"Bersabar adalah cara untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik"
~~~"Bara... yuhuuuu... sepada....," Teriak Killa di depan kamar Bara, kali ini ia bersikap menghargai privasi seorang Bara, karena beberapa minggu yang lalu ia lancang masuk ke kamar Bara tanpa mengetuk pintu.
"Woyy Bara kamu udah bangun belum sih? Nanti telat Woyy, " ucap Killa ngegas sambil mengetuk pintu kamar Bara berkali-kali.
"Ngapain lo teriak- teriak di depan kamar gue."
Killa kaget karena Bara sudah berada di belakangnya dengan berseragam rapi.
"Kamu! Sia- sia aku teriak- teriak tadi, sampai haus nih," ucap Killa.
"Siapa suruh," ucap Bara dan langsung meninggalkan Killa.
"Dasar es serut," gumam Killa pelan.
Rita menyuruh Killa dan Bara untuk sarapan, saat Rita meninggalkan mereka berdua, perang pun terjadi di meja makan.
"Apa kamu liat- liat," ucap Killa ketus saat Bara melirik sebentar ia.
"Gabut apa gue, liatin kurcaci," ucap Bara sambil memakan sandwich buatan Rita.
Amarah Killa memuncak ke ubun- ubun, dengan cepat ia mengambil sendok yang berada di depannya lalu melemparkan ke arah Bara.
"Yes, tepat sasaran."
"Oh gitu ya," ucap Bara.
Tanpa persiapan menghindar kepala Killa terkena botol saus yang di lemparkan Bara. Membuatnya kesakitan. "Aduh, kepalaku bocor," ucap Killa sambil memeriksa kepalanya.
"Alay."
"Sakit Woy, itu botol saus masih berisi," Pekik Killa.
"Ngelempar kok pake sendok, pakek yang berat dong, Wkwk," ucap Bara.
"Oh yang berat ya," ucap Killa sambil mencari benda-benda yang berat di sekitarnya. "Ah ini dia, rasakan aja nanti."
Lemparan sepatu Killa, yang ia lepas tadi, meleset karena Bara sudah siap siaga untuk menghindari sepatu Killa, sepatu tersebut malah kena Rita.
"Sepatu siapa ni?" Tanya Rita marah sambil menenteng sepatu Killa.
"Killa ma, killa marahi aja," adu Bara ke Rita.
"Tidak sengaja ma, tadi Bara yang nyebelin," ucap Killa.
"Udah- udah stop, kapan kalian berhenti enggak berantem terus?" Tanya Rita pada keduanya.
"Enggak bisa ma," ucap Killa dan Bara kompak.
"Terserah kalian berdua deh, mama nggak ikut campur," ujar Rita pasrah.
Melihat Rita kesal dan frustasi, Killa dan Bara malah ketawa tak berdosa. Akhirnya mereka baikan untuk menyenangkan Rita.
"Sory deh," ucap Killa sambil mengulurkan tangannya ke Bara.
"Hemm, gue juga."
Dibalik tembok, Rita mengintip Bara dan Killa berbaikkan, ia bahagia. "Gitu kan enak di pandang."
"Mama," ucap Bara.
"Mama Rita ngintip ya?" Tanya Killa.
"Iya mama ngintip kalian, peace," Jawab Rita.
"Ih mama Rita," gumam Killa.
"Lihat itu jam, kalian mau telat loh."
Killa dan Bara langsung melihat jam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Being An Adult
Разное"Ku kira Bara akan terus bersamaku, ternyata tidak." Seperti benalu, Killa menggantungkan hidupnya kepada Bara. Tapi banyak yang Killa rahasiakan dari Bara. Killa yang sikapnya seperti anak TK, membuat Bara harus selalu sabar, karena sebuah perjanji...