📿 . returned

2.5K 296 15
                                    

Karina's point of view

Aku sedang duduk di stasiun kereta memakai jaket sambil memakan permen batangan dan menunduk

Aku baru saja berumur 12 tahun , dan aku sudah 2tahun meninggalkan Narnia.

aku Rindu Narnia , aku rindu menjadi ratu. Kau tahu kenapa aku merindukan menjadi ratu? Karena aku bisa memakai kekuatanku disana.

Jika aku memakai kekuatanku di dunia ini , aku akan di marahi oleh aprodite yang menjagaku.

Aku kan hanya anak anak ya , kenapa aku butuh seorang Dewi untuk menjagaku? Apakah aku se-bahaya itu?

"Hei Karina ! Kemari !" Aku melihat kearah suara yang memanggilku dan ternyata itu Sam temanku.

"Apasih , ganggu saja." Ucapku lalu memutar bola mataku

"Karina aku serius !"

"Ya apa bodoh? Kau ingin meminjam uang lagi? Maaf aku beli permen saja masih mengutang." Ucapku lalu ia memegang tanganku

"Ih , rabies aku di pegang kau!"

Sam menarikku ke gerbang masuk ke stasion dan ada banyak orang disana

"Kenapa? Kau mau aku membuka baju ku di hadapan semua orang?" Candaku dan Sam langsung menarik permenku lalu menunjuk ke arah orang yang sedang di pukuli

Apakah itu Peter? Oh tuhan , jangan lagi.

Aku berlari masuk ke dalam lingkaran perkelahian mereka dan aku melihat Peter yang mencoba melawan para penindas.

"Aish , di Narnia seperti singa di sini seperti kucing. Lemas sekali." Gumamku dan langsung menarik kerah penindas salah satu yang memukuli Peter

Aku memukul penindas itu lalu menarik rambutnya dan membantingnya ke dinding

"Ooooh!" Orang orang berseru saat aku membantingnya dan aku langsung menjilat bibirku..

"kepala penis." Ucapku saat melihat salah satu penindas memukul Peter

Aku berlari ke arah penindas yang memukul Peter dan menendang kemaluannya

Ia meringis kesakitan dan penindas satu lagi yang kaget akan kedatangan ku pun memukulku.

Dia mengenaiku. Tepat di pipi. Bibirku berdarah dan aku bisa melihat Lucy yang sedang melihatku di pukul

Aku melambai ke arah Lucy lalu menarik kepala penindas yang memukulku dan memukul kepalanya dengan kepalaku

Ia mimisan aku lalu terkekeh dan memegang tangan kirinya lalu memutarnya

Ia ada di Ketiakku dan aku mencekiknya memakai tanganku dan Ketiakku

"Bagus untukmu aku belum mandi dari kemarin!" Aku melepaskan cekikannya dan mengulurkan tangan ke Peter

Namun penindas yang aku banting memelukku dan membantingku ke lantai.

Aku menggeram lalu Edmund masuk ke lingkaran pertengkaran kami.

"Edmund ! Keluar sekarang juga !" Teriakku dan melihatnya melakukan hal yang penindas tadi lakukan ke aku

Aku tersenyum melihatnya membela saudaranya dan bangun dari lantai lalu menghampiri Edmund

"Aku bisa. Kau keluar sana." Ucapku singkat

"Kau bawa Peter menjauh , jangan mendekati aku." Balas Edmund dan mendorongku ke Peter , aku mengepalkan tanganku dan meledeknya

"Kai biwi pitir menijih jingin dikiti aki , apasih kalau di Narnia sudah ku patahkan tangan anak itu." Gumamku lalu melihat ke arah Peter

called | narnia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang