Bab 1

14 2 0
                                    

Terik matahari yang memancarkan seluruh bumi dan seisinya membuat mata seorang gadis remaja yang elok itu terbuka,perlahan ia memposisi kan badannya duduk sambil menatap sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kedalam kamarnya untuk menyerap jiwa-jiwa malas gadis itu.

Hari ini adalah hari pertama ia memasuki sekolah kejenjang yang lebih tinggi yaitu SMA. Setelah cukup dirasa jiwa-jiwa malas nya sudah diserap oleh sinar matahari gadis itu langsung beranjak dari tempat tidur dengan langkah gontai menuju kamar mandi bersiap-siap untuk pergi berangkat sekolah.

Setelah sekitar 20 menitan, untuk mandi dan berpakaian gadis itu mulai melangkah menuruni anak tangga satu per satu menuju ruang makan yang sudah dipenuhi keluarganya yang menyantap sarapan dengan lahap.

"SELAMATT PAGI DUNIAAAA!!.", ujar Bia dengan nada lantang penuh dengan keceriaan,dengan tangan yang membentukkan seperti pelangi.

Yap,Ranabia Adriani, nama panjang dari gadis yang sering dipanggil Bia itu berperawakan ceria dengan muka yang elok nan jelita mempunyai rambut gelombang sepunggung yang selalu dikuncir satu kuda,mata coklatnya yang legam dan bibir mungil.

"Selamat pagi juga buat Bia putri papa yang cantik seeeee-dunia!.", sahut Kamal. Bia sedikit terkekeh dengan gaya ucapan Kamal yang meniru ucapannya,ia langsung menduduki salah satu kursi yang tersedia untuk segera menyantap makanan yang telah dihidangkan.

"Bi, cepetan sarapannya abang ada kelas pagi ini.",peringat Kinan- Abang Bia. Bia yang sedang memasukkan sesendok nasi kedalam pun menghentikan aktivitasnya sebentar untuk menyahuti abang tercintanya,"Iya,bang ini Bia juga udah cepet kok.", jawabnya.Bia pun mempercepat acara makannya karena tidak mau ditinggal Kinan.

Setelah ia selesai makan, Bia langsung bergegas menuju garasi memakai sepatu lalu ia berjalan ke depan pintu gerbang rumah dimana motor Kinan berada dan disana juga sudah nampak sosok abangnya sedang memakai helm. Kinan melihat Bia yang sudah siap pun menyondorkan helm untuk ia pakai,"Ini,Bi jangan lupa dipakai.", suruh Kinan.

Bia menerima helm yang Kinan beri langsung ia pakaikan ke kepalanya, dirasa sudah siap Bia langsung menaiki motor retro classic japstyle milik Kinan berwarna abu-abu itu. "Bang,Ayo berangkat Bia udah siap.", suruh Bia. Kinan mengganguki ucapan Bia dan langsung menjalankan motor nya ke sekolah Bia yang jarak nya lumayan jauh jika dari rumah.

 Kinan mengganguki ucapan Bia dan langsung menjalankan motor nya ke sekolah Bia yang jarak nya lumayan jauh jika dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(gambaran motor Kinan)

Motor yang Bia tumpangi sudah berhenti, "Bi,udah sampai.", tutur Kinan. Bia pun menuruni motor dengan hati-hati, lalu ia langsung menyalami Kinan dengan tos khas mereka.

"Yaudah, bang makasih udah anterin Bia, abang dijalan hati-hati loh ya.", peringat Bia dengan muka yang penuh intimidasi. "Iya,Bia,kamu juga belajar yang bener kalo engga.", kemudian dilanjuti gerakan tangan yang seolah berkata"Lo,Gue,End."

Bia langsung mengacungi jempolnya, lalu melambaikan tangan ke Kinan. Ia langsung berjalan menuju lapangan berjarak 10 meter dari tempat Bia berdiri sekarang dimana semua murid SMA Nusantara berbaris untuk mendengarkan informasi yang disampaikan oleh senior mereka.

BIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang