Chapter 5

238 55 14
                                    

26 July 2020

Minho's Workspace
11:54 p.m.

Tiga tahun telah berlalu dengan sangat cepat, tidak banyak perubahan yang terjadi kecuali wilayah Trigger yang dipersatukan dengan éternel dibawah kekuasaan Minho dan juga keberadaan Jeongin yang tiba-tiba menghilang dari Korea Selatan sejak malam itu.

Sementara kini di suatu ruangan yang hampir bernuansakan serba putih, terdapat lelaki yang cukup berbidang sedang mengamati pemandangan di balik kaca jendela yang menyajikan kota gemerlapan yang sibuk. Kondisi dirinya sangatlah terlihat jauh berbeda dari kata yang sebenarnya, hitam dan kelam.


Brak!


"Apa tanganmu sudah kehilangan fungsi untuk mengetuk?" Tanpa berbalik, Minho memberikan pernyataan yang hanya dibalaskan sebuah deheman jenuh dari pihak lawan bicara.

"Kenapa kau memanggilku kemari, hyung?" Tanya Hyunjin. Punggungnya bersandar pada tembok disamping pintu yang tadi sempat dibantingnya, melipatkan kedua tangannya di depan dada dengan angkuh.

"Kau tau jawabannya." Minho berbalik menatap Hyunjin yang kembali mendengus kasar.

Jika saja dihadapannya ini bukan kakaknya sudah dipastikan kepalanya akan putus saat itu juga. Bagaimana bisa Minho memanggilnya di tengah kegiatan panasnya dengan artis papan atas?!

"Tch!"


Tok! Tok!


"Permisi Tuan Lee, ini laporan di daerah Daegu akhir-akhir ini." Seorang wanita mengantarkan tumpukan berkas yang memang sebelumnya sempat Minho minta.

"Wakil macam apa kau yang tidak tau daerahmu sedang kecolongan?"

Hyunjin mengambil tempat di sofa Minho, duduk sembari menggoda sekretaris ketua yang tidak lain dan tak bukan adalah Seungmin.

"Bukankah biasanya kau mengurus itu sendiri? Kenapa memanggilku?"

"Tidak, aku akan pergi. Seungmin akan membantumu mengurusnya."

Merasa namanya disebut, Seungmin menoleh ke arah Minho lalu ke Hyunjin.

•••

Dibawah bulan, sebuah kapal pengangkut barang yang berukuran sangat besar namun terlihat kecil dari kejauhan langit melintasi lautan di tengah malam yang dingin. Menyeberangi perbatasan yang membentang di sepanjang ujung lautan hingga ke ujung lainnya.

Memang nampak pada kapal terdapat muatan kotak-kotak dan drum-drum besar. Namun jika diperhatikan lebih dekat, seperti ada sesuatu yang sedang berjalan berbaris.

Ya, mereka adalah anak-anak yang akan diperjualbelikan oleh para awak sebagai budak atau pemuas nafsu. Tanpa ragu, para awak juga menghajar budak yang sempat berhenti berjalan.

Anak-anak berumur sekitar 12-15 tahun itu di paksa tengkurap di lantai untuk di hitung jumlahnya oleh mereka, saat kehadiran seorang pria berjas yang berjalan mendekat dengan satu seketarisnya membuat para awak membungkuk hormat.

"Bos besar, kualitas yang kami bawa kali ini sangat bagus. Usia mereka tidak ada yang di atas 15 tahun juga tidak ada yang sakit, semuanya merupakan anak yang tidak diinginkan. Bukankah ini menarik? 50 juta dollar untuk 20 anak? Aku hanya menawarkannya padamu, bagaimana?"

Tawar ketua awak mencoba 'menjilat' si pria berjas itu. Sayangnya ia tidak memberikan respon yang berarti, hanya berjongkok dan meraih dagu salah satu anak yang masih saja menangis.

용의자: Premeditated Murder (GS) || Hyunmin × 2minTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang