1

21.6K 1.7K 42
                                    




Happy Reading Everything 🤗🤗🤗




" Hiks nona saya mohon hiks anda bangun hiks "

" Maafkan saya hiks yang lalai menjaga nona hiks "

" Hiks nona bangun "

" Gue di neraka kali ya? Berisik amat, ini lagi remuk badan gue gila " batin Alina saat mendengar suara tangis dan permohonan

Alina membuka kedua matanya perlahan kemudian hal pertama yang ia lihat adalah atap kuno yang sangat tidak terawat

" Lo siapa? " Tanya Alina was-was melihat seorang wanita paruh baya yang duduk di samping kiri Alina

" Hiks nona? Nona sudah sadar hiks? Apa nona tidak mengingat saya? " Tanya wanita itu menatap Alina bahagia sekaligus bingung

Alina diam dan hanya memandang sekelilingnya bingung hingga sebuah kata terlintas di otak cantiknya itu
' Transmigrasi '

" Gak! gak mungkin kan gue transmigrasi? Ini dimana? Kau siapa? Dan tempat apa ini ? " Tanya Alina langsung duduk dan mengabaikan rasa pusing di kepalanya

" Nona? Apa yang sebenarnya terjadi kepada anda sebentar nona saya akan panggilan tabib " ucap wanita paruh baya itu panik kemudian berlari keluar

Mengabaikan seluruh suara yang ditangkap indera pendengarannya, Alina terus mengamati sekelilingnya, tempat unik dengan banyak ukiran-ukiran kuno serta beberapa barang langka

Alina memegang kepalanya yang semakin pusing dan sedikit perih di beberapa bagian tubuhnya

" Nona hiks maafkan pelayan ini nona hiks pelayan ini tidak berhasil membawa tabib karena dihalangi nyonya utama hiks "

" DIAM " bentak Alina karena merasa semakin pusing melihat wanita paruh baya itu yang tiba-tiba datang dengan tangisannya dan langsung mengoceh ria

" Siapa kau? " Tanya Alina menatap tajam wanita paruh baya itu

" Saya Yuri nona, pelayan pribadi nona, pengasuh nona sejak nona kecil apa nona melupakan saya? "

Alina mengerjapkan kedua matanya bingung kemudian mengangkat kedua tangannya yang tiba-tiba berubah menjadi lebih kecil, hitam kusam, dan dekil

" Ambilkan aku kaca! Ambilkan cepat " bentak Alina panik

Yuri yang ikut panik pun langsung berdiri dan sedikit berlari menuju meja rias yang hanya terdapat sebuah kaca ukuran sedang

" Ini nona " ucap Yuri mengulurkan kaca itu dengan ke dua tangannya

Tanpa menjawab atau sekedar mengucapkan terima kasih Alina langsung menarik kaca itu dengan tergesa-gesa

Alina tercengang tak percaya melihat pantulan wajahnya di cermin yang bukan menunjukkan wajah Alina namun wajah yang lain, wajah berjerawat dan beruntusan, hitam kusam dan sangat dekil benar-benar wajah yang buruk rupa

Memejamkan matanya sebentar Alina menetapkan hati dan jiwa menerima dengan ikhlas dan sabar ujian tuhan yang diujikan untuknya, ujian mengalami transmigrasi ke tubuh gadis berusia 16 tahun yang memiliki wajah buruk rupa

" Maafkan aku ak-aku tidak ingat... Tidak ingat apapun, dan maaf tadi aku kasar padamu " ucap Alina lemah dengan air mata yang turun deras di kedua pipinya

" Baiklah mari kita mulai dramanya, dimana aku yang akan menjadi sutradara sekaligus tokoh utama " batin Alina

" Tidak nona tolong jangan minta maaf saya yang salah karena telah lalai menjaga anda, saya salah nona hukum saja saya " ucap Yuri menyatukan ke dua tangannya seraya berlutut di samping kiri ranjang Alina

Sang Ratu (Pindah Akun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang