"Seseorang butuh dikuatkan saat ia berada di titik terendah dalam hidupnya, meskipun hanya sebuah tepukkan di bahu"
Dengan setelan rok dan cardigan warna army nya, Killa duduk di depan rumahnya seperti sedang menunggu sesuatu. Hari ini dia akan menemui Dewi, seorang anak yang dibantunnya dulu.
"Ah itu datang, taksinya."
Killa langsung bangkit dari tempat duduknya dan menaiki taksi tersebut.
Setelah beberapa menit perjalanan, sampailah Killa di sebuah taman dekat kota. Ia mencari- cari keberadaan Dewi, yang katannya, ia sedang menunggunya di kursi dekat pohon.
Disaat Killa memandangi semua tempat, tiba- tiba dari kejauhan, Dewi melambaikan tangan dan memanggil nama Killa. "Kak Killa."
Killa segera menghampiri Dewi, saat pertama melihat Dewi, Killa sangat bahagia Dewi jauh lebih baik dari keadaannya yang dulu, ia sekarang terlihat bahagia dan tidak lagi sedih.
"Apa kabar kamu?" Tanya Killa.
"Baik, kak, berkat kakak dulu, aku jadi bisa melanjutkan sekolahku, dan sekarang aku sudah menepati mimpi- mimpiku kak," jawab Dewi.
"Mimpi- mimpimu?" Killa bingung.
Dengan bangga Dewi menceritakan kerja kerasnya selama beberapa tahun belakang. "Iya kak, aku sering mengikuti lomba- lomba di sekolah, lomba bernyanyi, dan aku sering menjadi juara, sekarang aku selalu dapat tawaran untuk mengisi sebuah acara dimana- mana kak, aku sangat bersyukur," ucap Dewi.
"Wah, kamu hebat," puji Killa.
"Terimakasih kak, ini semua juga berkat kakak."
"Iya sama- sama, yang penting kamu tidak boleh sombong dan tetap rendah hati, walaupun kamu sudah sukses," kata Killa.
"Iya kak, Dewi akan inget kata- kata kakak." Dewi mengeluarkan uang dari tasnya dan di berikan kepada Killa, karena dulu ia berjanji jika dia sudah ada uang, ia akan mengembalikannya. "Ini kak, uangnya Dewi kembalikan."
Killa menolak, karena dulu ia ikhlas membantu Dewi. "Tidak usah, kakak ikhlas kok," tolak Killa.
"Kakak harus terima, aku sudah berjanji kak untuk mengembalikan uangnya, kalau kakak tidak mau ambil, nanti aku tidak mau bicara sama kakak," ucap Dewi.
Akhirnya Killa mau menerima uang tersebut.
"Oh iya kak, kan aku mau ngomongin sesuatu sama kakak."
"Iya, kamu mau ngomong apa?" Tanya Killa.
"Kemarin aku tidak sengaja denger omongan orang, tentang kakak, katanya orang itu akan ngejahatin kakak, namanya siapa yaa.? Bentar- bentar kak, ka.. siapa ya?" Tanya Dewi pada dirinya sendiri.
"Kania?" Pastikan Killa.
"Iya itu, Kania, dia sama temennya satunya mau ngejahatin kakak, kakak harus berhati- hati ya," pinta Dewi.
"Iya, terimakasih infonnya ya, kakak akan selalu berhati-hati."
Sekitar 30 menit mereka berbincang- bincang, Dewi pamit, ia ada jadwal manggung di sebuah kafe dekat taman. "Kak, Dewi pamit pulang ya, apa kakak mau ikut Dewi ke cafe?" Ajak Dewi.
"Wah, boleh juga tuh, kakak mau lihat kamu nyanyi."
"Ayo lets go kak."
Mereka berdua pergi dari taman itu.
Sesampainya Killa dan Dewi di cafe itu, Killa tersadar bahwa cafe itu tempat Bara menyanyi.
"Kakak duduk disana aja biar melihat aku dengan jelas," suruh Dewi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Being An Adult
De Todo"Ku kira Bara akan terus bersamaku, ternyata tidak." Seperti benalu, Killa menggantungkan hidupnya kepada Bara. Tapi banyak yang Killa rahasiakan dari Bara. Killa yang sikapnya seperti anak TK, membuat Bara harus selalu sabar, karena sebuah perjanji...