ಮೂವತ್ತು ನಾಲ್ಕು ▪︎ Mūvattu nālku

5.8K 375 74
                                    

Rose tersenyum sangat manis menatap pahatan indah di depan matanya. Perlahan jemari lentiknya mengelus pipi mandu calon suaminya.
" Mandu. " kekehnya gemas sendiri dengan pipi Jennie. Jika diperhatikan cukup teliti, wajah calon suaminya ini terlalu imut dan menggemaskan, terlihat seperti bayi yang sangat polos tanpa dosa. Namun, saat mata kucingnya terbuka, maka aura mengerikan akan menutupi segala keimutan dari wajahnya, sehingga banyak orang yang sangat takut padanya.

" Apa kamu sudah puas memandang wajahku seperti itu, rosie ? Ini sudah kesekian kalinya kamu melalukan hal yang sama kepadaku. " matanya masih terpejam rapat, namun bibir tebal itu sudah berkomat-komat, melontarkan kalimat yang membuat pipi rose merona merah.

" Kamu menggemaskan. " rose mengecup gemas pipi jennie, menekan bibirnya di pipi itu sambil memeluk kepala calon suaminya.

Jennie terkekeh, melepas ciuman rose dan mengecup sekilas bibir calon istrinya.
" Bagaimana keadaanmu sekarang, sayang ? Sudah lebih baik, kan ? " tanyanya lembut sambil mengelus perut rose.

Rose menikmati elusan jennie di perutnya lalu mengangguk pelan, " Aku sudah lebih baik, hubby. Terimakasih. " jawabnya bahagia.

Jennie mengangguk, bersyukur karena kondisi calon istrinya sudah lebih dari tadi malam. Sungguh, jennie sangat mengkhawatirkan keadaan rose yang terus-menerus memuntahkan makanannya di wastafel toilet kamar mereka.

Cuph.

" Kajja, kita bangunkan anak-anak. Bukankah hari ini kita akan pergi liburan bersama mereka ? " Jennie mencium kening rose, hendak beranjak dari tempat tidur namun ditahan oleh rose sendiri.

" Mau pergi kemana, hubby ? " tanya rose manja, tak mau melepas pelukannya.

" aku ingin membangunkan yeji dan ryujin. "

" Tapi aku masih kangen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Tapi aku masih kangen. " rose kasih aegyo yang sangat menggemaskan.

" Kamu sedang menggodaku, eoh ? Jangan memasang wajah seperti itu, rosie. Aku bisa saja menerkammu saat ini juga. "

Rose menarik jennie untuk lebih dekat padanya, " Anggap saja ini hadiah tanda terimakasih dariku untukmu, hubby. " dengan berani, rose mencium jennie, melumat bibir calon suaminya dengan lembut.

Jennie tersenyum miring, calon istrinya ini malah membangkitkan birahinya.
" Kamu harus memuaskanku, sayang. " bisiknya,  memperdalam ciuman dan meremas dada kiri rose cukup kuat.

Dikamar lainnya, ryujin masih sibuk sendiri dengan semua pakaian yang sudah berserakkan di lantai.

" Aish, pakaian yang mana harus kupakai nanti ? Aku ingin membuat chaeryoung kagum padaku. " desahnya frustasi, rambut pendeknya sudah berantakan sama persis dengan raut wajahnya.

" Apa aku harus ke kamar daddy untuk menanyakannya ? " ia berniat untuk membangunkan ayahnya dan menanyakan pakaian yang cocok untuk dipakai, karena ia selalu kagum dengan style pakaian ayahnya tersebut, terlihat simple namun sangat keren.

STILL UNTITLEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang