makin hari makin ganteng." Gumamnya saat melihat postingan seseorang di beranda instagramnya.

"Heh, Lo plototin aja tu fotonya sigibran." Ujar Bella sambil menepuk pelan punggung Gita.

"Anak setan ya lo, Bell." Ujar Gita kaget dan menjatuhkan handphone yang dipegangnya.

Bella hanya menyengir dan berjalan naik ke atas kasur ia mengambil guling dan di letakkan dipahanya.

"Eh Git kira kira si gibran punya pacar ngak sih, Secara dia kan ganteng ketua tim voli lagi." Tanya Bella kepada Gita yang masih sibuk memperhatikan foto gibran yang ada di instagramnya.

"Kayaknya sih engga ya, Menurut gua nih, Cowo kaya si gibran kalau punya pacar pasti di posting di medsosnya." Jawabnya

"Lah kok gitu?" Tanya Bella yang tidak paham dengan pernyataan dari Gita.

"Gini lo bell, Cowo kaya si gibran yang persis kulkas begitu, kalau sama orang yang di sayang pasti beda udah gak dingin bisa jadi malah jadi bucin, posting foto pacarnya biar dia gak di ganggu sama cewe yang suka sama dia." Jawab Gita panjang lebar yang ditanggapi oleh anggukan Bella.

"Paham gua sekarang, Tapi kan kemungkinan bisa juga, Dia gak posting foto pacarnya karna gak suka pacaran di umbar umbar."

"Bener juga, Ahh jangan gitu lah Bell, nakut nakutin aja, Masa nanti gua jadi pelakor." Ujar Gita dengan nada kesal.

Gita sudah menyukai gibran selama 1 tahun sejak ia kelas 10, Entah bagaimana ceritanya dia bisa bertemu dan suka dengan gibran.

"Tau lah." Jawabnya kemudian tertawa dengan keras dan membuat Gita cemberut.

"Jahad lo, Kualat nanti lo ngetawain gua." Ujarnya dengan kesal kemudian turun dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar.

"Mau kemana lo?" Teriaknya

"Makan ke bawah." Jawabku kemudian Bella berlari menyusul.

◇◇◇◇◇◇

Udah vote kan? Makasih mwehh😚

Innalillahi wainailahi rojiun

Turut berduka cita atas jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air  SJ 182.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan.

Untuk teman-teman yang beragama islam mohon untuk membacakan surah Al- fatihah untuk para korban.



GITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang